e

394 20 0
                                    

Mendapat perlakuan yang mengenaskan dari Dewa Poseidon, tubuh Medusa bergetar.

Sekarang, ia bukanlah gadis perawan dan suci lagi. Ia merasa dirinya sangat kotor.

Dewa Poseidon mengelus rahang Medusa dengan lembut. "Kau benar-benar sangat cantik Medusa," ucap Poseidon lalu pergi meninggalkan Medusa.

Medusa menangis kencang.

;

Mengetahui kekacauan yang terjadi di kuilnya, Dewi Athena merasa marah.

Ia merasa terhina. Bisa-bisanya manusia biasa seperti Medusa mengotori kuil sucinya.

"Beraninya kau mengotori kuil pemujaanku!" bentak Dewi Athena.

Medusa menangis frustasi. "A-aku tau tadi kau berada di kuil. Namun, mengapa kau tidak menolongku?" lirih Medusa dengan suara tercekat.

"Kau akan mendapat hukuman atas perbuatan yang telah kau lakukan, Medusa!"

Medusa ingin membantah, tetapi ia tidak bisa. Ia tau, keadilan tidak mungkin berpihak pada dirinya.

Akhirnya, Dewi Athena mengutuk rambut-rambut cantik Medusa menjadi ular-ular yang berbisa.

Wajah Medusa pun menjadi suram. Pancaran kecantikannya mulai sirna.

Selain itu, Medusa tidak lagi merasakan kakinya, karena sebagian tubuhnya pun juga mulai berubah menjadi tubuh ular.

Medusa yang melihat pantulan dirinya di air berteriak kaget.

Dewi Athena kemudian berkata, "Siapapun yang melihat secara langsung matamu, maka ia akan berubah menjadi batu."

MedusaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang