34 - Do i know him?

784 127 1
                                    

Pria itu merupakan salah satu pemilik saham terbesar pada perusahaan Bighit Corporation dan mantan grup boyband terbesar se-asia 2 tahun lalu. Sayangnya boyband besar itu sepakat untuk hiatus karena satu dan lain hal. 

Sebut saja ia adalah Jungkook, ia sudah menghabiskan waktunya di Penthouse sebagai pengangguran yang bercucuran uang dikarenakan oleh sahamnya itu. Indah bukan?

Ia bisa sesuka hati keluar dan masuk ke agensi yang dinaunginya itu, bahkan ia bisa saja untuk tidak pernah datang ke agensi. Tapi hyung-hyungnya yang lain tidak setuju, setidaknya satu bulan sekali mereka pergi untuk makan bersama di kantor.

Jin dan Suga yang baru saja kembali dari wajib militer, Namjoon membuka pameran seni untuk galery lukisan seniman-seniman dunia di Korea, Hoseok yang sudah berhasil membuat clothing line nya sendiri bersama kakaknya, yang terakhir Jimin dan Taehyunf sedang mendalami peran sebagai aktor disalah satu drama korea. 

Itu semua hal itu telah mereka capai saat sedang hiatus, tentu saja Jungkook juga punya salah satu pencapaian yang ia banggakan. Ia membuka bar sosialita di daerah Gangnam setahun yang lalu, entah apa yang ada dipikiran laki-laki itu. 

Tapi bar adalah salah satu tempat paling tenang menurutnya. Ia bisa mengingat seseorang yang pernah ia temui di bar saat masih menjadi idol. Hanya itu yang bisa ia lakukan.

Dan kali ini, ia bertemu kembali dengan wanita itu. Bahkan wajahnya masih sangat ia kenal tanpa melupakan satu bagian pun di wajahnya.

Kini wanita itu ada dipangkuan Jungkook, sedang tertidur pulas di kamar mewah di Griya Tawang nya. Ia memandangi wanita itu dengan penuh keraguan, apakah wanita itu adalah wanita yang ia kenal beberapa tahun lalu. 

Tangan itu merayap ke pipinya yang lembut, kemudian jari telunjuknya mengarah ke matanya dan hidungnya, turun ke bibirnya. Ia mengusap bibir manisnya itu dengan ibu jarinya dan berbisik di atas hidungnya, "Kau masih manis.. seperti dulu."

Kemudian Jungkook meninggalkannya pergi ke Gym, tak lupa ia meninggalkan sebuah notes dan sarapan untuknya. Dan saat ia kembali, wanita itu sedang asyik menyantap sarapan itu, bahkan Jungkook sendiri tidak percaya apa yang ia lihat. 

"Kau kembali.." ucapnya dalam hati.

"Kau sudah bangun rupanya?"

"Maaf aku habis olahraga.." sapa Jungkook.

Ia hanya menatapku dengan canggung, wajahnya seakan menginggatkanku di hari-hari itu. "Aku.. bahkan tidak tau siapa namamu." ujarnya sambil memakan rotinya lagi.

"Jungkook. Jeon Jungkook."

"Kau yang mengganti bajuku?" tanyanya masih dengan wajah canggungnya.

Aku hanya mengangguk, "Bajumu penuh dengan muntahan." jawab Jungkook dengan santai.

Matanya tak berani menatap wajah ataupun mata Jungkook, wajahnya memerah seperti tomat segar, dan yang ingin Jungkook lakukan hanya memeluknya dengan erat. "Lalu.. kau tidur dimana?" tanyanya lagi.

"Disebelahmu."

Ia terdiam sejenak dengan wajah itu, menandakan bahwa ia sedang mencerna sesuatu di otaknya itu.

"Lalu, apakah kita sudah melakukan.. kau tau? hubungan intim.." tanya wanita itu penasaran.

"Aku tidak melakukan hubungan sex dengan orang yang sudah tidur." jawab Jungkook sambil berjalan menuju tempat duduk di depanku.

Seketika Jungkook menggigit roti yang wanita itu pegang, wajahnya jelas sangat bingung dan terkejut dengan kelakuan Jungkook itu.

Ia menundukkan sedikit kepalanya untuk menghidari kontak mata dengan Jungkook, "Oh.. begitu. Baguslah. Ngomong-ngomong kau tidak bertanya siapa namaku?"

We Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang