Percikan Api

19 3 0
                                    

Sudah dua tahun setelah kepergian Ibunya keluar kota, entah karena takut dengan Ayahnya atau terlanjur betah, El selama ini tinggal dirumah neneknya. Terdengar sayup-sayup dan semakin keras seseorang sedang menghitung mundur

"... Enam... Lima... Empat... Tiga... Dua... Satu... Siap tidak siap Aku datang !"

Terlihat El dan teman-temannya sedang bermain petak umpet. El giliran Jaga, entah kenapa setelah agak lama mencari teman-temannya, el tidak menemukan satupun dari mereka. Tiba-tiba dari belakang El yang sedang melihat sekeliling, ada ibu-ibu yang bertanya

"kok main sendirian, teman-teman kamu pada kemana ?"

dengan polosnya El menjawab
"ini lagi main petak umpet kok"

Ibu-ibu itu melihat sekeliling, lalu berkata
"udah km pulang aja terus mandi, ini udah sore, temen-teman km udah pada pulang !"

Lalu el terdiam agak kebingungan dan pulang.

Dihianati teman saat bermain, ditinggal sendirian, begitulah masa kecil El yang kurang begitu menyenangkan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dihianati teman saat bermain, ditinggal sendirian, begitulah masa kecil El yang kurang begitu menyenangkan. Tidak hanya itu, beberapa kekerasan fisik juga pernah El alami karena bullying dari teman sebayanya yang memang ukuran badannya rata-rata lebih besar darinya.

Nenek berdiri di depan rumah dengan senyumnya menyambut cucunya pulang seolah sudah memprediksi kapan dia pulang

"Cepat mandi, setelah ini ada yang pengen ketemu kamu" ucap neneknya sambil menuntun cucunya masuk.

Dengan muka sedikit bingung El bertanya
"Siapa yang pengen ketemu El Nek ?"

"Udah...nanti juga kamu tau, cepat mandi, yang bersih" saut nenek sambil tersenyum.

Tidak lama, di ruang tamu terlihat Nenek duduk dengan seorang laki-laki sepertinya sudah menunggu dari tadi

"Ayo sini, sapa Ayahmu" kata nenek ke El yang terdiam sedikit kaget melihat Ayahnya ada disana.

Sambil terdiam, El mendekat menjabat tangan Ayahnya dan langsung duduk di samping Nenek.

"Ayo pulang, Ibu nunggu kamu dirumah" kata Ayah ke El

El menoleh ke arah neneknya dengan muka memohon lalu melihat ke Ayahnya dan menggelengkan kepala.
Dengan muka sedikit kesal, Ayah berusaha membujuk El sekali lagi

"Ayo El, kamu sudah 6 tahun sekarang, kamu harus mulai masuk sekolah, Ibu juga sudah menunggu di rumah"

"Pulanglah El, Ibumu pasti sudah kangen pengen ketemu kamu" tambah Neneknya

Karena El juga ingin bertemu dengan Ibunya, dia memutuskan ikut pulang dengan Ayahnya. Sebelum beranjak, el menoleh sekali lagi ke arah Nenek, Nenek membalas tatapan El dengan mengangguk senyum.
Singkat cerita, El dan Ayah tiba dirumah, disambut dengan Ibu yang langsung menghampiri dan memeluk El dengan erat sambil menangis. Tidak heran, sosok Ibu yang rindu dengan Anaknya setelah tidak bertemu selama 2 tahun

"Muka Ibu kenapa ?" El terkejut seketika melihat muka Ibunya yang memar dan sedikit bengkak

"Ibu gakpapa El, Ibu gakpapa" Jawab Ibu agar El tidak khawatir

"Itu akibat orang yang selalu melawan" sahut Ayah tiba-tiba

El langsung melihat kearah Ayahnya seperti teringat masa lalu yang menyulut kemarahannya dan tergambar pada ekspresi marahnya.

SON (END)Where stories live. Discover now