Instead of saying "I miss you"
I looked at you and you were busy
So i stayed silent
Hal pertama yang Mina lakukan ketika dirinya sudah sampai di hotel penginapan adalah langsung menghubungi kedua orangtuanya. Setelah mendengar beberapa pesan dari kedua orangtuanya itu, Mina beralih menghubungi tak lain dan tak bukan yaitu Nayeon. Reaksi yang sama dan tak pernah berubah ketika dirinya mendengar suara Nayeon, ia tidak dapat menahan senyumannya, apalagi ketika Nayeon sudah merengek mengatakan bahwa ia sudah rindu pada Mina.
Setelah hampir dua puluh menit Mina menggunakan ponselnya, kini dirinya meregangkan tubuhnya yang terasa pegal-pegal setelah perjalanan yang jauh. Ia berbaring di atas kasur dalam posisi telungkup dan memejamkan matanya, ketika suara pintu kamar yang terbuka membuatnya membuka kembali matanya dan terduduk.
"Hai, Mina ya?"
Seorang figur perempuan dengan tinggi yang sepantaran dengan Mina, rambutnya yang hitam dan pendek sebahu dan struktur wajahnya yang imut dengan pipinya yang chubby.
Mina tersenyum, bangkit dari duduknya, "Oh, Eunha ya? Salam kenal, gue Mina."
Eunha balas tersenyum dan segera berjalan memasuki ruangan sambil menarik satu koper dan tas ransel di punggungnya. Mina berjalan menghampiri dan menawarkan bantuan yang tidak ditolak oleh teman sekamarnya itu.
Mereka sudah saling mengetahui nama satu sama lain, dan rasanya sangat lega ketika sudah saling bertemu, dan interaksi mereka berjalan baik. Mereka yakin akan bisa menjadi teman sekamar dan tim yang menyenangkan.
"Tiga anggota lain, itu cowok-cowok ya?" tanya Mina ketika dirinya dan Eunha sudah sama-sama rebahan di atas kasurnya masing-masing, dengan Eunha yang sedang membaca latihan soal, dan Mina yang sedang meneruskan novel Hercule Poirot miliknya.
"Iya, kalau gak salah, namanya Jae, Chan, sama Mark."
Mina manggut-manggut kemudian kembali mengalihkan fokusnya pada novel ketika Eunha kembali mengajaknya bicara, "Ehm, lo satu sekolah sama Sana kan ya?"
"Ah, iya, Sana temennya Momo ya"
Eunha terkekeh, "Iya mereka berduaan mulu ya"
"Ya gitu deh, kan karna sodaraan juga mereka kan, jadi wajar sih. Tapi sifatnya juga mirip sih mereka, sama-sama heboh gitu." ujar Mina kemudian menatap Eunha, "Btw, lo kenal mereka?"
Eunha tersenyum tipis, kemudian mengangguk dan menghela nafas keras, "Dulu sih kita temenan," katanya kemudian menunduk dan mencoret-coret asal kertas soal di pangkuannya, "Tapi sekarang udah jadi orang asing."
Mina menautkan dahinya, dan menatap simpatik pada teman barunya ini, "Berantem ya?" tanyanya takut-takut
Eunha menggeleng cepat, "Enggak sama sekali Min. Kitanya aja yang bego gak bisa ngendaliin hati sendiri."
"Hah?"
Eunha kembali terkekeh dan menguncir rambutnya, kemudian menatap Mina yang tampak tak paham atas ucapannya, "Kita bertiga sahabatan Mina, deket banget, udah kaya kakak adek mungkin, tapi tiba-tiba aja, ga ada angin ga ada badai, Sana confess ke gue, bilang dia udah lama mendem rasa suka ke gue. Gila gak sih dia?" ujar Eunha dengan nada frustasi sambil tertawa miris
KAMU SEDANG MEMBACA
by my side. | michaeng fanfic | COMPLETED
Fanfictioni don't want to be friends i want all of you - more • • • • ~ my very first story that i ever published ~ pure fictional‼️ ~ please bear with my writing skill😁 ~ update suka-suka! ~ vote + comment + share will be appreaciated🤩 ~ enjoy!!