2 . Bubur cilok 🍲

10.2K 911 124
                                    

🅂🄴🄱🄴🄻🅄🄼 🄱🄰🄲🄰 🅅🄾🅃🄴 🄳🅄🄻🅄 🅈🅄🄺
🄷🄰🄿🄿🅈 🅁🄴🄰🄳🄸🄽🄶

𝗇𝖾𝗆𝗎 𝖼𝖾𝗋𝗂𝗍𝖺 𝗂𝗇𝗂 𝖽𝖺𝗋𝗂 𝗆𝖺𝗇𝖺?

Mereka kini sudah berada di taman komplek perumahan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka kini sudah berada di taman komplek perumahan mereka. Senja dan Jingga memutuskan untuk membawa Milo, agar Milo tidak nolep dirumah. Jingga juga membawa skateboard nya. Tadi di perjalanan Milo di naikkan ke skateboard milik Jingga lalu di dorong, jadi Milo tidak jalan ia menaiki skateboard.

Senja memberikan tali pada kalung Milo untuk dikaitkan di kalung lehernya. Senja akan mengajak Milo untuk keliling taman sembari menunggu Jingga yang bermain skateboard.

"Senjaaaa tolong bukan tutup botolnyaa." pinta Jingga sambil menyodorkan botol minum yang masih disegel.

Senja mengambil botolnya lalu ia buka sampai ada bunyi 'krek'.

Krek

Senja memberikan botol yang sudah ia buka kepada Jingga, "Badan gede tapi ngga bisa buka botol." sindir Senja.

Jingga menerima botol tersebut dengan bibir yang di poutkan, "Kan aku ngga terbiasa buka botol kek gini," elaknya.

"Nge- dot terus sih." jawab Senja.

"Ihhh enak tauk nge dot tuu, tinggal di minum terus teruuusss bisa sambil bobok minumnyaa. Enja haruuss cobain!" terang Jingga agak belibet.

Senja menatap gemas wajah Jingga saat menjelaskan tadi, rasanya ingin ia cium pipi Jingga kemudian ia seret kerumah.

"Tapi Jingga udah gede, udah kelas 2 SMA, masa masih nge dot?" tanya Senja.

Jingga diam sejenak, ia menerawang keatas mencari jawaban, "Hngg... ihhh gini deh, Senja cobain rasanya nyusu pake dot, dijamin Senja bakal ketagihan." saran Jingga.

"Senja kan udah gede, udah ga perlu dot buat minum." tolak Senja.

"Minum pake dot tuh tidak mengenal usia." bijak Jingga. Jingga akan mode bijak jika ia sedang bertarung mempertahankan dot nya. Jingga tidak mau kehilangan dot nya.

"Iya deh yang enggak mengenal usia. udah gih sana main skateboard keburu sore, nanti malem kan kita anterin orang tua kamu ke bandara." ucap Senja.

"Asiiikkk nanti malem bobok sama Senjaaa." celetuk Jingga. Senja dan Jingga sering tidur satu ranjang, mereka hanya tidur biasa dan tidak lebih, hanya saja Jingga sedikit usil ia kadang memeluk Senja sambil menenggelamkan kepalanya ke dada Senja.

SENJA JINGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang