Say Something

275 29 10
                                    



Disclaimer: HxH is Yoshihiro Togashi's masterpiece while this story is my baby.

Song: Say Something - A Great Big World 



Music starts

Say something, I'm giving up on you

I'll be the one, if you want me to

Anywhere, I would've followed you

Say something, I'm giving up on you


Ellice's Talk

Hai pembaca sekalian. Saat aku menulis fanfiction ini rasanya seperti sedang bermain piano. Aku memutar lagu ini terus selama mengerjakan fiction ini. Semoga kalian menikmatinya.

Baiklah, kalian sudah membaca chapter sebelumnya ? Awal yang manis karena menurutku sulit untuk membuat sebuah keputusan,bukan ? Hubungan Kurapika dan Kuroro berjalan mulus. Masalah dapat mereka hadapi dengan dewasa walau kadang keduanya harus menahan ego masing-masing.

Namun tampaknya Kurapika terlalu marah untuk persoalan ulang tahun Lucifer Corp.

Selamat membaca.


And I am feeling so small

It was over my head

I know nothing at all


Kuroro's POV

Baiklah semuanya, intinya adalah Kurapika marah besar kepadaku. Sekarang kami berdua ada di kantorku. Ia tidak mau melihatku sama sekali dan daritadi ia menghadap keluar jendela menatap langit dari lantai 15. Aku berjalan pelan menghampirinya. "Hey sayang."ucapku pelan sambil meraih tubuh mungil itu kedalam dekapanku. Lalu ? Ia mundur mendadak.

"Peluk saja gadis jalang itu."balas Kurapika dengan tatapan penuh marah. Aku mengerang pelan sambil duduk di kursi tempat dia berdiri. "Kurapika bisakah kau hentikan sikap kekanak-kanakanmu ini?"

Tiba-tiba saja gadis itu menantapku dan berteriak," KAU BILANG AKU KEKANAK-KANAKAN? KAU PIKIR SAJA APA RASANYA MELIHATMU MENYENTUH MANTAN KEKASIHMU SENDIRI DIHADAPANKU ?!"

Aku tertegun, baru kali ini Kurapika semarah ini padaku.


And I will stumble and fall

I'm still learning to love

Just starting to crawl


"Aku tidak berselingkuh di belakangmu Kurapika."ucapku sambil menatap langsung mata gadis itu. "Dia hanya datang mengucapkan salam dan .."

"Dan apa , huh ? Dia minta kau kembali kan untuk diirnya ? Sana ! Pergi saja !" balas Kurapika sambil beranjak pergi dari jendela

"Bisakah kau bersikap dewasa sedikit ? Berhentilah untuk cemburu." Aku sangat kesal dan entah apa yang membuatku mampu berkata seperti itu kepadanya.

"OH ! TENTU ! Aku sudah sangat dewasa kali ini ! Kau memang tidak pernah mencintaiku."bisik Kurapika lirih lalu tersenyum sedih,"Lebih baik kita putus saja."


Say something, I'm giving up on you

I'm sorry that I couldn't get to you

Anywhere, I would've followed you

Say something, I'm giving up on you


Dan kali ini kekesalanku memuncak. "Baiklah jika kau lebih memilih untuk berpisah denganku."

PRANG !

Aku terkejut bukan main saat melihat Kurapika membanting bingkai foto kami berdua yang aku letakan di mejaku. "Kau jahat, Kuroro ! Aku sudah bersamamu nyaris empat tahun. Aku menunggumu dengan sabar dan rela menjalani hubungan tidak jelas selama tiga bulan denganmu ! Tapi kau bisa menukarku dengan mantanmu yang meninggalkanmu begitu saja !"

Darah mengalir dari tangan Kurapika sepertinya ia terkena pecahan kaca dan aku segera mengambil selembar tisu. "Sini, aku obati "ucapku pelan sambil meraih tangannya. Tapi yang terjadi adalah Kurapika mendorongku.

"Obati saja gadis yang sudah meninggalkanmu itu ! Yang bahkan tidak tahu bahwa kau menyukai bunga mawar merah untuk dipajang di kantormu ! Yang tidak pernah tahu kehidupanmu ! Dan dia tidak pernah peduli dengan apapun yang kau suka !" Kurapika berteriak sambil melempar cincinnya ke lantai."Aku pikir kau mencintaiku , Kuroro."

Mata biru itu memancarkan sakit hati dan kekecewaan yang dalam. Aku meraih cincin itu lalu berusaha memeluk Kurapika,"Bisakah kau tenang sedikit?" namun, ia tetap saja kabur dari dekatku." Kurapika, aku hanya bertemu dengannya tanpa sengaja. Bukan aku sengaja untuk menemuinya."


And I will swallow my pride

You're the one that I love

And I'm saying goodbye


"Aku sudah lelah denganmu Kuroro. Kamu selalu membelanya padahal dia tidak mencintaimu sepertiku." Kurapika tersenyum sedih dan air mata menetes dari bola mata indah itu, "Aku menyerah denganmu."


Kurapika's POV

"Aku menyerah denganmu." Bisikku sambil merasakan air mataku menetes perlahan, "Aku sudah jauh-jauh datang untuk menemuimu dan dulu juga begitu. Aku yang sengaja mendatangimu ke club malam itu untuk bertemu denganmu. Aku melihat betapa hancurnya dirimu dan itu menyakitkan."

Kuroro melihatku lalu menarik nafas panjang dan berkata, "Aku mencintaimu,sayang.". Aku menggeleng dan rasanya hancur sekali sekarang. "Aku memperbaiki hatimu, mencintaimu dan mendadak kau berpaling dariku?"

Tiba-tiba saja Kuroro membanting lampu hias diatas meja dan lampu itu pecah berhamburan, " AKU SUDAH BILANG PADAMU ! AKU TIDAK MENGKHIANATIMU KURAPIKA!" Baru kali ini , Kuroro membentakku.

"Aku mencintaimu Kuroro Lucifer,"ucapku sambil menahan tangisku,"Andai kaupun begitu."

Aku berjalan keluar dari kantor itu dengan air mata berderai. Aku sudah menelpon Belle untuk menyiapkan taksi karena aku sudah mampu membayangkan skenario ini. Lift itu berdenting tanda bahwa aku sudah sampai di lantai dasar. Aku berjalan pelan sambil berusaha menutupi wajahku, tapi tiba-tiba saja ada yang menghalangi jalanku. Aku mengangkat kepalaku dan terlihat Pakunoda, si gadis jalang itu.

"Cih, dasar lemah. Standar Kuroro menurun drastis sekali saat aku meninggalkannya." ucap Pakunoda sambil tertawa. "Gadis cengeng sepertimu tidak pantas bersanding dengannya."

Aku hanya berjalan lurus tanpa perduli dengan apapun yang ia katakan. Hatiku sudah terlalu hancur kali ini dan aku sudah tidak perduli lagi.


Say something, I'm giving up on you

And I'm sorry that I couldn't get to you

And anywhere, I would have followed you

Oh, oh, oh, oh say something, I'm giving up on you

Play,Pause,Stop / Hunter x Hunter FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang