Happy Reading🎭🎭🎭
Pria yang Eunha lihat diperpustakan sekarang berdiri didepannya, dengan sebuah tangan gadis cantik yang menggengam tangan pria itu erat berdiri didepan sebuah toko ice cream menunggu giliran mereka.
"Ji-Eun ah, rasa apa untuk hari ini ?" Tanya pria berjas coklat itu. Setelah coklat lagi, dia tak pernah merubah seleranya.
"Minggu lalu kita sudah membeli rasa vanila, bagaimana jika rasa vanila lagi" sahut gadis cantik itu membuat sang pria tersenyum.
"Apa kau hanya ingin rasa vanila, itu yang selalu kau pesan saat kesini" sahutnya.
"Appa, itu rasa kesukaan eomma. Tidak akan aku ubah" sahut sang gadis bernama Ji-Eun itu pada sang ayah.
Eunha diam dibelakang mereka, hanya berjarak kurang lebih satu meter dengan tudung kepala dan juga maskernya yang menutup separuh wajahnya.
Pria itu sudah menerima gilirannya dan memesan rasa yang putrinya pilih, lalu mereka pergi kesalah satu kursi.
"Rasa apa yang kau ingin nona ?" Tanya sipenjual ice cream pada Eunha dengan ramah.
"Beri aku rasa apa saja selain vanila, aku ingin yang cantik" ujar Eunha dan penjual itu mengangguk dia memberikan nomor meja pada Eunha dan menyuruhnya memilih meja dan menunggu.
Pria lain datang, dia menghampiri meja pria dan gadis bernama Ji-Eun itu dengan sebuah bokena bawaannya.
"Tuan putri Kwak Ji-Eun, aku datang membawakanmu hadiah" ceria pria itu, dia langsung disambut peluk oleh Ji-Eun. Ji-Eun terlihat sangat bahagia.
"Uncle Jeon, kau tidak pernah mengecewakan dihari ulang tahunku" senang Ji-Eun.
"Bagaimana bisa aku mengecewakan seorang putri kesayangan dokter Kwak Young Min yang terhormat" sahutnya.
"Jungkook-ah berhenti memanjakannya, aku bahkan tak akan mau membelikan barang tak bermanfaat seperti itu untuknya" sahut Dr. Kwak dia menggoda putri kecilnya saat ini.
"Uncle Jeon, lihat sikap ayahku ini....aishhh" kesal Ji-Eun kecil berumur 7 tahun hari ini.
Pesananan meja Dr. Kwak datang, 3 porsi ice cream vanila menghampiri mereka.
"Aku memesan untukmu uncle Jeon" senang Ji-Eun.
"Wuah... gomawa Ji-Euniee" usap lembut Jungkook kepuncak kepala Ji-Eun.
"Jeon Jungkook ?" Batin Eunha, dia memantau Dr. Kwak dan putri kecilnya dari meja sebelah.
"Sepertinya aku pernah mendengar nama itu" gumam Eunha dia memikirkannya dan seorang pelayan datang dengan ice cream cantiknya.
"Appa... ice cream orang itu sangat cantik" tunjuk Ji-Eun pada meja Eunha, Eunha menyadari itu dan sembuat dirinya sedikit menunduk menyembunyikan wajahnya.
"Mari beli itu minggu depan ?" Tawar Dr. Kwak.
"Ani ! Harus rasa vanila" rajuk Ji-Eun tak mau kalah.
.
.
."Aron hyung, aku punya senjata baru" cerita Jungkook dia duduk bersama Dr. Kwak atau dengan nama panggilan yang dia pakai dari kecil yaitu Aron, nama kecilnya saat di LA.
"Kau tidak muak dengan aktingmu, apa kau harus bertindak sejauh ini ?" Tanya Aron.
"Karena aku sudah sejauh ini, aku tidak bisa kembali"
"Kau bisa kembali, lupakan dendammu, tinggalkan Ringwanderung dan hidup normal sebagai Jeon Jungkook sipenulis. Tidak ada gunanya menulis novel lama, kau bisa menulis novel baru tanpa menggali masa lalu" nasihat Aron pada lelaki yang sudah dia anggap sebagai adiknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
-YOUR EYES TELL-
FanfictionUntuk seorang wanita yang sedang patah hati karena putus cinta, mencoba membuat mantanmu cemburu atau hanya ingin bermain dengan lelaki lain. Sebuah tempat bernama 'Ringwanderung' menyediakan layanan 'call boy' 24 jam, dengan tarif fantastik namun d...