𝚃𝚑𝚊𝚝 𝙳𝚊𝚢

6.7K 614 62
                                    

Jenlim's Mansion, Kitchen...

Suara bising dari arah dapur membuat Lim yang baru saja menyelesaikan ritual paginya ini merasa penasaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara bising dari arah dapur membuat Lim yang baru saja menyelesaikan ritual paginya ini merasa penasaran. Dia yakin, bahwa suara tersebut disebabkan oleh Jennie.

Di pagi yang cerah ini, senyuman indah sudah terukir di wajah menawan Lim. Apalagi, ketika hidungnya mencium aroma rempah-rempah lezat khas Thailand sudah menyapa indera penciumannya.

Salah seorang maid yang berdiri di sudut ruangan terkejut saat melihat Lim datang. Mereka berniat untuk menyapa, namun langsung diberi isyarat untuk tetap diam oleh Lim.

Kepala maid yang sedari tadi membantu Jennie memasak itu juga sadar akan keberadaan Lim. Mereka semua sama-sama disuruh untuk diam, sedangkan Jennie yang membelakangi Lim ini masih fokus pada masakannya.

Walaupun tidak disuruh oleh Lim, para maid sadar diri dan memutuskan untuk meninggalkan kedua insan yang baru saja dipersatukan tersebut. Lim berdiri tepat di belakang Jennie, tapi wanita itu masih saja tidak menyadari keberadaan Lim.

Jennie menyedok kuah Tom Yam yang dimasaknya, meniupnya pelan, lalu memasukkannya ke dalam mulutnya. Seketika kening Jennie mengkerut, yang dimana hal itu membuat Lim tersenyum lagi.

"Nyonya, apa memang rasanya seperti ini? Rasanya sedikit masam." Ujar Jennie, masih dengan posisi membelakangi Lim. Sengaja Lim tidak menjawab, dia ingin Jennie menoleh kepadanya.

Merasa tak kunjung mendapat jawaban, Jennie langsung menoleh ke belakang. Seketika matanya melebar, dan dirinya tersentak kaget. "Astaga! Sejak kapan kau ada disana?!" Tanya Jennie.

"Mungkin...3 menit yang lalu." Jawab Lim. Jennie mendengus kesal, lalu memukul lengan Lim pelan. "Kau mengejutkanku. Bilang-bilang kalau datang." Protesnya, lalu melanjuti aksi memasaknya.

Lim berjalan mendekati Jennie, lalu memeluk istrinya dari belakang. Tak lupa, ia mengendus lekukkan leher Jennie. Entahlah, Lim sangat menyukai aroma tubuh Jennie. Menurut Lim, aroma Jennie sangat memabukkan dan membuatnya candu.

"Lepas dulu, aku tidak bisa memasak jika kau seperti ini." Seolah-olah tuli, Lim sama sekali tidak memperdulikan ucapan Jennie. "Lim..." rengek Jennie. "Apa? Kau memasak menggunakan kedua tanganmu dan aku tidak mengganggu tanganmu." Elak Lim.

"Tapi kau mencium leherku, dan itu menggelitikku." Protes Jennie. "Aku hanya menyukai wangi tubuhmu." Balas Lim. Seketika wajah Jennie memerah malu, dan dia menggigit bibir bawahnya guna menahan gummy smilenya.

"Ah, benar juga. Mumpung kau ada disini aku akan memintamu untuk mencoba masakanku. Ini pertama kalinya aku memasak makanan khas Thailand, jadi harap dimaklumi jika rasanya aneh." Jennie menyendok kuah Tom Yam, meniupnya, lalu menyodorkannya ke depan bibir Lim.

Tanpa ragu-ragu, Lim melahap masakan Jennie dan mengecapnya. Kening Lim mengkerut, membuat Jennie cemas. 'Apa rasanya sangat aneh?' Batin Jennie.

Limario's Lover [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang