lima.

954 102 4
                                    

Seokjin tertawa mendengar pertanyaan Namjoon. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya sembari tertawa. Awalnya tawa itu terdengar pelan sekali, namun makin lama makin besar sampai setitik air mata muncul dikedua mata Seokjin. Namjoon hanya diam, tetap memperhatikan Seokjin tertawa. Ia tau persis apa yang ada dipikiran suaminya itu. Ia pasti menganggap Namjoon aneh atau bahkan konyol. Setelah apa yang dilakukan pria itu, Namjoon tetap saja cinta dan bahkan sekarang melontarkan 1 ide yang tidak masuk akal bagi Seokjin. Jelas sekali Seokjin tidak suka apapun yang ada didiri Namjoon, tentu ia tidak memiliki alasan untuk menyukai atau bahkan sampai mencintai pria itu. Baik itu dalam waktu yang lama atau bahkan singkat. Sejak awal bertemu Namjoon, Seokjin sudah terlanjur benci. Karena menurutnya, Namjoon hanya penghalang kehidupannya, tidak lebih dari itu. Karena Namjoon, Taehyung memutuskannya. Karena Namjoon juga ia kehilangan masa mudanya.

Namun sekarang bukan tentang itu bukan?

Perlahan tawa itu berhenti. Seokjin menyeka air matanya yang menetes tadi dengan tangan kanannya. Ia kembali menghirup rokoknya sebelum membuangnya ke dalam tempat sampah. Ia kembali menghadapkan dirinya ke arah Namjoon yang kini tengah menatapnya. Tatapan itu terlihat serius sekali, tidak ada bercandanya sedikitpun. Seokjin merasa sedikit bersalah karena seakan-akan mempermainkan perasaan Namjoon barusan. "Kamu ... Serius ya tadi?" Seokjin bisa melihat Namjoon yang mengangguk dan itu membuatnya merasa bersalah. Maka ia hanya diam, mengatupkan bibirnya, dan menatap ke arah kota.

Namjoon menghela napasnya. Ia mengusap pelipisnya dan memutar tubuh suaminya yang ia yakin pasti sekarang tengah berusaha menghindarinya. "A-Apa?" Namjoon dan aura intimidatifnya adalah salah satu yang belum pernah Seokjin rasakan dan apa yang Namjoon lakukan barusan menyadarkannya kalau ia membuat masalah dengan orang yang salah. Namun perlahan tatapan Namjoon melunak dan tangannya turun menggenggam tangan Seokjin yang dingin seperti es. Mengusapnya perlahan lalu mengangkat dan mencium kedua tangan itu bergantian. Setelah beratur kali berganti kekasih, ini adalah kali pertama Seokjin diperlakukan seperti ini. Biar dulu ia berpacaran dengan Taehyung terbilang lama, pria itu tidak pernah memberikan Seokjin perhatian yang seperti ini. Ia hanya menanyakan kabarnya, pergi kencan bersama, dan bercinta. Tidak pernah yang seperti Namjoon. Jika dilihat dari bagaimana Namjoon memperlakukan Seokjin, ia bisa merasakan betapa suaminya itu mencintainya. Dan mungkin saja. Saking cintanya Namjoon pada Seokjin, ketika pria itu mengatakan ia akan memberikan bulan demi Seokjin, maka Namjoon benar-benar dan akan bersungguh-sungguh mencari cara demi memberikan bulan pada Seokjin.

Seokjin tidak pernah merasa dipuja dan dicintai sebegininya.

"Kamu ... secinta itu ya sama aku?" tanya Seokjin polos. Namjoon mendongak dan mengangguk. Tangan kanannya mengusap kepala Seokjin kemudian ia kecup perlahan bibir suaminya itu. "Enak ya jadi Taehyung. Dulu setiap hari bisa nyium kamu, peluk, bahkan bisa bercinta juga. Bisa pergi ke semua tempat yang kamu suka. Do something stupid with your lover, pasti asyik dan aku jamin kamu juga begitu sama Taehyung, ya kan? Sedangkan aku yang memang suamimu saja hanya pernah merasakan tubuhmu sekali. Itupun bukan bercinta." Seokjin sebenarnya malu mendengar gerutuan Namjoon, namun ia masih ingin dengar. Ia beranikan menatap Namjoon yang kini tengah menunduk dan memainkan kedua tangannya. Kembali mengusapnya lalu mengecupnya kembali bergantian.

Namjoon dongakkan kepalanya dan melihat Seokjin. "Seokjin, aku benar-benar cinta padamu dan aku tidak ingin mencinta sendiri. Ayo, belajar mencintaiku." Seokjin terdiam dan memalingkan padangannya, "Look at me when I'm talking with you, Hon." tukas Namjoon sembari meraih pipi Seokjin dan menghadapkannya pada Namjoon. "Aku enggak yakin, Joon. Sungguh." Namjoon menggeleng, "Aku tidak meminta untuk mencintaiku secepat itu. Aku enggak minta besok sudah jatuh cinta sama aku, enggak." Namjoon menyeka air mata Seokjin yang kembali mengalir . Ia tidak suka perasaan ini. Coba saja tidak ada ide perjodohan itu, Seokjin pasti sudah bahagia dengan Taehyung sekarang. Bisa pergi kemanapun bersama pria itu tanpa memikirkan hal lain. Namun sekarang semuanya berbeda. Ia memiliki Namjoon yang sama sekali tidak ia cinta dan sialnya ia dinikahkan dengannya.

bad romanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang