27 - The Sky is Also Sad

1.1K 152 9
                                    

Chaeyoung's POV

Keesokan harinya..

Aku terus berkata pada diriku sendiri untuk move on dan melanjutkan hidupku, bahkan aku bisa melakukan semuanya tanpa adanya Jungkook di hidupku sebelumnya.

Tapi kenapa kali ini hatiku berat sekali? Untuk bekerja bersamanya pun sangat sulit.

Hatiku terus berkata untuk pergi tetapi demi kewajibanku untuk harus bekerja dengannya membuat hari-hariku kedepannya semakin sulit lagi. Belum lagi aku harus bertemu dan melihat mereka berdua di kantor. Sudah pasti Jieun akan sering ke kantor Bighit.

Hal itulah yang membuatku semakin takut.

Dan hari ini adalah hari terakhirku di Amerika bersama mereka, mungkin ini adalah hari terberatku. Waktu berjalan sangat lambat ketika perasaanku ini sama sekali tidak bisa di ajak bekerja sama. Aku harus menahan semuanya hingga akhir.

Saat melihatnya, aku seperti sangat sulit untuk bernafas, rasanya seperti ada yang mencekikku. Aku benar-benar tidak tau harus bagaimana menanggapi semua ini dan bagaimana caranya aku menahas semua ini saat sedang bekerja dengannya.

Jungkook memang terkadang menyebalkan, keras kepala, egois.. tapi ia hanya satu. Ia hanya satu bagiku.

Is it something wrong with me?

Bahkan aku berkata sebelumnya bahwa aku sangat membencinya, aku bisa mendengarnya dikepalaku tapi aku berusaha mengubur perasaan itu. Sejak malam itu ia menyatakan perasaanya padaku lagi.

"Huh..", aku hanya bisa menghela nafas panjang dan mencoba untuk menyembunyikan perasaan ini.

"Chaeyoung-ssi, bilang pada Sora noona, saat kembali ke Seoul.. aku ingin berbelanja pakaian baru untuk shooting Run BTS." Ucap Jungkook sambil mengetik sesuatu pada handphonenya.

"Hm? Baiklah.. tapi lebih baik kau bilang sendiri karena mungkin aku takkan masuk kerja." jawabku.

Jungkook terdiam seketika, seperti ada tombol pause pada dadanya. Ia melihatku dan berkata, "kenapa?"

Kenapa? Barusan ia bertanya padaku.. kenapa?

Apakah aku tidak salah dengar?

"Iya.. hm ayahku.." balasku.

"Benar aku lupa, baiklah."

Lihat? Kami sangat canggung satu sama lain. Hanya bicara seadanya dan seperlunya. Ia benar-benar berubah menjadi ia yang dulu dalam 1 hari. Tidak, bahkan kurang dari satu jam setelah ia kembali bersama Jieun.

Brengsek..

Suara langkah kaki yang sepertinya aku kenal mendekatiku dari belakang, Taehyung.. benar suara ini adalah suara langkah kakinya.

"Chaeng! aku punya kabar baik!" Ujar Taehyung sambil menepuk pundakku.

"Apa? Ada apa? Kalau tidak penting, awas ya." Tanyaku.

"Chaeyoung-ah, aku sudah bilang pada manager Sejin bahwa kau akan duduk bersamaku saat dipesawat."

Penyelamatku.. ia memang penyelamatku.

"Eoh geurae Taehyung-ah.."

"Kau tidak senang? hah? mana senyummu?" Tanya Tae sambil mencubit pipiku pelan.

"Ya! Sakit! Awas kau ya.." balasku dengan sedikit senyuman.

Jadwal hari ini adalah free time, member biasanya menghabiskan waktu mereka untuk pergi keluar. Seperti ke museum, berbelanja, atau hanya berkeliling melihat-lihat seisi kota.

We Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang