BTS - Rain
Januari masih musim hujan, musim kesukaan Jimin katanya. Jadi teringat kenangan lama tahun lalu yang ngejar-ngejar si manis, dan ajaibnya keduanya selalu dipertemukan saat hujan tiba.
Jadi kangen.
Jimin suka hujan, katanya hujan itu suaranya bagus dan menenangkan. Kalau hujan juga hawa nya jadi adem dingin gitu, jadi Jimin suka.
Kalau Jimin suka hujan, lain cerita sama Suga yang nggak suka hujan. Katanya, hujan itu bikin aktivitas kita di luar jadi keganggu. Selain itu, Suga juga nggak suka dingin. Dia nggak kuat lama-lama sama dingin. Tentunya suara petir saat hujan juga jadi alasan.
Pasangan ada buat saling melengkapi, bukan? Taehyung pernah ngomong begitu kalo kalian lupa, saat Jimin dengan senangnya cerita betapa dia yang punya kesukaan berbanding terbalik dengan si pujaan hati.
Disaat dirinya yang nggak suka hujan, sialnya Suga lagi-lagi harus ada di posisi itu. Terjebak di tengah hujan, malam hari.
Sendirian,
Nggak banyak kendaraan yang lalu lalang, toh kalaupun ada, Suga tidak akan memilih keluar dari mobil saking tidak sukanya dia dengan air hujan.
Kalo dulu Jimin bakal tiba-tiba dateng bagaikan pangeran berkuda putih yang menghampiri putrinya, kali ini nggak ada. Sama sekali nggak ada Jimin yang tiba-tiba menemani Suga di halte saat hujan tiba.
Bahkan sudah dikontaknya Jimin setengah jam yang lalu, masih tetap sama. Tidak ada jawaban. Suga total panik di dalam mobil, rasanya pengen menghilang aja. Tangannya gemetar seiring dengan dia yang mencoba menghubungi si pacar.
Hingga menuju panggilan kedua puluh tiga barulah Jimin menelpon Suga duluan saat Suga akan mengontaknya untuk kedua puluh empat kalinya.
"Gula, kenapa?"
"Jim, di ma-na?" Nada suaranya bergetar, dingin mulai merambat ke tubuh si mungil Suga.
"Sayang maafin, aku lupa ngabarin. Aku nemenin Taehyung ke luar kota buat beli komputer baru,"
Suga tersenyum sedikit.
Lupa? Bahkan hadirnya Suga sudah terlupakan oleh Jimin?
"Kenapa sayang?"
"A-aku, kejebak hu-jan. Mobilmu ban nya pecah, a-aku sendirian."
"Astaga, sayang tenang ya tenang. Kamu di mana?" Jimin terdengar panik dari seberang telepon.
"Agak jauh dari kampus," Suga melirik daerah sekitar, lalu melanjutkan. "Di hutan-hutan, abis lampu merah tempat biasa aku beli kanvas."
Saat itu, Suga sudah terisak pelan. Jimin mendengarnya, membuat dirinya semakin panik.
"Sayang, Gula, tenang okey? Aku coba kontak Jungkook buat susulin kamu, bentar ya."
Jimin menjauhkan ponsel dari telinganya, terdengar lirih suara Jimin yang panik nyuruh Taehyung cepet-cepet kontak Jungkook.
"Dia nggak di apart, Jim. Tadi balik ke rumah katanya." diiringi suara Jimin yang mengumpat frustasi. "Bangsat! Tae kontak bang Namjoon, pliss tolongin gue."
"Gue coba." tak selang berapa lama, Taehyung kembali berujar dan mendekatkan ponsel yang tertera nama Bang Namjoon di sana, dan saat itu juga membuat Jimin kembali menggeram marah. "Lo denger sendiri kan? Dia lagi ngewe sama pak dosen."
"Bangsat!" Kembali didekatkannya lagi ponsel ke telinga, "Gula, dengerin aku. Kamu tenang di dalam mobil aja, aku coba hubungin Bang Hoseok buat jemput kamu. Kamu share lokasinya ke aku biar aku terusin ke Bang Hos, paham sayang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacaran • MinYoon •
Разное- Sequel "My Sugar" - Ini kisah Jimin yang udah bisa dapetin si kating manis pujaan hati. Si kating manis yang ternyata punya segudang rahasia besar. Siapa sangka, sosok dingin Suga berubah jadi tambah manis di mata Jimin. Saat si manis Suga sudah p...
