Kenyamanan yang membuatku lemah
Tak mengijinkan semangatku untuk terus membara
Aku mulai hilang arah
Hingga terlelap begitu nyamannya di atas ranjang ilusiAir mataku jatuh,
Menyaksikan diri ini lepas dari raga
Jiwa-jiwa kesepian, hampa
Adalah aku yang kini sedang melayang-layangAku merajam seluruh sisa sadarku
Memaksakan jiwa ini kembali ke tubuh yang mulai lumpuh
Aku harus bangun dan kabur dari penjara kenyamanan ini
Tempat yang biasa kalian sebut persinggahanAku terbangun di suatu tempat aneh
Di mana aku?
Siapa aku?
Air mataku kembali jatuhAku kembali, tapi bukan aku
Aku terbangun, tapi mataku masih tertutup
Aku sudah tidak nyaman, tapi tubuhku lemah tak berdaya
Di mana aku sekarang?A.n
#nidiana
KAMU SEDANG MEMBACA
Metro City
PoetryIntrik, politik, cinta dan anarki yang menjadi satu dalam hiruk pikuk Kota. Metro City, kota imajinasi.