Happy Reading🎭🎭🎭
"Saem...." panggil murid SMA dengan seragam olahraganya berlari dari pintu masuk ruang basket itu.
"Soobin, ada apa ?" Sahut Sowon yang tengah mengumpulkan bola basket setelah jam pelajarannya selesai.
"Aku akan membantumu" ikut Soobin mengambil bola-bola lain.
"Kau harus kembali kekelas" usir Sowon.
"Tapi aku ingin membantumu" ujarnya, murid bermarga Choi ini memang sangat keras kepala dan akhirnya Sowon membiarkannya.
"Lihat lebih mudah karena bersama bukan ?" Ujar Soobin saat mereka mengangkat keranjang itu menuju ruang alat olahraga.
"Soobin-ah gomawo" ujar Sowon sambil tersenyum.
"Nde, Saem"
"Kembalilah kekelasmu, guru pelajaran selanjutnya akan marah jika kau terlambat masuk" bujuk Sowon.
"Saem boleh aku minta satu hal darimu ?" Tanya Soobin dan Sowon memandangnya penasaran.
"Boleh aku..." Soobin sedikit gugup dan nada bicaranya jadi aneh.
"Apa yang kau inginkah ?" Tanya Sowon.
"Apa kau ingin menonton film denganku besok ?" Bicara cepat Soobin membuat Sowon terkejut juga bingung.
"Kau mengajakku menonton film bersama ?"
"Nde, besok film baru akan tayang" sahut Soobin.
"Soobin-ah sepertinya aku tidak bisa. Aku sudah ada janji dengan teman-temanku" jawab Sowon.
"Begitu..." murung Soobin.
"Mian"
"Nde. Kalau begitu aku akan kembali kekelas. Aku permisi Saem" bungkuk Soobin dan pergi.
"Huft.... hampir saja aku tak bisa mencari alasan kali ini. Mianhae..." gumam pelan Sowon sambil menyelus dadanya.
.
.
."Apa dia gila... kenapa memintaku kehotel" kesal Yewon.
Benar, Woozi menghubunginya dan memintanya untuk kehotel sore ini. Untungnya pekerjaanya sudah selesai dan dia bisa pergi kali ini.
Yewon memasuki lobby hotel mewah itu dan melihat sekelilingnya, hotel yang bagus pikir Yewon. Dan tanpa memikirkan banyak hal dia masuk lift, menekan nomor lantai yang akan dia tuju dan menemukan nomor kamar yang Woozi kirimkan padanya.
Yewon mengetoknya namun tak ada yang menyahut, dia mendorong pintunya dan tak terkunci. Kamar gelap itu terlihat menyeramkan, bagaimana bisa tempat semewah ini seram pikir Yewon dan dia melanjutkan langkahnya untuk masuk lebih dalam.
Terus melangkah sampai seseorang memeluknya dari belakang, tangan kanan orang itu melingkar dilehernya. Nafasnya terasa ditelinga kiri Yewon dan tangan kirinya melingkar diperut Yewon, mengelusnya dari luar dengan sensual dan semakin naik kedadanya.
Seketika Yewon lengah dan terdiam, dia menikmatinya namun repleks akhirnya Yewon menggigit tangan kanan orang itu karena merasa terancam.
"Yakkk... apa yang kau lakukan ?" Marah Yewon dan berhadapan dengan orang itu. Seorang pria yang matanya ditutup rapat dengan sebuah kain.
"Kau klienku nona Kim"
"Woozi mengirimmu ? Orang bodoh itu" kesal Yewon.
"Kau ingin pria yang mendengarkanmu namun tak melihatmu bukan ? Aku bisa melakukannya dengan mata tertutup" maju pria itu lebih mendekat pada Yewon.
KAMU SEDANG MEMBACA
-YOUR EYES TELL-
FanfictionUntuk seorang wanita yang sedang patah hati karena putus cinta, mencoba membuat mantanmu cemburu atau hanya ingin bermain dengan lelaki lain. Sebuah tempat bernama 'Ringwanderung' menyediakan layanan 'call boy' 24 jam, dengan tarif fantastik namun d...