~ 7 ~

2.2K 217 13
                                    

Happy Reading.

Kehebohan terjadi di keluarga Wijaya tiga hari setelah kepergian Arimbi. Anak perempuan semata wayang Sita dan Dika yang berpamitan untuk bekerja di Belanda, mendadak tidak bisa dihubungi dalam tiga hari terakhir ini. Ketika Sita menghubungi pihak KBRI di Belanda, mereka mengatakan tidak ada pegawai mereka yang bernama Arimbi Wijaya. Kepanikan Sita tersebut langsung sampai ke telinga suaminya. Dika segera menghubungi Arjuna untuk segera menuju kantornya.

Sita tampak gusar dan sudah menangis di ruang kantor suaminya. Sementara Nala sedang berusaha untuk menenangkannya. Jangan tanya lagi bagaimana sikap Dika. Ia geram dan tampak berjalan mondar mandir diruangannya dan memutuskan untuk memeluk istrinya yang tidak bisa ditenangkan oleh Nala. Saat ini mereka menunggu Arjuna untuk mengetahui keberadaan Arimbi.

"Ada apa Pa? mama kenapa?" tanya Arjuna seketika masuk ke ruangan papanya.

"Sini Jun, duduk dulu." ucap Nala.

"Iya tante." sahut Arjuna yang kemudian duduk di salah sofa yang terletak di seberang mamanya.

"Kamu cari Arimbi. Sudah tiga hari kita ga bisa hubungi dia dan tadi mamamu udah tanya ke KBRI di Belanda tapi tidak ada staf yang bernama Arimbi Wijaya disana. Kamu tau dimana Arimbi? Tidak biasanya anak itu berbuat hal diluar kebiasaannya." suara Dika meninggi karena emosi.

Arjuna meringis mendengar rentetan pertanyaan papanya. Ia menggaruk pelipisnya.

"Sebenarnya saat ini Arimbi berada di suatu tempat yang aman. Dia lagi butuh waktu untuk menenangkan diri dan mama sama papa tenang aja. Ini surat dari Arimbi buat mama sama papa." ucap Arjuna sambil menyerahkan sebuah amplop bersegel.

Dear Mama sama Papa tersayang

Pertama, Arimbi mau minta maaf karena akan mengecewakan mama sama papa. Saat ini Arimbi baik - baik saja, kalian jangan kuatir. Arimbi sedang ada masalah dan Arimbi ingin menyelesaikan ini sendirian. Jika ada yang mencari Arimbi, katakan saja Arimbi sedang liburan keliling dunia. 

Jangan paksa Arjuna untuk bicara tentang keadaan Arimbi. Aku yang memaksa Arjuna untuk membantuku. Suatu saat nanti Arimbi akan kasih tau yang sebenarnya dan sampai saat itu aku mohon kalian mau bersabar ya. Doakan selalu Arimbi ya ma, pa. Arimbi sayang sama kalian semua. Jangan nangis ya ma. Maklumi Arimbi kali ini saja.

Dari Arimbi Wijaya

Tangis kembali pecah, Sita sampai dibuat pingsan dan Dika membawanya ke rumah sakit. Arjuna semakin panik melihat kondisi orangtuanya. Ia mengusap kasar wajahnya dan mengacak rambutnya. Ia mengikuti mama dan papanya menuju ke rumah sakit.

Padahal hari ini seharusnya pertemuan keluarga besar Wijaya, Wiratha dan Indraprasta. Melihat kondisi keluarganya yang kacau, tidak memungkinkan untuk menghadiri acara tersebut. Apalagi melamar wanita yang menjadi kencan semalamnya. Arjuna memijit pelipisnya, membayangkan semua rentetan kekacauan ini membuatnya pusing.

"Dika." 

"Hai Wa."

"Kamu tenang aja, Sita pasti baik - baik saja. Tekanan darahnya cukup rendah. Jangan terlalu stress. Sebenarnya apa penyebab Sita pingsan?" tanya Sadewa.

"Ini karena Arimbi yang tiba - tiba menghilang." 

"Ayo kita bicara diruanganku." ucap Sadewa yang kemudian diikuti oleh Dika.

"Dimana Mateo dan Vero?" tanya Dika.

"Mereka masih ada jadwal operasi, masih lama selesainya. Silahkan duduk." ucap Sadewa.

"Aku kira sebagai orang tua, kami sudah dekat dengan anak - anak. Tapi aku dan Sita sama sekali tidak melihat keanehan pada Arimbi. Hanya satu kali, ketika pernikahan Mateo dan Vero selesai, dia tiba - tiba ijin pulang pagi - pagi dengan alasan akan mengurus persyaratan untuk melamar di KBRI karena ada persyaratan yang harus disusulkan. Dan dia bilang akan ke rumah temannya yang juga mendaftar di KBRI. Kami tidak curiga sama sekali karena memamg Arimbi biasanya sama temannya itu. Setelah itu Arimbi bersikap sewajarnya, tidak ada kejanggalan apapun. Tapi dia tiba - tiba menghilang dan hanya meninggalkan sepucuk surat untuk kami. Arjuna yang mengetahui semua rencana Arimbi hanya bungkam, ia sama sekali tidak mau memberitau keadaan maupun keberadaan Arimbi." 

The Last Soulmate (21+) {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang