Masih ingat apa yang terjadi pada El saat pertama kali mencoba masuk ke semak-semak ajaib dengan keragu-raguannya ?. Disini menjelaskan, kondisi mental dan pikiran juga menentukan keberhasilan seseorang melakukan perjalanan waktu.
El emosi setelah melewati semak-semak ajaib tiba di belakang rumahnya, mengambil sesuatu dari gudang dan berjalan memasuki rumah dari pintu belakang. Melewati dapur, tiba-tiba Ibu muncul dan melihat El yang sedang menuju ruang keluarga tempat Ayah berada
"El ? kok bawa kampak ? Mau ngapain ?" tanya Ibu pada El
Tanpa memperdulikan, El melanjutkan jalannya, melihat Ayah sedang mencari sesuatu
"Bu ! Kunci motor dima.. AAARRGGHHH...!!!" suara Ayah terdengar begitu jelas
"KYAAAAA....!!!!" Ibu berteriak kaget melihat Ayah tergeletak dilantai dengan darah mengucur deras dari lehernya.
Bisikan bisikan itu muncul lagi dan kali ini makin keras "HABISI MEREKA !!! BODOH, DIA MELIHATMU, HABISI... BUNUH !!!"
termakan amarah, El melihat Ibu menyaksikan perbuatannya, dengan sekejap El juga mengayunkan kampak berdarah itu kearah Ibu dan nyawa Ibu melayang menyusul kematian Ayah.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
El terdiam sejenak, memandangi kedua mayat didepannya dengan pandangan kosong, tubuhnya gemetar, tertawa pelan cekikikan. Kampak jatuh dari tangannya menghantam lantai. Terdengar suara pintu depan terbuka, seseorang memasuki rumah itu. Sontak El langsung menyelinap keluar dari pintu belakang dan kabur melewati semak-semak kembali ke kenyataan dimana seharusnya dia berada.
Takut dihukum akibat perbuatannya, sesaat setelah kembali ke kenyataannya, El berniat kabur berlari secepat mungkin, masuk hutan berharap tidak ada yang melihatnya. Dengan suasana hati tidak menentu El termakan keadaan dan memutuskan pergi dari lingkungannya berharap tidak diikuti masa lalunya yang begitu suram.