08

982 238 14
                                    

DUGAAN Lisa tidak sepenuhnya tepat. Ia dibawa ke acara reuni, tampak dari spanduk yang dipasang.

Apa kekasih Ten merupakan lulusan sekolah ini?

"Halo, Ten. Lama tidak melihatmu."

Seorang wanita yang memakai dress warna merah darah menyapa. Matanya melirik ke arah Lisa dengan penuh penasaran.

Lisa sendiri justru menatap wanita tersebut sedikit risi. Pakaian yang dipakainya sungguh bukan style Lisa sekali, ketat dan pendek.

Ten mengangguk sekilas, membuat Lisa yang hampir menerjemahkan ucapan wanita tadi membeku.

Wanita tersebut bertanya dengan nada yang sedikit aneh. "Apakah ini kekasihmu?"

"Namanya Lisa." Ten berucap santai.

Lisa langsung menoleh secepat kilat. Ia bertanya-tanya di dalam hati, apa barusan yang bersuara adalah teman kecilnya.

Karena Ten memakai bahasa korea!

Kedua alis Joy terangkat, wajahnya justru terlihat lebih terkejut dari pada Lisa. Kemudian Joy menoleh dan menatap Lisa sangat lekat.

"Ini Lisa?"

Hal itu tak disadari oleh Lisa, karena ia masih sangat kebingungan. Benaknya terus bergejolak dan Lisa benar-benar tidak tahu harus bersikap seperti apa.

Pikirannya melayang jauh mengulang peristiwa ketika dirinya bertemu Ten di bandara dua hari yang lalu.

Ternyata selama ini, Ten pura-pura menyembunyikan kalau ia mampu berbicara dengan Bahasa Korea?

Memikirkan hal tersebut membuat Lisa malu, entah untuk alasan apa. Mungkin karena Ten membohongi dirinya sejak awal ditambah perasaannya yang sudah memburuk setelah tahu Ten memiliki kekasih.

Untuk pertama kalinya, Lisa merasa sangat membenci Ten.

"Iya, kenalkan namanya Lalisa. Lice, ini temanku, Joy."

Ten memandang Lisa cemas--pria itu pun sebenarnya memikirkan keadaan Lisa. Namun yang ditatap menahan diri untuk tidak berseru histeris.

Ten. Fasih. Bahasa. Korea.

Lisa memejamkan mata sejenak, semua kejutan hari ini membuat dirinya lelah. Jadi ia menghela napas agar bisa berpikir dengan tenang sembari menghitung angka satu sampai sepuluh.

Sedangkan Joy mengartikan helaan Lisa dengan salah. "Mungkin kau harus menjelaskan kalau kita cuma teman, Ten. Dia tampak terkejut."

Ten melirik Lisa dan di saat itu pula Lisa juga meliriknya. Mereka bertemu pandang sekilas, tetapi Lisa memutuskan lebih dahulu.

Perasaannya campur aduk.

"Tidak kok, kami masuk dulu. Sampai ketemu nanti, Joy."

Joy mengangguk pelan. "Okay, sampai ketemu nanti."

Lisa berjalan mengikuti Ten. Wajahnya mungkin tampak biasa saja, tapi Ten tahu Lisa menahan diri untuk suatu hal.

"Lice, tunggu,"

Ten menahan tangan Lisa. Ia merasa agak gugup setelah melihat raut wajah Lisa yang sedikit murung.

Dan penyebab kemurungan itu adalah dirinya.

"Maaf."

Tiba-tiba seluruh kalimat yang sempat Ten susun dengan baik langsung buyar, sehingga ia cuma sempat mengatakan satu kata klise tersebut.

Pundak Lisa turun melemah. Padahal dirinya hanya menginginkan penjelasan singkat mengenai kejadian hari ini. Setidaknya agar Lisa tidak memiliki pemikiran buruk terlalu banyak.

Sedangkan Ten berusaha keras mengatakan sesuatu walau pikirannya terasa buntu. Namun ketika mulutnya terbuka, suara seseorang menyela.

"Ten? Kau Ten kan?!"

"Oh," Ten tersenyum masam dan mau tak mau menanggapi temannya.

Lisa menatap obrolan kedua pria tersebut tanpa minat. Orang yang menyapa Ten tadi mengenalkan diri sebagai Doyoung.

Percakapan Ten dan Doyoung semakin seru. Lisa yang tidak ingin menganggu memilih mengedarkan pandangan.

Siapa tahu ada seorang gadis menatap Ten lekat lalu berjalan mendekat. Pasti itu kekasih Ten.

Sejauh mata Lisa memandang, memang ada banyak gadis yang menatap Ten. Tapi tak satu pun yang menghampiri mereka.

Walau Lisa tidak suka, ia diam-diam penasaran dengan sosok yang berhasil memikat Ten. Dirinya juga penasaran mengapa Ten harus mengenalkan kekasihnya di acara seperti ini--dan berbohong mengenai kemampuan Ten untuk berbahasa korea.

"Apa ini kekasihmu?"

Lisa menoleh, tersenyum canggung. Sedangkan Ten malah tertawa lalu mengangguk tanpa ragu.

"Pantas baru dibawa sekarang, cantik sekali." Puji Doyoung dengan pandangan mengarah pada Lisa.

"Jangan goda gadisku, Doyoung-ah."

[tbc.]

03/15

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

03/15

nanaourbunny

[2] Childhood FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang