Bagian 07

20 20 0
                                    

Defeat

"Bangke gara-gara Myanmar anjing!" Reyzan meremas rambutnya prustasi

"Emang tu bendera haram" -Ezra

"Males gue main" -Reyzan

"Kita main FF aja" -Abdul

"Ogah, game burik gak ada pintu" -Reyzan

Seperti itu lah mereka, Reyzan, Abdul dan Ezra ketika bermain game online yang bernama mobile legend itu. Mereka sedang bermain di rumah Ezra, meskipun besok adalah pembagian raport mereka bertiga tidak ada tegang-tegangnya sama sekali. Terutama Reyzan dia sangat santai karena dirinya selalu mendapat juara kelas maupun umum.

"Rey otak lo kenapa bisa sepinter itu sih?" Tanya Ezra.

"Ngapain lo tiba-tiba nanya begituan?"

"Gue kepengen punya otak kaya lo"

"Fotocopy aja nih otak gue"

"Eh Zra otak lo mana mungkin bisa kaya si Reyzan orang di pikiran lo cuma Andra terus, heran gue" sahut Abdul

"Andra si cewek yang anak IPA 1 itu?" -Reyzan

"Yoi bro, gimana? Cantik kan gbtan gue"

"Serah lo deh, gue balik duluan"

"Dih gak asik lo baru juga jam set9, lagian di luar hujan anak mamih kan gaboleh hujan-hujanan"

Buk... Reyzan memukul badan Ezra dengan jaketnya yang hendak ia pakai.

"Gila lo" -Ezra

"Abisnya lo ngatain gue anak mamih" -Reyzan

"Emang bener kan?"  -Ezra

"Udah gue balik dulu" -Reyzan

"Hati-hati bro" -Abdul

Reyzan hanya mengangkat tangannya kemudian pergi dari tempat.

Ketika dia sampai di depan pintu, dirinya merasa ragu untuk pulang, karena tanpa sepengatahuan dia hujannya ternyata sangat lebat.

Namun tidak peduli, Reyzan malas untuk menaiki tangga lagi menuju kamar Ezra dan akhirnya dia berlari menuju motornya, menerobos hujan.

Reyzan melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, karena hujan semakin deras. Sekarang baju nya sudah mulai basah kuyup. Terpaksa dia memberhentikan motornya di sebuah ruko teh hangat.

Tidak jauh dari tempat Reyzan berdiri, dia melihat seorang gadis memakai switer biru tua sambil mengusap-usap pergelangan tangannya. Mungkin gadis itu kedinginan Reyzan berniat memberinya se cup teh hangat.

"Nih buat lo"

Gadis itu langsung berbalik arah melihat Reyzan yang tiba-tiba memberinya se cup teh hangat.

"Lo?"

"Ambil mau gak?"

Tanpa kata Andra mengambil teh hangat yang di berikan Reyzan. Andra belum sempat berterima kasih kepada Reyzan, dia sendiri pergi begitu saja meninggalkan Andra.

Reyzan pergi ke arah motornya, sedangkan Andra dia mematung di tempat. Dengan santainya Reyzan duduk di motornya sambil meminum teh hangat.

Andra menghampiri motor Reyzan. Reyzan menurut Andra dia memang sangat dingin dan irit juga dalam berbicara. Tapi teh hangat yang di berikan oleh dirinya membuat Andra merasa sangat berterima kasih kepada Reyzan.

"Rey"

Reyzan melirik Andra yang sudah ada di hadapannya.

"Makasi"

Daviandra ElsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang