09

319 62 25
                                    

Arsen tetap diam, mendengarkan bagaimana Siena menjelaskan tentang permasalahan rumit yang terjadi di dunia ini.

Tentang Hades yang akan menyerang desa ini.

"Kenapa desa ini?" Tanya Arsen, masih memerhatikan Siena yang mencari buku tentang portal yang dimintanya.

"Banyak keturunan dewa yang disembunyikan di desa ini asal kau tahu, juga disini banyak pahlawan." Ucap Siena, mendekat karena sudah menemukan buku yang diminta Arsen.

"Apa jangan-jangan kau juga keturunan dari dewa," tebak Arsen.

"Aku pikir kau orang baik, jadi aku akan mengatakannya." Ucapnya diselingi dengan jeda, membuat Arsen penasaran.

"Apa?"

"Ck, kau ini. Aku itu keturunan Dewi Athena asal kau tahu, Dewi perang." Ucapnya.

"Wow! Pasti kau sangat pintar dalam berperang, tapi mengapa kau memilih bereksperimen seperti itu?"

"Itu rahasia. Aku tidak akan mengatakan kepadamu secara gamblang. Aku juga masih curiga kepadamu,"

"Terserah. Aku mau pulang, mana bukunya?"

Siena melempar buku itu ke meja depan Arsen. "Kau cukup tidak sopan untuk ukuran keturunan dewi Athena."

Siena hanya berdecak lalu memandang Arsen dan pintu keluar dengan bergantian. "Katanya mau pulang, aku juga masih ada urusan."

Arsen bangkit dari duduknya seraya membawa sebuah buku yang dimintanya. "Selamat bereksperimen." Ucapnya sebelum menutup pintu itu dan menuju depan, rupanya kakek itu tengah membaca buku dengan kacamata baca yang bertengger di hidungnya.

"Oh, kau sudah menemukan bukunya?"

"Iya sudah," Arsen merogoh saku dibajunya dan mengeluarkan empat keping emas yang diberikan Axel kepadanya. "Berapa si harus membayarnya?"

"Tidak usah, kau bawa saja bukunya."

"Terimakasih." Arsen membungkuk singkat, kemudian keluar dari toko buku itu.

Ia mendongak, rupanya salju tengah turun, langit juga semakin gelap. Ia tak punya pilihan untuk memilih berjalan pulang dibanding menepi untuk menghindari salju, karena jelas ia tak mau mendengar omelan Dave.

"Arsen!" Suara derap langkah disusul seruan namanya itu, membuat Arsen berhenti dan membalikkan badan.

Rupanya, itu adalah Rio dan Mike. Mereka juga baru pulang dari perpustakaan.

"Kau dari mana?" Tanya Rio setelah sampai disebelah Arsen dan menyamakan langkahnya.

"Dari toko buku, mencoba mencari buku tentang portal."

"Oh, apakah kau menemukannya?" Tanya Mike dan Arsen mengangguk.

"Kau sendiri dari perpustakaan apa juga menemukan buku tentang portal?" Tanya Arsen.

"Tidak. Kami malah menemukan buku tentang seluk-beluk dewa-dewi olimpus, musuh-musuhnya, juga semua yang berhubungan dengan dunia ini."

"Hampir saja kita ketahuan." Ucap Rio membuat Arsen menoleh.

"Maksudmu ada yang curiga dengan kalian?"

Mike mengangguk dan berdehem, "Katanya, kita bau seperti melati. Dan bau itu cukup aneh untuk warga biasa."

***

Setelah makan malam, mereka kembali berkumpul di ruang tengah, dengan beralaskan tikar. Mereka duduk memutar, dengan pandangan seluruhnya kepada Mike.

"Jadi, jelaskan." Ucap Dave.

"Ya, kami bertemu dengan orang, dan dia mengatakan bau kami seperti melati. Itu bau seperti dewa, katanya."

"Jadi, kalian hampir ketahuan?" Tanya Axel.

Rio mengangguk, "Untung saja reinkarnasi dewa Hades ini pandai membuat alibi."

"Ya mau bagaimana lagi, hanya itu yang bisa aku lakukan, bisa-bisa kalau dia tahu aku reinkarnasi Hades, pasti dia sudah mencekik ku atau bahkan menghisap darahku."

"Tunggu-tunggu, jadi kau tadi bertemu dengan vampir sungguhan?" Tanya Vinn.

Rio mengangguk, "Dia bukan vampir murni, dia keturunan dari elf dan vampir."

"Woah hebat!" Ucap Leon sambil bertepuk tangan sekali dengan pandangan takjub.

"Aku tadi juga bertemu dengan seseorang," ucap Arsen membuat seluruh atensi orang disana teralihkan padanya yang bahkan sejak tadi hanya diam.

"Benarkah? Dia siapa? Atau apa?"

"Dia perempuan, anak Dewi Athena."

Leon kembali takjub dengan gerakan tangan yang menutupi mulutnya yang terbuka sempurna. "Sungguh? Hari ini bahkan aku hanya bertemu dengan rakyat biasa."

"Kau juga masih rakyat biasa, sebelum kau berhasil menemukan jati dirimu." Ucap Mike.

"Tapi, bagaimana caranya mencari jati diri?"

"Katakan caranya, kami akan mencobanya," desak Dave.

"Aku belum membaca banyak, namun kalian harus mencoba masing-masing kekuatan dari dewa-dewa olimpus." Ucap Mike.

"Ada berapa banyak lagi memangnya?"

"Emm.. kecuali Hades dan Poseidon saja, kalian bisa mencoba dewa Ares, Apollo, Hermes, Zeus, dan para Titan."

"Apalagi itu Titan," ucap Vinn yang frustasi. "Itu cukup banyak sekali, dan aku tidak mau lama-lama terjebak di dunia ini, aku mau melanjutkan game ku."

"Tapi, kalian harus berhati-hati jika mencoba kekuatan Titan."

"Hah? Memangnya kenapa?" Tanya Rio.

"Menurut kabar, Titan dan dewa-dewi olimpus itu bermusuhan."

"Astaga, dunia ini begitu rumit." Ucap Leon. "Ada banyak hal yang berhubungan dan semua itu tidak aku ketahui."

"Aku ingin menghilang saja," ucap Vinn.

"Ya sudah, kau menghilang saja. Lagipula kehadiranmu disini juga tidak terlalu penting." Ucap Axel yang langsung mendapat sebuah jitakan tepat di dahinya.

"Kalian jangan bercanda," ucap Arsen. "Disaat seperti ini, kita harus serius."

"Betul apa yang dikatakan Arsen, kalian jangan banyak bercanda."

"Iya, kami minta maaf."

"Baiklah, berarti besok kalian mencoba berbagai macam kekuatan. Persiapkan diri kalian." Ucap Mike, kemudian dia berdiri, melangkah kesalah satu sisi ruangan itu dan merebahkan dirinya, diikuti oleh semua teman-temannya.

Tok. Tok. Tok.

Hampir saja terlelap, sebuah ketukan pintu membuat semuanya kembali membuka mata.

"Siapa?" Tanya Dave dengan sedikit berteriak."

Namun tak ada balasan, membuat Dave berjalan malas dan membuka pintu, teman-temannya mengekor dibelakang.

Semua kaget, mengetahui siapa yang baru saja mengetok pintu.

"Daniel?"

÷÷÷ TO BE CONTINUED ÷÷÷

Fyi :

1. Prometheus (yang direinkarnasi Dave) itu adalah seorang Titan dan bukan dewa olimpus.

2. *Ini aku ngarang. Suhu tubuh Mike sama kayak yang lainnya, cuma kalau dia sugesti ke tubuhnya biar hangat, tubuhnya bisa menghangat.

Dah, chapter ini sengaja digantung, dan mungkin akan update nanti pas chapter selanjutnya udah siap.
^^

The Reincarnation of the God OlympusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang