by my side

478 47 5
                                    

Where were you when
I hurt the most?
Where were you when
I needed hope?




Mina berjalan dengan langkah yang berat, memikul tas punggungnya yang terasa lebih berat dari sebelumnya, tangannya yang memegang erat ponsel setelah baru saja menghubungi  Mamanya, dan matanya yang sembab dan terasa perih bagi Mina untuk melihat.

"Permisi, Mbak?"

Wanita resepsionis menoleh dengan ramah, "Ya, ada yang bisa saya bantu dik?"

Mina tersenyum sekenanya, "Saya mau nanya, kemaren saya dapet kiriman barang, itu yang nganterin ke sini siapa ya?"

Wanita muda tersebut tampak berpikir sejenak, kemudian kembali tersenyum, "Oh yang semalem ya? Untuk kamar nomor 423, atas nama Myoi Mina?"

Mina mengangguk cepat.

"Ah, itu ada tiga remaja yang kemaren sore kesini, kalau gak salah saya catet nama salah satu tamunya, hmm—ini dia, Son Chaeyoung."

Mina mengangguk, berusaha mengatur ekspresi dirinya. Kemudian ia mengucap terimakasih dan hendak beranjak untuk sekedar menangis dan menenangkan dirinya. Fakta bahwa Chaeyoung sudah berada jauh darinya masih mengejutkannya, ditambah bahwa di malam terakhirnya Chaeyoung masih sempat untuk datang jauh-jauh ke Bandung tanpa menyapanya sama sekali. Mina merasa sangat lemas, kepalanya masih sangat  pusing akibat menangis semalaman.

Eunha merangkulnya, atau lebih tepatnya menahan tubuh Mina agar tetap tegak. Seraya menatap khawatir, Eunha tidak perlu bertanya lebih lagi, karena ia sudah tahu apa yang dialami teman barunya tersebut. Eunha hanya berbisik bahwa mobil jemputan mereka telah tiba untuk mengantarkan setiap peserta olimpiade kembali ke rumah.

Mina hanya mengangguk lemah dan mengikuti kemana Eunha menuntut jalannya.

~

Mina tidak baik-baik saja, perasaanya sungguh kacau dan ia tidak bisa berhenti untuk menyalahkan dirinya sendiri. Setelah  melalui perjalanan mengerikan dengan mobil yang ia kendarai selama perjalanan  pulang dari rumah Nayeon, akhirnya Mina sampai juga di rumahnya. Sedikit bersyukur, karena ia masih bisa menyetir dalam keadaan selamat, meski ia berharap ia kecelakaan parah saja untuk membuatnya lepas dari keadaan yang menyiksa ini.

Jihyo menyambutnya, bersama dengan Natalie di pangkuannya. Mina tak mengucap banyak, ia langsung berlalu ke kamarnya dengan langkah cepat, mengabaikan Jeongyeon yang juga baru menghabiskan isi kulkas Mina.

"Kenapa dia?" tanya Jeongyeon penasaran, menunduk untuk memberikan sepotong sosis pada Natalie yang berlari menghampirinya.

Jihyo hanya mengangkat bahunya, "Gue samperin aja," katanya kemudian dan diikuti oleh Jeongyeon yang menggendong Natalie.

Tok tok

"Guys, i'm fine..." gumam Mina di balik bantalnya, tetapi percuma saja karena pintu kamarnya akan tetap dibuka dan kedua sahabatnya tersebut akan tetap masuk.

"Bukannya lo abis nge date sama Nayeon?" tanya Jeongyeon begitu ia masuk dan duduk di pinggiran kasur, samping Mina yang sedang telungkup.

"Yeah, and its awful." jawab Mina

Jihyo mengernyitkan dahinya, "Min, lo gak—"

by my side. | michaeng fanfic | COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang