04

353 80 23
                                    

Sup hangat sudah tersedia didalam sebuah mangkuk besar diatas meja makan itu, ketujuh pemuda juga sudah mengambil sedikit sup itu sebagai sarapan mereka.

"Dimana Daniel?" Tanya Mike.

"Dia pulang setelah memberitahuku untuk membuat sarapan. Ada urusan penting katanya," jawab Dave.

"Aku rasa, aku setuju denganmu Vinn." Ucap Mike.

Vinn tersenyum dan menyombongkan dirinya, "Benarkan? Aku itu tidak pernah salah dalam menilai teman, dan Daniel itu pantas dicurigai karena tak biasanya ia menginap di rumah mu."

"Tapi sepertinya dia tidak menginginkan tugas sekolahku, Vinn."

"Lalu apa?"

"Buku tentang dewa olimpus yang dipinjam Arsen kemarin,"

"Bukankah buku seperti itu tidak ada hubungannya dengan pelajaran sekolah?" Tanya Rio.

"Tapi itu kenyataannya, Rio. Aku memergokinya dua kali berjalan mendekat kearah laci itu,"

"Kita harus cepat membacanya dan memahami isinya kalau begitu, jangan biarkan dia mengambil celah untuk membaca buku ini." Ucap Axel.

"Maksudmu, aku yang harus membacanya, bukan kalian." Ralat Mike.

"Iya-iya, begitu maksudku Mike Matthew."

"Hari ini sekolah libur, apa kau baca saja hari ini Mike?" Usul Arsen.

"Baiklah, aku membutuhkan tempat senyap, jadi aku akan membaca di kamarku dan kalian jangan menganggu."

Acara sarapan itu selesai beberapa menit kemudian, Mike langsung menuju kamarnya sementara keenam temannya masih diruang TV dan sepertinya sedang meributkan film yang akan mereka tonton.

"Oke, mulai dari mana aku membacanya?" Monolog Mike sambil mengambil buku itu dari kolong tempat tidurnya dan memilih membacanya di sofa dekat jendela kaca.

Halaman pertama yang Mike baca adalah tentang silsilah dewa dengan gambar-gambarnya, halaman selanjutnya malah membuat pemuda itu semakin penasaran.

"Reinkarnasi? Apakah bisa dewa bereinkarnasi?"

"Dewa Hades... Dewa Apollo... Dewa Zeus... Dewa Hermes... Dewa Ares... Dewa Poseidon... Dewa Prometheus..."

"Kepalaku hampir meledak!"

"Eh tunggu-" Mike menajamkan matanya pada sebuah kalimat disana. "Siapapun reinkarnasi dewa, setidaknya akan mendapatkan seperempat kekuatannya."

"Tapi bukankah mereka pure manusia?"

Mike berpikir seraya melambungkan pandangannya keluar jendela, salju tengah turun lebat saat ini. Namun ia tak merasa kedinginan, malah dia merasa tubuhnya hangat.

Mike berdiri, menilik penampilannya yang hanya menggunakan celana hitam pendek selutut dengan kaos putih polos.

"Apa aku reinkarnasi dari dewa Hades?"

"Tidak mungkin," Mike menggeleng. "Aku tidak bisa memunculkan api, atau... Ah, aku harus mencobanya."

Mike menutup buku itu dan meletakkannya di sofa, sementara ia mencoba fokus pada telapak tangan kanannya yang terbuka.

"Ayo api muncullah," gumamnya namun ia tak mendapati api muncul ditangannya.

"Apa aku kurang fokus?"

Mike kembali membuka tangan kanannya dan memejamkan mata, membayangkan sebuah api muncul dari telapak tangannya. Saat ia membuka mata, muncul api kecil ditelapak tangannya.

"Woah! Hebat!" Ucapnya kagum.

"Apa aku harus mencoba membakar sesuatu?"

Mike berpikir sejenak lalu keluar dari kamarnya, teman-temannya masih disana, menonton film sambil mengemil. Ia mengambil selembar roti dan meletakkannya ditangannya.

Kembali berkonsentrasi seperti tadi dan--

"WOAH MIKE! APA ITU API?!" Teriak Dave saat melihat Mike membakar roti itu dengan api yang muncul dari telapak tangannya.

Mike yang terkejut, melempar roti itu dan terbakar dilantai marmer dapur rumahnya. Kian lama, roti itu sepenuhnya menjadi abu. Dan teriakan Dave tadi mengundang Arsen, Rio, Axel, Vinn, dan Leon untuk datang ke dapur.

"Apa kau baru saja membakar roti, Mike?" Tanya Rio khawatir.

Dave mengangguk dengan sangat semangat lalu menunjuk telapak tangan Mike yang masih terbuka.

"Dia membakarnya dengan api yang muncul dari tangannya!"

"A-apa? Api dari tangannya?"

"Kau tidak bercanda kan, Dave?"

"Hiss, mana aku berbohong Rio, Axel. Tanya saja, Mike." Ucap Dave sambil menunjuk kearah Mike.

"Benar, Mike?" Tanya Arsen dan Mike mengangguk.

"WOAH! Mengapa kau tidak cerita dengan kami, Mike?" Ucap Vinn antusias.

"Y-ya karena aku juga baru tahu."

"Baru tahu?"

"Buku itu. Buku dewa olimpus yang dipinjam Arsen dari perpustakaan."

"Kita lebih baik membicarakannya di ruang tengah, Mike. Bawa buku itu sekalian." Ucap Leon.

Mereka bertujuh duduk disofa mengelilingi meja untuk mendengarkan penjelasan Mike Matthew.

"Siapapun reinkarnasi nya, akan dapat seperempat kekuatannya." Jelas Mike pelan-pelan agar teman-temannya paham.

"Jadi... Kau mendapat seperempat kekuatan dewa Hades?" Tanya Leon.

"Ya begitulah," jawab Mike seadaanya.

Semuanya diam memperhatikan Mike yang menjelaskan sebagian dari yang telah ia baca secara singkat. Tentang para dewa, reinkarnasi, dan kekuatan serta musuh-musuhnya.

Tiba-tiba buku itu mengeluarkan cahaya berpendar berwarna ungu yang begitu menyilaukan hingga membuat semua orang disana menutup mata.

Dan selanjutnya yang terjadi adalah lingkungan mereka yang sudah berubah. Mereka tak lagi berada diruang tengah rumah Mike, melainkan berada disebelah laut dan mereka terduduk dikarang. Juga, pakaian hangat mereka juga sudah berganti dengan pakaian serba hitam dengan sepatu boot hitam juga.

Beberapa meter dari mereka terdapat setumpuk ransel warna coklat yang isinya terlihat sangat penuh.

"kita teleportasi?"

÷÷÷ TO BE CONTINUED ÷÷÷

The Reincarnation of the God OlympusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang