Chapter 10

2.7K 488 128
                                    

"Perkenalkan namaku Kim Seokjin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Perkenalkan namaku Kim Seokjin."

Rose memandang uluran tangan di hadapannya, dengan canggung ia menyambut uluran tangan tersebut.

Jin tersenyum, "Nama mu?"

Rose menyelipkan rambutnya ke belakang telinga, sontak saja lelaki di sampingnya tersenyum canggung.

"Maafkan aku." ujar Jin merasa bersalah.

Rose menggelengkan kepalanya, ia mengambil ponselnya, mengetiknya dan menunjukkannya pada pria yang duduk di sebelahnya.

-Tidak apa, namaku Roseanne Park. Salam kenal, Jin-ssi.-

Jin tersenyum membacanya, "Nama yang sangat indah. Omong-omong, sedang apa kau disini, Rose-ssi?"

-Ibuku sedang sakit, lalu kau sedang apa disini?-

"Ah, semoga ibumu lekas sembuh. Aku ingin menemui temanku, dia dokter sekaligus direktur di rumah sakit ini."

Rose mengangguk, pria di sampingnya ini sangat tampan dengan setelan jas berwarna abu. Ia juga tidak memandang rendah ke arahnya, mengingatkan Rose pada seseorang, Jungkook.

Bunyi ponsel Jin membuat Rose tersadar dari lamunannya. Rose bisa melihat notifikasi yang muncul di ponsel Jin, sebuah berita.

"Kau tahu Jungkook? Pemilik Jeon Group."

Rose mengangguk, matanya sedikit bergetar ketika melihat artikel di ponsel Jin yang berisi kedekatan pemilik Jeon Group dengan sekretarisnya.

"Mereka sangat serasi, bukan?" tanya Jin terlihat antusias menunjukkan berita di ponselnya.

Rose mengangguk kaku dengan senyum kecilnya. Jin tersenyum melihat Rose yang sependapat dengannya.

"Jungkook adalah sahabatku, dia dulu adik tingkatku, kami satu universitas."

Rose sedikit terkejut mendengarnya, namun ia tetap ingin mendengar banyak tentang pria bermarga Jeon itu.

"Kau tahu, Rose-ssi? Dulu aku dan Jungkook melanjutkan pendidikan kami di Inggris sedangkan Jennie tetap di sini. Jungkook adalah pria yang dingin menurutku, tetapi ketika bersama Jennie dia berubah menjadi pribadi yang hangat. Aku mengira mereka adalah sepasang kekasih ternyata mereka hanya sebatas sahabat."

Jin melihat ke arah Rose yang menatap lantai dengan pandangan kosong, "Rose-ssi, kau tak apa?"

Rose tersadar dari lamunannya, ia menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. Jin menggaruk belakang telinganya canggung, ia terlalu banyak berbicara.

"Jin-ssi."

Jin menoleh dan tersenyum lebar mendapati sang sahabat menghampirinya.

"Namjoon-ah, kau lama sekali. Kau membuat CEO ini membuang waktunya." ujarnya sombong sambil terkekeh.

NayanikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang