Masih dirumah Nenek, El melihat beberapa pajangan foto yang Ada dirumah Nenek. Nenek datang dari arah dapur membawa sepiring brownies yang sudah dipotong-potong
"Makanlah, kamu butuh tenaga sebelum pergi bermain haha.." canda Nenek kepada El
"Ini foto Nenek ?" El menunjuk salah satu foto yg dilihatnya
"Tentu saja, Nenek cantik kan waktu masih muda haha" memang dasarnya Nenek percaya diri dengan humornya
"Iya cantik. Semalam aku lihat nenek" tiba-tiba El mengatakan hal yang membuat Neneknya terdiam sejenak
"Melihat Nenek ? kamu mimpi Nenek ?" tanya Nenek sedikit heran
"Tidak, Aku melihat Nenek lenyap masuk ke semak-semak yang bercahaya" jelas El
"jadi kamu melihatnya" Nenek tersenyum dan tidak menyangkalnya
Nenek beranjak dari duduknya, mengambil sebuah buku tua usang dari lemarinya, dan itu adalah sebuah buku jurnal buatannya. Nenek membuka halaman demi halaman terlihat dia menceritakan sesuatu pada El dan sampai pada bab yang berkaitan dengan perkataan El tadi
"Lihat, ini semua adalah foto Nenek dan teman-teman Nenek sesama "Penjaga", tugas kami adalah untuk menjaga agar garis waktu dan kenyataan tidak berantakan. Tentu saja kami bisa melakukan perjalanan waktu dan menyeberang ke berbagai kenyataan" jelas Nenek kepada cucunya
El memang terbilang pintar dikalangan anak seusianya. Tanpa harus Nenek jelaskan berulang kali, El paham apa yang dibicarakan Nenek
"Jadi benar, ibu-ibu yang waktu itu adalah nenek, waktu Aku bermain petak umpet ?" Tanya El kepada Nenek
"Ya, benar ! tapi nenek harap, kamu harus merahasiakan semua ini pada siapapun" jelas Nenek dengan tegas, dan El pun mengangguk paham
"Lalu jika aku mempelajari buku ini, apakah aku juga bisa merubah tampilan dan bisa melintasi waktu seperti Nenek ?" Sepertinya El penasaran dan tertarik dengan hal ini
"Ehm...mungkin saja, atau bahkan tentu saja" jawaban ambigu Nenek dilengkapi dengan senyumnya yang penuh arti.
Wajah El terlihat sedikit kebingungan dengan jawaban Nenek. Sementara Nenek kembali ke dapur, El yang tetap penasaran membuka lembar demi lembar buku Nenek. Nenek memandang dari arah dapur seperti dia sengaja membiarkan cucunya menggali sesuatu dari buku usang itu.