Mike kembali dari dapur dengan Dave juga Arsen dan membawa nampan berisi beragam camilan dalam toples, juga delapan cangkir minuman cokelat panas.
"Ibumu mana?" Tanya Dave setelah meletakkan nampan dengan toples cemilan dan mengambilnya satu.
"Ada dibelakang, masih melakukan eksperimen nya dengan beberapa bahan kimia. Memangnya kenapa?"
"Oh tidak,"
"Dave kesini karena ingin bertemu ibumu," ucap Arsen.
"Kau jangan berbohong Arsen Morgan!"
Rio menimpali, "Katanya ia kesini hanya minta makan."
"Dan kau Rio Fredly!" Ucap Dave sambil menunjuk kearah Rio yang duduk diseberang sofa. "Jangan ikut-ikut Arsen atau kau aku bunuh sekarang."
"Uuu...takut," ucap Axel.
"Aku akan benar-benar melemparmu dengan sepatuku kalau kau mengejek lagi, Axel." Ucap Leon.
"Mau apa kerumah ku?" Tanya Mike sambil menggigit muffin yang dibawa oleh Arsen dari rumahnya.
"Sudah dijawab Arsen, bahwa Dave ingin--kau mau apa?!" Vinn agak mundur kala melihat gerakan Dave yang akan melepas sepatunya.
"Rumahmu selalu hangat, Mike." Ucap Rio.
"Itu semua karena senyumku," sombong Mike sambil tersenyum hingga menampakkan kedua lesung pipi dikedua pipinya.
"Oh tunggu, mengapa ada delapan cangkir minuman cokelat panas disini?" Tanya Dave. "Aku mendapat dua?"
"Yang satu lagi milik Daniel, dia menginap dirumahku malam ini." Jawab Mike.
"Oh ya? Dimana dia sekarang?"
"Dia sedang mengerjakan tugas dikamarku, katanya dia mau menyalin tugasku."
"Bukankah dia sama pintarnya denganmu, Mike? Apakah tidak curiga bahwa dia akan mencurangimu?" Ucap Vinn dengan nada serius.
"Bodoh!" Ucap Axel sambil menepuk punggung Vinn dengan keras.
"Aw!" Ringis Vinn. "Apa kau tidak tahu, Axel? Kalau orang pintar bertemu dengan orang pintar, maka orang pintar akan menjadi lebih pintar."
"Arsen," panggil Dave pelan membuat semua atensi mengarah pada pemuda yang berumur paling tua itu. "Apa kau masih ingin menukar dua orang dengan kelinci? Kupikir kau akan senang jika menukar Vinn dan Axel daripada aku dan Leon."
***
Axel dan Rio, Vinn dan Leon, Dave dan Arsen. Begitu pembagian kamar mereka saat menginap dirumah Mike. Untung saja ada banyak kamar dirumah Mike, jadi mereka bisa menginap. Lagipula setiap kamar memiliki dua ranjang, jadi mereka tidak akan keberatan.
"Daniel." Panggil Mike dengan suara seraknya kala ia melihat bayangan Daniel yang sedang berjalan.
"Eh, iya Mike?"
"Kau mau kemana?"
"Eh, aku, em.. mau ke kamar mandi, kau lanjutkan tidurmu saja."
Mike tak benar-benar memejamkan mata saat gerakan Daniel bukan mengarah pada pintu keluar, melainkan mendekat kearah meja belajarnya.
Mike menyipit, lalu membuat gerakan sebagaimana mungkin hingga Daniel memilih menuju sofa yang mirip tempat tidur untuk merebahkan dirinya daripada mendekat kearah meja belajar Mike.
'Apa yang akan dilakukan Daniel? Apa benar dugaan Vinn bahwa dia akan mencurangi ku dalam hal akademik? Tapi Daniel... Ah, sudahlah, aku mengantuk'
***
"Bangun tukang tidur!"
Pagi-pagi sekali, kamar Dave dan Arsen sudah terdengar sebuah teriakan nyaring yang Mike kenali adalah suara Leon.
"Dia tidak hanya menganggu Arsen, aku juga merasa terganggu." Gerutu Mike sambil mengubah tidurnya menjadi tengkurap dan menutup kedua telinganya dengan bantal.
"Cepat bangun, Mike. Atau mereka akan mengguyur mu dengan air," ucap Daniel sambil membuka tirai kamar Mike.
"Benarkah?"
Daniel mengangguk meski Mike tak melihat kearahnya, "Dave tadi sempat menggerutu karena disiram air oleh Vinn."
"Kalau begitu, aku akan mandi dulu."
Mike beranjak menuju kamar mandi yang berada di dalam kamarnya. Belum sempat menutup pintu, ia mendapati Daniel yang berjalan pelan mendekat kearah meja belajarnya.
'apa yang direncanakan si licik itu?'
"Hoe Daniel!" Teriak Mike saat menyembulkan kepalanya dari pintu kamar mandi, meski sebenarnya ia masih berpakaian lengkap.
"Ya Mike?" Tanya Daniel lalu mendekat kearah Mike.
"Bisa tolong kau beritahu Dave dan Arsen untuk membuatkan sarapan? Aku baru ingat, kalau ibuku ada urusan di rumah sakit dan ia berangkat malam tadi, sedangkan ayahku belum pulang. Bisa?"
"Iya, akan aku sampaikan,"
Saat Daniel menghilang dibalik pintu kamarnya yang tertutup, Mike keluar dari kamar mandi dan menuju meja belajarnya, ia menarik laci atas dan menemukan buku tentang dewa olimpus.
"Kalau kau mencari ini, aku tak akan membiarkan mu." Monolog Mike lalu meletakkan buku itu di kolong tempat tidurnya, dan ditutupi oleh beberapa kardus disana.
÷÷÷ TO BE CONTINUED ÷÷÷
KAMU SEDANG MEMBACA
The Reincarnation of the God Olympus
Fanfictionᵗʰᵉ ʳᵉⁱⁿᶜᵃʳⁿᵃᵗⁱᵒⁿ ᵒᶠ ᵗʰᵉ ᵍᵒᵈ ᴼˡʸᵐᵖᵘˢ? ᵗʰᵉ ˢᵉᵛᵉⁿ ᵒᶠ ᵗʰᵉᵐ ʷⁱˡˡ ᵏⁿᵒʷ ʷʰᵒ ᵗʰᵉʸ ᵃʳᵉ ᵃⁿᵈ ᵐᵃᵏᵉ ᵗʰᵉ ʷᵒʳˡᵈ ᵐᵘᶜʰ ᵇᵉᵗᵗᵉʳ ᵃᶠᵗᵉʳʷᵃʳᵈˢ. ᵃʳᵉ ʸᵒᵘ ʳᵉᵃᵈʸ ᵗᵒ ʳᵉᵃᵈ ᵗʰᵉ ᵃᵈᵛᵉⁿᵗᵘʳᵉ? ✨Rank : #2 Olympians (1/February/2021 - now) #3 Olimpus (1-12/February/2021) #3 Teleporta...