~ 5 ~

2.6K 219 10
                                    

Happy reading!

"Mas Jo kenapa di sini? Aku cari dari tadi." ucap Arimbi yang kemudian duduk di sebelah Johan.

Arimbi tidak sengaja menemukan sosok Johan yang sedang duduk di kursi bar hotel dengan minuman keras di gelas kecil yang tergenggam di jemari pria itu. Sesaat tadi Arimbi mencari toilet di luar Ballroom yang tidak terlalu ramai setelah mengikuti resepsi pernikahan Mateo dan Veronika sampai selesai.

Arimbi menanti jawaban Johan yang hanya diam saja tidak menanggapinya. Johan hanya menoleh sebentar melempar senyum yang dipaksakan dan kembali menenggak minumannya.

"Bang satu dong, samain." ucap Arimbi pada Bartender.

Arimbi meminum minuman keras dari gelasnya. Tanpa tau namanya Arimbi bisa merasakan jenis minuman apa yang juga diminum oleh Johan. Itulah salah satu kelebihan Arimbi seperti seorang ahli sommelier bersertifikat. Cukup keras kandungan alkohol di dalam minuman itu membuat Arimbi menerka nerka alasan Mas Jo memesan minuman ini.

Tidak ada percakapan diantara mereka namun Arimbi berasumsi bahwa mas Jo sepeti ini karena pernikahan mbak Ve, yang kurang lebih membuatnya patah hati.

Arimbi menyadari kenyataan bahwa cintanya mungkin juga akan berakhir sama seperti pria ini, tidak terbalas. Dan ia juga merasa sakit jika membayangkan mas Jo menikah dengan wanita lain. Arimbi kembali menenggak minumannya, ia ingin menelan imajinasi buruknya dengan cairan pekat itu.

Arimbi sekali lagi melihat pria pujaan hatinya, ia ingin melakukan apapun untuk mengobati sakit hati pria ini. Tapi dia bukanlah wanita yang dicintainya.

"Mas Jo, bangun, jangan tidur di sini, aku antar ke kamar yuk. Minum berapa banyak sih sampe mabuk kayak gini." Arimbi mengguncang pelan tubuh Johan. Dengan susah payah, Arimbi membantu Johan yang mabuk dan berjalan sempoyongan.

"Rim gak apa apa aku bisa sendiri." bisik Johan.

"Iya biar cepat nyampe aku bantu." Arimbi mengalungkan lengan Johan ke bahunya dan ia memeluk pinggang Johan.

Lorong lantai 5 sudah sepi karena waktu sudah melewati tengah malam. Arimbi meraba saku Johan untuk mencari kunci kamarnya.

Arimbi langsung membaringkan Johan ditempat tidur. Johan yang mabukpun langsung tertidur. Arimbi melepas sepatu Johan dan menaikkan kaki pria itu ke atas tempat tidur. Arimbi juga melepaskan jas yang masih membungkus tubuh kekar Johan. Setelah menyelimuti Johan, Arimbi mengusap dan mencium kening Johan.

"Air.." gumam Johan.

Arimbi mengambilkan segelas air dan mengangkat bahu Johan supaya setengah bangun. Dengan mata masih terpejam Johan meminum air dari gelas yang masih dipegang Arimbi. Kemudian ia terbaring lagi dan Arimbi meletakkan gelas di meja nakas.

"Ve..." gumam Johan lagi.

"Ini Arimbi mas Jo. Mbak Ve ga ada disini."

"Rim. Ve udah nikah." gumam Johan.

"Makanya mas Jo itu move on, gak boleh lagi suka sama Mbak Ve, dia udah jadi istrinya Mas Teo."

"Ve.." lagi lagi Johan menyebut nama Veronika.

"Bibir laknat ini harus di ajarin biar gak nyebut lagi istri orang." ucap Arimbi.

Arimbi mendekati Johan kemudian ia menunduk, dikecupnya bibir Johan dengan lembut. Arimbi tersentak saat ciumannya terbalas. Johan melumat bibir Arimbi dan menekan tengkuknya. Johan menggigit pelan bibir Arimbi hingga ia membuka mulutnya. Johan memainkan lidahnya dan bertautan dengan lidah Arimbi. Arimbi dibuat pusing dengan ciuman Johan yang hot.

The Last Soulmate (21+) {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang