~ 4 ~

2.3K 199 5
                                    

Persiapan pernikahan Mateo dan Veronika sudah di depan mata. Satu hari sebelum acara di mulai, pada siang hari ini keluarga Indraprasta dan Wiratha menuju ke hotel tempat akan dilangsungkannya acara.

Beberapa helikopter telah siap dilandasan untuk terbang membawa anggota keluarga. Mateo dan Veronika berangkat terlebih dahulu. Dan beberapa helikopter menyusul di belakangnya.

Johan sendiri belum bisa berangkat bersama yang lain karena masih ada urusan yang harus ia selesaikan. Johan memacu mobilnya menuju kediaman Brigadir Jendral Abas Nugraha.

Sesampainya di depan gerbang rumah Brigjen Abas, Johan memberikan identitasnya kepada tentara yang berjaga disana. Johan diantar oleh seorang prajurit menuju ke sebuah gazebo yang berada dihalaman tengah sebuah taman.

Taman itu dipenuhi dengan bunga mawar berwarna merah, di dekat gazebo ada sebuah kolam ikan koi dengan air terjun kecil diujung kolam itu. Selain bunga mawar, di taman itu juga ada pepohonan dengan daun yang lebat, sehingga taman tampak teduh dan asri.

"Selamat siang Brigadir Abas." sapa Johan.

"Selamat siang Letkol Johan. Silakan duduk."

"Siap Brigadir."

"Silakan anda pelajari tentang tumah sakit tentara disana sebelum berangkat. Saya sudah sertakan surat rekomendasi jika anda juga ingin menjadi dosen di sana."

"Siap Brigadir! Ijin bertanya, berapa awak kapal yang akan bertugas bersama saya?"

"Ada sekitar 100 orang diluar tenaga kesehatan."

Ditengah perbincangan serius, Marena anak dari Brigadir Jendral Abas, mendatangi gazebo, ia membawakan minuman dan juga camilan.

"Silakan diminum Kak Johan. Camilan kue ini saya yang bikin sendiri lho, silakan dicicipi." ucap Marena dengan tersenyum manis.

"Terima kasih nona Rena, saya akan menikmatinya." Sahut Johan dan tersenyum ramah.

"Letkol Johan, apakah anda sudah punya pasangan?" tanya Abas.

"Siap Brigadir. Belum." jawab Johan.

"Wah usia anda sudah cukup untuk melangsungkan pernikahan. Segeralah cari pasangan, tidak perlu menunda."

"Siap Brigadir."

"Anda belum bertemu anak pertama saya ya, Maretha Nugraha." ucap Abas.

"Siap. Belum pernah Brigadir." sahut Johan.

Setelah menyelesaikan urusannya, Johan segera menuju ke landasan helikopter. Tampak Arjuna juga sudah tiba disana. Mereka berdua memang sudah sepakat untuk berangkat bersama menuju ke hotel yang terletak di sebuah pulau kecil milik keluarga Wiratha yang tak jauh dari Carita.

Pemandangan alam yang indah dan eksotis menyambut kedatangan Johan dan Arjuna. Helikopter mulai terbang rendah dan berhenti dilandasannya. Beberapa pengawal tampak berjaga disepanjang jalan masuk menuju ke hotel.

"Kapan terakhir kita kesini ya?" tanya Johan pada Arjuna.

"Aku gak inget mas karena udah lama banget." sahut Arjuna.

"Selamat datang tuan muda. Mari saya antarkan menuju kamar." ucap seorang karyawan hotel yang akan mengantar Johan dan Arjuna.

"Lumayan ya, hotel ini sudah banyak perubahan. Keren banget emang keluarga Wiratha." ucap Johan sebelum pintu lift tertutup

Setelah mencapai lantai 5, Johan dan Arjuna akhirnya tiba dikamar masing - masing. Semua tamu mendapat kamar masing - masing kecuali yang sudah berstatus menikah. Johan mendapat kamar satu deret dengan generasi seangkatannya.

The Last Soulmate (21+) {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang