London sedang perang besar
Skuardron tak hentinya terbang melintasi taman Trafalgar Square
Aku rasa bahkan tak ada satu pun merpati lagi
Perang ini antara hidup dan matiJauh di ujung Pulau Sheppy
Kami sembunyi
Kegalapan menjadi teman sejati
dan kesepian, tak terasa menakutkan lagiAyah pergi berperang
Ibu merawat serdadu yang terluka
Aku hanyalah anak tunggal dengan kegelisahan tentang kapan libur sekolah akan usai
Apakah perang ini bagus untuk pengalaman liburanku?
Atau aku harus menjadi tawanan Jerman saja?Sejak sepi tak pernah pergi
Aku terbiasa duduk di ujung beranda menanti bulan datang
Aku benci dentuman-dentuman dari kejauhan
Bahkan kadang suara tembakan seakan menjadi biasa
Berisik!
Aku lebih mencintai sunyi, sepi, dan sendiri
Sejak London runtuh di tangan JermanTelegram dari Ibu sampai juga kerumah
Tapi tertulis Ibu tak bisa pulang k e rumah
Ia berpulang bersama Tuhan di surga
Jerman, biadab!Aku kini hanya berdua dengan Ayah
Tapi semenjak Ibu tiada
Ayah bahkan bisa tidak pulang selama tiga hari penuh
Aku kesepianDalam perang yang begitu berisik
Suara yang tak kunjung sunyi
Dan Ayah yang tak pernah kembali
Aku begitu hampa di tengah perang yang melandaA.n
#nidiana
KAMU SEDANG MEMBACA
Metro City
PoesiaIntrik, politik, cinta dan anarki yang menjadi satu dalam hiruk pikuk Kota. Metro City, kota imajinasi.