05

1.1K 268 18
                                    

MATANYA terbuka perlahan, menampakkan kedua manik bulat berwarna cokelat gelap. Setelah itu Lisa langsung mengamati penampilannya.

Sudah ia duga warna mild brown memang tidak buruk. Justru menurut pendapat pribadi Lisa, mild brown sangat cocok untuknya.

Ia tersenyum lebar, kemudian mengucapkan terima kasih pada pegawai salon.

Saat memeriksa ponsel, ada notifikasi dari Ten. Pesan tersebut terkirim beberapa menit yang lalu. Ten memang selesai lebih awal, tapi Lisa belum melihat hasilnya karena ia tadi tertidur sejenak.

Pria itu bilang sudah menunggu di café depan salon. Ia juga berkata akan meminta pendapat Lisa mengenai rambut blonde barunya.

Jadi dengan perasaan senang karena rambutnya berubah warna, Lisa bergegas melangkahkan diri keluar.

Bohong kalau Lisa tidak penasaran dengan tampilan Ten. Justru ia berjalan lebih cepat karena ingin segera melihat Ten.

Ia tahu Ten akan terlihat cocok dengan rambut blonde, tapi ini jauh dari dugaannya.

"Bagaimana?"

Lisa mengedipkan mata beberapa kali, juga tidak sadar kalau mulutnya sedikit terbuka.

"Aku rasa sudah tahu jawabannya," Ten tertawa.

Lamunannya buyar, lalu Lisa mencoba menutupi salah tingkahnya dengan bertanya sinis. "Memangnya apa?"

"Pasti kau terkejut karena aku sangat tampan kan?" Ten menaikkan kedua alisnya menggoda. "Aku bisa membaca pikiranmu tahu."

Lisa merasakan kedua pipinya memanas.

"Bohong! Aku juga tidak berpikir seperti itu, ya!"

"Ekspresimu lebih jujur daripada mulutmu, Lice."

Senyum malu-malu terukir di bibir Lisa. Ia mendudukkan diri di kursi dan menatap beberapa pesanan di meja.

"Ini?"

"Oh, seingatku ini kue favoritmu. Tapi jika sudah tidak, kita bisa memesan yang lain."

Lisa menggeleng. "Tidak, mereka masih favoritku."

"Senang mendengarnya,"

"Terima kasih." Ucap Lisa tulus.

Ten tersenyum sekilas, lalu mengalihkan perhatian ke ponselnya yang sedari tadi menyala. Pria itu tampaknya memang sibuk bahkan ketika mengambil cuti.

Lisa melirik Ten sejenak.

Dengan sebuah kacamata sederhana, Ten fokus mengamati layar. Ada beberapa biskuit yang menemani Ten mengurus pekerjaan.

Pria itu tidak sadar sama sekali bahwa Lisa memandang Ten dengan intens.

Sudah tujuh belas tahun berlalu, tapi Ten masih ingat kue kesukaannya sejak kecil--cheese cake dengan ekstra tiga buah stroberi.

Sedetail itu dan Ten mengingatnya dengan jelas.

Hal sederhana ini membuat Lisa semakin kagum dengan Ten. Banyak sekali hal baru mengenai Ten yang terus mengejutkan Lisa dan membuatnya merasakan letupan aneh menyenangkan.

Jantungnya berdetak semakin kencang, menyadari bahwa ia mungkin terbawa perasaan atas perlakuan Ten.

Lisa menunduk dan tersenyum tipis karena isi otaknya. Yang tak ia sadari bahwa Ten ganti meliriknya, melihat senyuman tipis Lisa begitu manis dipandang.

Keduanya tersenyum lembut.

Lisa yang tersenyum karena memikirkan rasa kagumnya pada Ten. Sementara Ten tersenyum karena memandang wajah Lisa.

Bukankah kebetulan yang lucu?

Suasana berubah tenang, hanya ada suara samar-samar dari pengunjung lain. Namun Ten dan Lisa merasa sangat nyaman, tidak lagi ada kecanggungan di antara mereka berdua.

Karena tidak ingin mengganggu, Lisa mulai makan kuenya lebih dahulu. Sesekali ia menatap ke jendela, melihat bagaimana sibuknya orang-orang melakukan aktivitas.

Ten meletakkan ponselnya dengan hati-hati.

Ia mengamati bagaimana pipi Lisa menggembung lucu ketika mengunyah makanan.

Netra sang gadis bergerak liar melihat sekitar. Juga kepalanya yang terkadang mengangguk pelan merasakan nikmatnya rasa keju di lidah.

Ten tersenyum tipis.

Lisa adalah pemandangan paling indah yang pernah ia lihat.

"Lice,"

Lisa menoleh dengan mulut penuh. "Hm?"

Ten tertawa pelan. Di matanya, Lisa adalah gadis paling menggemaskan. Lihat saja kedua pipi bulat itu.

"Apa aku pernah mengatakan ini padamu?"

Lisa bergumam tidak jelas, matanya masih menatap Ten dengan rasa penasaran.

"You look so beautiful in my eyes. Always."

[tbc.]

03/09

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

03/09

nanaourbunny

[2] Childhood FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang