19. Dendam tersendiri

145 11 2
                                    

Mereka sudah sampai di tempat tujuan yakni pusat kebudayaan yang terkenal disana, Yuqi menggantungkan dirinya pada lengan Raya karena dia merasa mabuk selama perjalanan tadi, dirinya di buly habis-habisan oleh Mina karena Yuqi yang baru segitu saja sudah mabuk.

"giliran diajak lucas ngebut ngebutan aja lu kaga mabok"cuap Mina, Yuqi hanya memberinya tatapan tak suka karena dirinya sangat benar benar dibuat mual.

"sayang, kamu mabuk? mau beli minum dulu sama aku? kita ke alfamart sebelah sana dulu yuk"ajak Lucas yang menghampiri kami, sungguh setampang buaya dan sebadboy apapun Lucas dia ternyata memiliki perhatian yang lebih untuk kekasihnya. sungguh manis sekali-batin Raya.

"mina inget lu kalah suit, berarti harus berdua sama gue" suara Dejun yang menghampiri kami berdua, setelah Lucas dan Yuqi pergi meninggalkan kerumunan. Mina langsung menampakkan wajah Judes dan Tersiksanya. Yang ku tahu tadi Mina bermain taruhan bersama Xiaojun, alih-alih untuk melepaskan dirinya Agar pria beralis tebal itu tidak mengikutinya terus namun sialnya Dia termakan oleh senjatanya sendiri. sangat disayagkan, Mina yang malang. tapi harusnya dirinya yang malang sekarang karena terdiam di tempat seindah ini.

"ayo, temen kamu pada ilang kan?"

itu Mas taeyong yang menghampirinya lalu perkataannya mengajak Raya untuk berjalan bersamanya, tidak usah dibayangkkan, pria dengan kaos oblong dan dilapisi oleh kemeja itu terlihat tampan selalu dengan pakaian seperti apapun. mereka berhenti di sebuah kaca besar yang memperkenalkan barang barang pusaka dan kegunaanya pada zaman dahulu asal kota dewata bali ini. mata raya menatap pantulan wajah taeyong pada kaca bening itu.

satu yang bisa Raya jelaskan wajah mas Taeyong yang begitu lembut kadang tidak cocok dengan sifatnya yang Angkuh, cuek dan misterius itu. 

"kamu udh selesai ngitungin raut keriput wajah saya?"

"eh, ga mas gaada keriputnya. mas ga setua itu kali"ucap Raya terkekeh dan canggung karena Taeyong memergoki dirinya.

"yah iya juga saya belum tua tua amat, walau mudaan si Jaehyun tetep aja awet muda saya"

Raya tersenyum, mereka sambil berjalan dan melihat lihat kembali di pusat kebudayaan itu. sebenarnya mereka terbagi beberapa kelompok tadi yang sudah disiapkan Mas mas yang lebihtua, Raya belum hapal sepertinya itu teman temannya bang suho.

"Jangan disamperin" ucap Jaemin sambil tetap fokus pada lesansa kameranya untuk memoret beberapa disana, hobinya mungkin. Jeno yang merasa bahwa kata kata jaemin barusan adalah untuk dirinya ikut terdiam, entah sejak kapan dia sahabat sejak kecil itu semakin jauh, dan sekarang kedua manusia yang jarang berinteraksi tersebut sedang bersama didepan kaca yang memperhatian dua  orang yang asik bersama.

"Tau dari mana kalu gue mau nyamperin mereka?"

"kan kebiasaan main rebut punya orang" Jika sedang tidak ada pengunjung dan turis lainnya ingin sekali Jeno meninju Jaemin yang berada didepannya.

"mulut lu jaga jaem"

jaemin hanya tersenyum tipis, lalu menoleh kearah jeno. menatap pria yang tak jauh tingginya dengan dirinya. Sejak dahulu mereka suka dibilangkan kedua teman yang memiliki kesamaan. namun semakin dewasa, mereka menemukan jati dirinya yang berbeda. dari diri mereka yang mempunyai kesamaan hingga memiliki kelainan yang salin g melengkapi tentu saja.

jika Jaemin pendiam, Jeno adalah yang paling ceria. Jika Jaemin suka keheningan, Jeno menyukai hirup piruk dunia malam yang ramai.  Jaemin pandai di akademik maka jeno lebih pandai dalam non akademik. hingga banyak orang yang mempercayai bahwa mereka terlahir pada rahim yang sama.

"Lu kenapa ga ambil dia balik"tanya Jeno, Jaemin terdengar menghela nafasnya kasar.

"Percuma pake emosi kalau ga pake taktik. Udh gede kok bego" jaemin menutup kaca lensa kameranya dan kembali berjalan, Jeno terdiam lalu menatap raya yg disana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NERD•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang