Bab 10- Ending

513 33 4
                                    

Disclaimer :@Masashi Kishimoto
Pairing : NarufemSasu
Genre : Fantasy and Romance

Chapter 10

Pada akhirnya, mereka memutuskan untuk melanjutkan perjalanan mereka, mencari pecahan batu yang tersisa. Tersisa empat hari lagi sebelum malam gerhana bulan merah terjadi.

Segel itu akan bereaksi tepat di saat malam gerhana bulan merah terjadi, seperti apa yang dibicarakan oleh raja Hanawa dan di malam itu jugalah, nyawanya yang akan dipertaruhkan. Kalau mereka gagal menyegel para iblis itu, maka nyawanya juga tidak akan bisa tertolong lagi.

Naruto dan Sasuke berusaha secepat mungkin untuk bisa sampai ke tempat tujuan mereka saat ini. Keadaan Sasuke juga sudah terlihat mulai melemah setelah segel yang diberikan oleh Kurama juga mulai melemah karena kejadian itu. Mereka harus bergerak cepat sebelum racun itu semakin menyebar di seluruh tubuh Sasuke.

Dia sudah berjanji kepada Itachi untuk menjaga Sasuke, bukan? Dia tidak boleh menyerah!!

" Ukkh-" Naruto menghampiri Sasuke yang terlihat terjatuh sambil bernafas terengah-engah dengan perasaan khawatir. Kondisi gadis itu jauh dari kata baik membuat Naruto menjadi cemas dibuatnya.

" Apa kau baik-baik saja?" Naruto bertanya dengan cemas.

" Ya.. aku baik. Aku masih kuat melakukan perjalanan ini." Sasuke tersenyum dan kemudian bangkit berdiri dibantu oleh sang kekasih. " Waktu kita sudah tidak banyak. Lusa adalah malam bulan purnama merah dan kita masih belum bisa mengumpulkan semua pecahan batu itu."

" Kita tidak boleh menyerah begitu saja, bukan?" Naruto menepuk kepala Sasuke dengan lembut.

" Aku tahu.." Balas Sasuke sambil tersenyum. " Bagaimana kalau seandainya kita tidak bisa tepat waktu untuk mengumpulkan semua pecahan batu itu? Aku pasti akan mati." Sasuke menegadahkan kepalanya, melihat langit yang terlihat mulai berwarna kelabu.

" Jangan berfikiran seperti itu! Aku tidak mungkin membiarkanmu mati untuk kedua kalinya di depan mataku sendiri! Aku tidak akan sanggup!! Aku..." Sasuke melirik Naruto sekilas kemudian tersenyum. Sasuke mengangkat tangannya untuk mengusap pipi Naruto yang mulai basah membuat Naruto langsung terperangah dan terkejut.

" Kita bisa melaluinya.. apapun yang terjadi, kita akan selalu bersama-sama. Kau selalu mengatakan itu padaku, bukan?" Sasuke tersenyum.

Naruto mengangguk pelan.

" Kita hanya tinggal mengumpulkan pecahan batu terakhir dan aku bisa menyegel mereka semua. Perjuangan kita tidak akan berakhir sia-sia, Naru."

" Aku tahu.."

Sasuke langsung meringis kesakitan ketika lagi dan lagi segel itu selalu membuat tengkuk lehernya menjadi sakit. Naruto tidak bodoh. Naruto tahu kalau saat ini, kekasihnya sedang berjuang untuk menahan rasa sakit karena segel terkutuk itu. Sebagai seorang kekasih, dia malah tidak bisa melakukan apa-apa. Dia kekasih yang sangat buruk, huh?

Naruto merubah tubuhnya menjadi siluman rubah tanpa berkata apa-apa. Sasuke yang melihatnya terlihat langsung mengangguk, seakan mengerti dengan apa yang akan dialkukan oleh kekasihnya dan langsung naik ke tubuh Naruto yang sudah berubah menjadi seekor rubah raksasa seperti biasa.

Mereka langsung melesat dengan cepat, semakin masuk ke dalam hutan belantara yang cukup lebat.

.

.

.

Perjalanan mereka memakan waktu tepat selama dua hari lamanya. Hari sudah beranjak malam dan waktu mereka sudah tidak banyak lagi. Mereka sudah sampai di tempat pecahan batu terakhir di tempat Gyuuki berada, siluman legenda terakhir yang harus mereka temui di dalam perjalanan mereka kali ini.

Reinkarnasi ( NarufemSasu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang