"Senjaaaa, mau dot."
"Iya."
"Senjaaa, mau mik cucu."
"Iya."
"Senjaaa, mau bubur milna."
"Iya."
"Senjaaa, mau kiss."
"Iy- eh?!"
🌻
Jingga.
Seorang remaja yang berusia 16 yang tahun.
Di umur nya sekarang, ia masih suka dengan hal-hal yang be...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selasa malam Senja datang kerumah Jingga untuk mengambil buku tulis yang tadi dibawa Jingga, sekalian juga sih ngeliat Jingga sedang apa. Pasalnya hingga saat ini Jingga masih pundung karena Senja yang menceritakan Alvi -ketua osis SMA BUMI saat menolong Senja. Sebenarnya Senja ditolong oleh anak pmr, entah apa yang dipikirkan Senja hingga memilih berbohong.
Tok tok tok
Senja mengetuk pintu rumah Jingga, sebenarnya bisa aja dia langsung masuk tapi sayangnya pintu utama terkunci. Tak lama pintu dibuka oleh pria paruh baya, siapa lagi jika bukan ayahnya Jingga. "Eh Senja, yuk masuk." sapa ayah.
"Ehehe, Jingga ada yah?" tanya Senja.
"Ada tuh diatas, dari pulang sekolah gak turun anaknya bebeknya aja ampe gak diurusin." jelas ayah.
Senja heran kenapa Jingga aneh hari ini, dari pagi Jingga tidak banyak bicara seperti biasanya. Oh ralat, lebih tepatnya sejak di UKS tempo hari. Apakah iya, Jingga cemburu karena Senja menceritakan sosok Alvi? Cemburu? rasanya itu tidak mungkin. 😏
Senja menggelengkan kepalanya mengeyahkan pikiran absurdnya. Sekarang yang harus ia lakukan adalah memasuki kamar Jingga melihat apa yang dilakukan Jingga, sekalian juga mengambil buku tulis miliknya. "Yaudah ya yah, Senja mau keatas dulu." pamit Senja.
Setelah mendapat persetujuan darinya Senja langsung ngibrit ke kamar Jingga. Saat melewati dapur Senja melihat Bunda sedang membuat susu didalam botol dot. Senja amat yakin itu untuk Jingga. "Hai bundaaa." sapa Senja.
Bunda tersentak kaget, "Astagfirullah, ngagetin kamu." Senja hanya menyengir santai, ia mendekat kearah bunda, "Lagi bikin susu buat Jingga aya bund?" tanya Senja.
Bunda mengangguk kecil, "Iya, tadi Jingga chat bunda, katanya minta dibikin susu, pas ditanya kenapa gak turun cuma dibaca sama tu anak." curhat bunda. Ibu rumah tangga yang satu ini bingung, tumben sekali anaknya murung seperti itu.
"Ooww, susunya Jingga biar aku aja bund yang bawa keatas, sekalian jugaa." tawar Senja, bunda pun mengiyakan tawarannya ia memberikan botol dot tersebut ke tangan Senja.
Setelah mendapatkan botol dot Jingga, Senja menaiki tangga menuju kamar Jingga. Saat sudah sampai didepan pintu kamar Jingga, Senja mengetuknya sebanyak 3x. Tidak ada sahutan dari sang pemilik kamar, Senja langsung membuka pintu, untungnya pintu tidak terkunci.
Hal yang pertama kali Senja lihat adalah barang yang berserakan dimana mana. Bungkus cookies milna berserakan dimana mana, selimut dan bantal berjatuhan dilantai. Sedangkan sang pemilik kamar masih mengenakan celana seragam, baju seragamnya sudah dilepas menyisakan kaos hitam polos. Pantas diketuk pintunya tidak direspon, Jingga aja pake earphone.
