Part 2

424 41 28
                                    

Taeyeon POV

*apartemen taeyeon*

Tepat jam 12 malam di musim dingin, seperti biasa aku hanya menghabiskan hari-hariku bersama zero dan menonton film hingga larut, sudah 1 tahun setelah pernikahan jessica, aku disini masih dengan kesendirianku, terkadang aku masih memikirkannya, apakah dia bahagia?, apakah dia baik-baik saja disana?. terkadang aku merasa berdosa hanya karena memikirkan istri orang.

Aku tersadar dari lamunanku, karena mendengar suara bell apartemenku berbunyi hingga beberapa kali, aku sungguh mengutuk siapa pun orang yang mengganggu malam kesendirianku ini, aku berjalan dengan malas menuju intercom, untuk melihat siapa yang datang pada malam yang dingin ini. setelah aku melihat intercom, samar-samar aku melihat seorang perempuan memakai mantel tebal, masker dan memakai topi hitam dengan simbol bagi itu. aku sangat mengenal topi itu, tapi apakah mungkin seorang jessica jung berkunjung diapartemenku setelah 1 tahun.

Demi apapun aku tidak perduli siapa yang ada didepan apartemenku, yang pasti aku harus membukakan pintu segara. dan setelah aku membuka pintunya, wanita itu membuka masker dan topinya, dan dia adalah wanita yang selalu aku rindukan, dia.. dia my Jung... aku berdiri mematung di sana selama beberapa detik, 1 tahun aku tidak pernah melihatnya sejak pernikahan itu. dan sekarang dia berdiri didepan apartemenku, masih cantik seperti biasa, hanya saja dia terlihat lebih kurus sejak terakhir kali aku melihatnya, dan sedikit seperti ada luka memar di sudut bibirnya yang sekarang tersenyum begitu indah didepanku. "Tolong tuhan jika ini mimpi bisakah aku bangun terlambat hari ini" kataku dalam hati sambil menarik nafas dan memejamkan mataku.

"Taeyeonnahh"....

"o..ohh ne" kataku sambil membuka mata perlahan takut jika bidadariku menghilang begitu saja. dan ternyata jessica jung sooyeon masih berdiri disana, melihatku dengan tatapan bertanya.

" bolehkan aku masuk taeyeonnahh". katanya dengan suara masih sama sangat feminim.

" ohhh.. silahkan masuk sica". kataku sungguh memalukan bertingkah seperti seorang anak yang sedang jatuh cinta untuk pertama kalinya.

Aku melihatnya berjalan masuk dan duduk di kursi yang ada di meja makan.

Aku mengambil kursi dan duduk didepannya dan berkata " ada apa sica?, kenapa datang pada jam tengah malam begini? dimusim dingin?. dan dimana suamimu?".

dan kulihat dia hanya menundukan kepalanya serta memainkan jari-jarinya yang kulihat  ada cincin berlian tersemat di jari manis sebelah kanannya.

" Maaf mengganggumu malam-malam taeyeonahh.. tapi boleh aku minta tolong?", kata jessica sambil melihat mataku.

" Kamu mau minta tolong apa sica?", kataku sambil tersenyum.

" bis..bisakah kamu membuatkanku nasi goreng kimchi?, aku.. aku sangat menginginkannya dan harus kamu yang memasakannya untukku". kata jessica yang membuatku tercengang mendengarnya.

"Apa kamu sedang hamil sica..?"kataku

dan kulihat dia hanya menganggukan kepalanya yang berarti benar bahwa dia hamil.

"aku akan membuatkannya sica, tunggu sebentar". kataku sambil menuju kedapur mengambil minum dan kue untuk jessica, sembari menunggu aku selesai memasak.

setelah sekitar 30 menit aku memasak, akhirnya selesai juga dan aku buru-buru menuju ruang makan untuk memberikan nasi goreng kimchi kepada jessica.

Aku memberikan nasi goreng dan segelas susu kepada jessica, ku lihat dia langsung memakannya dengan lahap sekali.

" Makannya pelan-pelan saja sica, aku tidak akan memintanya, itu semua special untukmu" kataku sambil menatap jessica yang menatapku juga dan membungkuk untuk minta maaf, dan kulihat dia sekarang lebih pelan-pelan menikmati makannya.

******22******

*Ruang Tamu*

Setelah jessica selesai memakan makanannya, jessica dan aku duduk di ruang tamu, sejujurnya ada yang ingin aku tanyakan kepadanya.

"Selamat sica" kataku

"Selamat untuk?"katanya

"Selamat akhirnya kamu akan menjadi seorang ibu".

"Terimakasih taeyeonah.. maaf sudah merepotkanmu malam-malam begini"

"Tidak apa-apa sica, aku senang bisa membantu dan memasak untukmu dan babymu sica...eemm.. sudah berapa bulan usia kandunganmu?".

" Usia kandunganku sudah 5 bulan, taeyeonah". kata jessica.

" Apakah kamu ingin menyentuhnya?". kata jessica sambil membuka mantelnya dan sekarang aku bisa melihat perutnya sedikit membuncit itu.

Dan tanpa menunggu persetujuanku, dia membawa tanganku untuk menyentuh perutnya yang membuncit, tangan lembutnya diatas tanganku dan mengusap perlahan perutnya.

"Omo..omo.. dia bergerak sica.. aku merasakannya". kataku dengan sedikit bersemangat.

"Ehhemm.. dia sepertinya menyukaimu taeyeonnahh, biasanya dia akan diam, tapi entah kenapa dari tadi setelah memakan masakanmu, dia aktif bergerak".

" Mungkin dia menyukai masakanku sica" kataku

" Apakah kamu ingin berbicara dengannya?".

"Memangnya dia bisa mendengar apa yang kita bicarakan sica?".

" Coba saja taeyeonahh".

"Apakah kamu menyukai masakanku sayang?" kataku sambil mengusap perlahan perut jessica dan aku merasa dia bergerak lagi, seakan mengiyakan. dan kulihat jessica tersenyum menatap perutnya.

"Omo... dia bisa mendengarku sica". kataku sambil melihat wajahnya dan kulihat luka memar itu semakin jelas jika dilihat dari dekat.

Aku narik tanganku dari perutnya dan memberanikan diriku untuk menyentuh pipinya yang terdapat luka memar di beberapa tempat lalu mengusapnya dengan penuh kelembutan.

Aku menatap matanya dan berkata " apa kamu bahagia dengannya sica?"

"Aku bahagia sekali taeyeonahh". kata jessica dan menghindari tatapan mataku dan tersenyum setulus mungkin kepadaku

"Tapi luka memar ini?". kataku

" Berhenti untuk berbicara yang tidak - tidak taeyeonahh, aku bahagia sekarang".

"Arraseo". kataku sambil melepas tanganku dari pipinya

" Bermalamlah di sini jessica sudah malam,  kamu keapartemenku menyetir mobil sendiri kan?".

kulihat jessica hanya menganggukkan kepalanya.

"Dimana suamimu jessica? kenapa dia tidak mengantarkanmu kesini". kataku

" Dia sibuk taeyeonahh".. kata jessica

" Sesibuk itukah? sampai-sampai tidak ada waktu untuk memanjakan istri dan melindungi calon anaknya?".kataku dengan sarkasme

"Sudah ku bilang taeyeon..berh..".

" Iya sica.. aku tau kamu bahagia sangat - sangat bahagia dengan tyler, dan aku harap kamu memang benar-benar bahagia dengannya". kataku.

"Aku akan mengantarmu ke kamar tamu sica, sudah malam istirahat lah". kataku sambil berjalan kekamar tamu dan jessica mengikuti dibelakang.

"Masuklah sica, semua nya sudah ada dikamar ini, jika ingin mengganti pakaian yang lebih nyaman, kamu bisa membuka lemari disana masih tersimpan baju-baju mu termasuk piyamamu". kataku menjelaskan.

"Terimakasih taeyeonaahh".

"Selamat malam jessica"

"Selamat malam taeyeonahh"..

Aku menutup pintu kamar tamu.. TE AMO...sica dan melangkah dengan berat hati menuju kekamarku sendiri untuk memeluk zero ...

TBC

Sincere Is Hard Being Patient EndlessyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang