16. Pingsoy 😵

2.2K 216 20
                                    

SELAMAT MALMING CUCUKUH YG JOMBLO!!

🐡 HAPPY READING CUCU CUCU KUU MUACH. 🐡

Kini Senja dan Jingga sudah berada dilaoangan tengah mengelilingi api ungyun yang sudah menyala, dari tadi Jingga menunduk sambil meremat tangan Senja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kini Senja dan Jingga sudah berada dilaoangan tengah mengelilingi api ungyun yang sudah menyala, dari tadi Jingga menunduk sambil meremat tangan Senja. Sweater yang ia gunakan masih tidak bisa untuk menahan dinginnya malam walaupun ada api unggun didepannya Jingga masih merasakan dingin.

Jingga menunduk memejamkan matanya, ia mendekat kearah Senja hingga tidak ada space diantara mereka berdua.

"S-serem Senjaaa." lirih Jingga. Bibir Jingga bergetar ketakutan. Senja bingung ia harus apa, kalian bingung juga ga? klo saya sih bingung.

Suara Alvi menginterupsi seluruh orang yang duduk melingkari api unggun, "Untuk semua! Kita akan melakukan acara jurit malam pada malam ini secara berkelompok, masing-masing kelompok berisi 6 orang. Untuk mendapatkan kelompok kalian tutup mata lalu berdiri dari tempat duduk kalian, kalian memilih secara acak siapa yang akan dijadikan sebagai anggota kelompok kalian. "

Jingga semakin was was, acara jurit malam segera dilaksanakan, otaknya tidak bisa bekerja saat ini, dirinya blank.

Arka mendekat kearah Senja ia membisikkan sesuatu, "kita merem aja gak usah pindah, nanti kita berempat ditambah Freya sama Gandari." ucap Arka.

Tentunya Senja mengangguk setuju, ia juga tidak akan tenang jika Jingga bersama orang lain. Senja menggengam tangan Jingga erat memberikan ketenangan.

Alvi -ketua panitia camping menyuruh semua untuk menutup mata, semua disuruh untuk berdiri dan berjalan untuk mencari kelompok Jingga dan kawan-kawan tidak perlu repot untuk mencari anggota, mereka hanya tinggal membentuk lingkaran seolah mereka telah menemukan anggota kelompoknya.

"D-dingin." lirih Jingga kepada Senja.

Senja menelisik penampilan Jingga pada malam hari ini, Jingga hanya menggunakan celana panjang dan baju lengan panjang. Senja yang menggunakan jaket pun langsung melepasnya meninggal sweater berwarna maroon, ia memberikan jaketnya untuk Jingga. Awalnya Jingga menolak, dengan paksaan Senja akhirnya Jingga nurut.

Gavin menawarkan hoodienya untuk Senja, tapi Senja menolak dengan alasan, 'sweater udah anget kok kalo ditambahin nanti jadi panas.'

Setelah semua mendapatkan kelompok, mereka disuruh keluar dari lingkaran api unggun untuk berbaris rapih sesuai kelompoknya. Jingga mematung tidak ingin meninggalkan lingkaran api unggun.

"Ayuk baris disana sama yang lainnya." ajak Senja. Jingga menggelengkan kepalanya.

"Kenapa?" tanya Senja.

"Disana gelap banyak monster, disini aja ada api bikin anget bikin terang." lirih Jingga seperti bisikan.

Senja memberikan senternya ketangan Jingga, "Jingga." panggilnya.

SENJA JINGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang