Hai pembaca tersayang, kaget? Hahaha, aku sedang ada waktu luang dan ingin mengejutkan kalian.
Aku kesulitan memilih siapa yang akan bersama Kurapika jadi ... boleh dilihat cerita selanjutnya.
Disclaimer: Hunter x Hunter is Yoshihiro Togashi's masterpiece while this story is my baby.
Hari itu semestinya menjadi hari yang ditunggu-tunggu Kuroro tapi demi apapun dia rela menukar semua aset yang dia punya hanya demi memutar ulang dan tidak meng-iyakan pertemuannya dengan Hisoka di York Shin, andai saja dia yang menyusul Kurapika bukan Hisoka dan Kurapika yang menuju York Shin mungkin tidak akan serumit ini.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
FLASHBACK START
Hari pertemuan Kuroro dan Hisoka
Hisoka's Point of view
Aku berjalan bersama Kurapika menuju bandara, dia terlihat tidak bersemangat, tidak peduli bahwa dia akan bertemu dengan Kuroro hari ini.
Apa kau sudah berhenti mencintai Kuroro?
Aku menelan kalimat itu sambil berjalan menuju ruang tunggu. Kurapika bersender di bahuku sambil bersenandung pelan. Aku tidak bisa menahan tanganku untuk tidak mengelus kepalanya dan mengecup keningnya.
Sial, kenapa sekarang semua jadi terasa membingungkan.
"Hisoka, jam berapa nanti Kuroro akan menjemput kita di bandara?"
Kita? Hanya kau Kurapika.
"Entah, nanti akan aku hubungi dia jika kita sudah sampai disana."
Si pirang itu menempelkan tubuhnya kepadaku, dia memejamkan matanya dan berbisik, "Bagaimana caraku untuk menemukanmu?"
Aku terdiam sambil memandang kearah jam dengan tatapan kosong.
Apa sudah kurelakan saja uang dan desain itu?
Normal's Point of view
Pesawat Hisoka dan Kurapika sudah mendarat dengan manis di bandara York Shin. Hisoka berjalan di belakang Kurapika, dia mengirimkan pesan ke Kuroro bahwa mereka sudah sampai.
"Hisoka, aku mau ke toilet."
Hisoka mengangkat kepalanya dari handphonenya dan mengangguk, Kurapika memberikan tasnya ke Hisoka,"Pegang sebentar ya."
Si pirang itu berjalan dengan santai dan Hisoka kembali melihat handphonenya. Dia bersender pada pilar putih yang menghadap ke pintu penjemputan. Sepuluh menit kemudian, Kuroro datang bersama Killua, dengan sebuah koper besar dan sebuah amplop besar.
Kuroro's Point of view
Dimana Kurapika?
Aku bisa merasakan panas luar biasa saat melihat tas kesayangan Kurapika disampirkan di bahu Hisoka. Hisoka tersenyum sinis dan berjalan menghampiriku.
"Hai~"
"Ini semua yang kau butuh." ucapku dingin sambil memandangi sekitarnya.
"Dia sedang di toilet."
Killua menyerahkan koper dan amplop itu lalu menjelaskan beberapa hal ke Hisoka. Dua puluh menit berlalu dan sekarang kami bertiga, aku, Hisoka dan Killua bertatapan.
"Dimana Kurapika?"desis Killua dingin sambil memandang sekitarnya.
"Toilet." balas Hisoka tapi aku bisa merasakan matanya menunjukan kekhawatiran.
"Ini sudah dua puluh menit, Hisoka." tambahku sambil menengok ke arah toilet.
Killua berjalan dengan cepat menuju toilet dan ada petugas yang sedang membersihkan kaca.
Aku dan Hisoka mengejarnya dan aku bisa mendengar percakapan mereka.
"Oh? Gadis pirang? Rambut pendek? Hmm..tadi sepertinya dia ada masuk ke dalam toilet lalu dia keluar bersama teman perempuannya juga. Ciri-cirinya? Oh, teman perempuan pirang itu tinggi, badannya sangat terbentuk, matanya seram."
Pakunoda.
Kurapika's point of view
Aku tidak mengerti bagaimana dia bisa ada disini.
Pakunoda.
Perempuan itu tersenyum jahat dan menodongkan cutter ke perutku.
"Hai Kurapika! Apa kabar? Astaga kita bertemu disini!"
Aku melirik ke kanan, ternyata ada petugas sehingga ia berpura-pura baik.
"Yuk! Ikut aku! Kita makan siang."
Pakunoda dengan cepat menangkap lengan kananku dan meremasnya keras.
Sakit
Pakunoda berjalan menyeretku sambil berbisik, "Jangan berisik, atau kusuruh temanku menembak selingkuhanmu"
Mataku membesar saat Pakunoda menunjuk kearah pria bermata hijau dan berambut pirang yang ada di belakang Hisoka.
"Dia bukan selingkuhanku."
Pakunoda tertawa dingin dan menarikku keluar. Dia memberikan kode pada pria itu dan mereka membawaku keluar dari bandara menggunakan pintu belakang. Sekarang pria bermata hijau itu memandangiku sambil tersenyum.
"Cantiknya, tunangan Kuroro."
"Kau sebut dia cantik lagi akan ku potong gajimu, Shalnark."
Lelaki bernama Shalnark itu mendengus dan memandangiku.
"Jadi ini yang harus dilenyapkan agar kau bisa bersama Kuroro?"
FLASHBACK END
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pembaca tersayang, sepertinya sedikit lada tidak akan membuat soup-mu tidak enak bukan?
;) sampai bertemu lagi di chapter selanjutnya~
KAMU SEDANG MEMBACA
Play,Pause,Stop / Hunter x Hunter Fanfiction
Romance"Dia belum menjawab apapun kan?" "Iya, belum tapi sepertinya dia akan pergi dengan Hisoka." Killua melirik kearah kamar tidur Kuroro yang dipakai Hisoka dan Kurapika untuk beristirahat. Killua memanggil dokter untuk mengurus Kurapika dan terpaksa de...