bags

429 45 9
                                    

I can't read you, but if you want, the pleasure's all mine
Can you see me using everything to hold back?
I guess this could be worse
Walkin' out the door with your bags




"Kalo yang ini?"

Chaeyoung mengarahkan matanya ke  sisi lengannya yang ditunjuk oleh Mina, sebuah tato bertuliskan nama Sharon yang tercantum di kulitnya. Posisi mereka berdua saat ini adalah sedang berbaring santai di sofa apartemen Chaeyoung seraya menonton series Netflix.

"Ah, itu waktu hari kedua aku sampe di Indonesia." jawab Chaeyoung sambil mengusap rambut kepala Mina yang bersandar di bahunya

"Di hari kita ketemu di halte itu dong?" tanya Mina mendongakkan wajahnya, Chaeyoung merasa bahwa raut wajah Mina begitu gemasnya hingga ia tak dapat menahan dirinya untuk tidak mencium kening Mina, "Iya sayang, di hari yang sama waktu itu." jawabnya kemudian.

Mina tersenyum malu atas ciuman yang diberikan Chaeyoung tersebut. Ia terkekeh dan mengangkat lengan Chaeyoung tersebut, mengamati dengan jelas tato tersebut.

"Emangnya gak sakit yah?" tanya Mina lagi

"Sakit dikit sih, tapi gapapa aku tahan, kan aku suka hasilnya."

"Karena nama aku kan?" 

Chaeyoung terkekeh, "Iya sayang karena nama kamu."

Mina balas tertawa, senang akan jawaban Chaeyoung, ia semakin mendekatkan jarak tubuhnya dengan Chaeyoung. "Aku suka semua tato kamu." pujinya seraya menyandarkan kepalanya ke dada Chaeyoung, Mina dapat mendengar dengan jelas irama detak jantung Chaeyoung yang tenang.

"Yang di punggung aku juga?"

"Heem." Mina mengangguk, "Apalagi yang di punggung, itu seksi banget."

Chaeyoung mengangguk setuju, ia selalu teringat akan semua racauan Mina saat sesi bercintanya, di awal Mina akan selalu memuji tato di tubuh Chaeyoung, apalagi tato di punggungnya. Yang awalnya hanya berupa tato berbentuk satu tangkai bunga kecil, kini menjadi satu tumbuhan seutuhnya terlukis di punggungnya. Chaeyoung juga masih mengingat kala itu Mina sempat merajuk karena ia khawatir dengan keadaan kulit Chaeyoung, tapi pada akhirnya justru Mina tak bisa berhenti mengagumi tato tersebut, dan berujung tato besar di punggung itu menjadi kesukaan kekasihnya.

"Babe, udah jam berapa?" tanya Chaeyoung setelah beberapa menit mereka terfokus pada layar televisi

Mina meraih ponsel yang terletak di sampingnya, "Jam satu siang, kenapa?"

"Oke, kalau gitu aku harus siap-siap." perlahan Chaeyoung menarik tubuhnya hingga Mina juga menjadi merubah posisi duduknya menjadi lebih tegak.

"Ih kamu mau kemana?" tanya Mina lagi

Chaeyoung yang sudah bangkit berdiri menoleh dan menautkan alisnya, "Mina, kan tadi aku udah bilang aku ada kelas jam setengah 2."

"Ahh," Mina mengangguk, "Iya iya aku inget."

"Kamu akhir-akhir ini suka gak fokus gitu ya, ada apa?" tanya Chaeyoung seraya memakai jaket denimnya dan menatap Mina bingung

Mina menggeleng-geleng seraya menunjukkan senyum manis terbaiknya, "Gak ada apa-apa Chaeng, semua baik-baik aja kok."

Chaeyoung mengangguk sekilas dan meraih tasnya, kemudian membungkuk dan mendekat pada Mina. Sebuah tatapan penuh selidik dilontarkan Chaeyoung membuat Mina segera menelan ludahnya kasar.

by my side. | michaeng fanfic | COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang