Happy Reading🎭🎭🎭
"Hyung...."
"Jangan bahas tentang apapun lagi denganku" kesal Aron.
"Dr. Kwak Young Min, sebentar saja" panggil Jungkook lagi dia terdengar putus asa.
"Waeyo ?" Balik badan Aron menghadap Jungkook yang sedari tadi mengejarnya.
"Tolong, percaya padaku"
"Kubilang untuk tidak melibatkan Umji bukan ? Ini masalahmu, kau yang datang pada mereka. Jungkook-ah kau harus tahu posisimu, dia bisa jadi boomerang yang berbalik kearahmu sendiri jika kau melibatkannya" kesal Aron.
"Mari bicara bersama" tarik Jungkook kelengan Aron dan membawanya kekafetaria rumah sakit tempat Aron bekerja ini.
Flahback on.
Pertemuan kedua Yewon dan Jungkook melalui Ringwanderung.
Mereka berjalanji untuk bertemu jam 5 sore dengan Yewon menjemput Jungkook dihalte biasanya. Namun secara tak terduga Yewon ada rapat tentang survay tempat pameran yang dimajukan tepat didekat halte itu.
Ini 1 jam sebelum pertemuan mereka dan Yewon masih sibuk dengan urusannya, sampai rapatnya selesai pada jam 4 lewat 40 menit dan itu 20 menit sebelum pertemuan mereka.
Yewon berdiri dilantai 2 restoran yang dia pesan namun dia bahkan tidak makan apapun anya minum air mineral, dia melihat sebuah mobil mewah berhenti didepan halte dan seseorang keluar dengan santai. Dia Jungkook.
"Jungkook ? Dia..." Yewon terus melihatnya dari lantai 2 bangunan berkaca itu dan sesuatu membuatnya mengerutkan kening saat dia melihat Jungkook tak memakai tongkatnya setelah turun dari mobil, dia juga berjalan santai duduk dikursi halte yang sepi dan kepalanya sedikit mondar mandir melihat sekitarnya.
"Dia tidak buta" gumam Yewon.
Yewon mengeluarkan ponselnya dia menelpon Woozi namun pergerakan Jungkook aneh dia mengambil ponsel dari dalam bajunya yang berlapis jaket putih itu.
"Apa dia yang mengontrolku ?" Bingung Yewon saat Jungkook melihat layar ponselnya dan mengabaikannya.
Yewon mengetikan sesuatu dan mengirimnya kenomor Woozi.
"Apa Jungkook sudah pergi ketempat pertemuan kedua, tolong katakan padanya aku mungkin terlambat karena rapatku" isi pesan Yewon.
Dia melihat Jungkook mengetik dan sebuah pesan masuk keponselnya dengan Jungkook yang memasukan ponsel itu lagi kedalam kantong baju dalamnya.
"Tak masalah nona Kim, aku akan memberitahu Jungkook" baca Yewon pada balasan dari pesan yang dia kirim keponsel Woozi.
Yewon terus memperhatikan Jungkook dari kejauhan, dia melihat semua hal yang Jungkook lakukan. Jungkook tersenyum pada banyak orang yang lewat dihadapannya, Jungkook juga membalas omongan seorang nenek disampingnya yang sedang menunggu bus, Yewon bisa melihat semuanya.
"Apa yang dia keluarkan ?" Penasaran Yewon, dia melihat Jungkook mengeluarkan sebuah kain dari saku celananya.
"Mian" ujar Jungkook dari pergerakan mulut yang Yewon lihat jelas.
"Aku hampir sampai" pesan suara yang Yewon kirim kenomor Woozi dan setelah Jungkook mendengarkan itu dia segera membuka tongkatnya dan memasukan benda itu kedalam sakunya.
.
.
.Yewon sampai, sebelum dia keluar dari mobilnya dia menghembuskan nafasnya kasar. Dia harus bersikap normal seperti biasanya dihadapan Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
-YOUR EYES TELL-
FanfictionUntuk seorang wanita yang sedang patah hati karena putus cinta, mencoba membuat mantanmu cemburu atau hanya ingin bermain dengan lelaki lain. Sebuah tempat bernama 'Ringwanderung' menyediakan layanan 'call boy' 24 jam, dengan tarif fantastik namun d...