"Senjaaaa, mau dot."
"Iya."
"Senjaaa, mau mik cucu."
"Iya."
"Senjaaa, mau bubur milna."
"Iya."
"Senjaaa, mau kiss."
"Iy- eh?!"
🌻
Jingga.
Seorang remaja yang berusia 16 yang tahun.
Di umur nya sekarang, ia masih suka dengan hal-hal yang be...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di pertangah malam Jingga terbangun merasakan tidurnya tidak senyaman seperti biasanya. Ia menoleh ke samping dan teringat jika tadi ia diminta untuk menemani mama nonton film di ruang tengah tapi dirinya ketiduran dan Jingga ditinggal berdua sama Senja di ruang tengah, mungkin mama dan papa pergi ke kamarnya.
Jingga memiringkan tubuhnya menghadap Senja, ia membenarkan letak rambut Senja yang menutupi wajah Senja. Jingga berinisiatif untuk membawa Senja ke kamar dia mengangkat tubuh Senja dan membopongnya menuju kamar.
Paginya Jingga duduk cantik di sofa dengan mata yang fokus menonton kartun spongebob didepannya dan mulut yang sibuk mengunyah biskuit bayi. Saking fokusnya Jingga sampai tidak menyadari kehadiran mama disampingnya.
Mama menoel pipi Jingga hingga sang empu terlonjak kaget.
"Fokus amat sih nontonnya." goda mama.
Jingga meringis, "Mama mau?" Jingga basa basi menawarkan biskuit bayi kepada mama.
"Nggak."
"Nggak nolak maksudnya hehe." lanjut mama.
Jingga mengambil satu biskuit lalu memberikan kepada mama, alih-alih mengambil biskuit yang ditangan Jingga mama malah mengambil wadah biskuit tersebut dan merampas semua isinya.
Jingga melongo melihatnya, pengen marah tapi ini orang tua, pengen nangis tapi malu, pengen ngedumel tapi ini bumil ntar malah di ambekin. Jingga hanya bisa menatap satu biskuit ditangannya.
"Jingga, Jingga." panggil mama dengan mulut yang penuh biskuit.
"Hm?" Jingga lagi mode pengen marah tapi gak bisa.
Mama memindah chanel di tv, yang tadinya menunjukkan kartun spongebob kini berubah menjadi acara gosip.
Jingga pengen ngamuk sumpah, dia hanya bisa melampiaskan emosinya dengan mencubit bantal yang tak bersalah.
"Mama pengen itu deh, itu loh."
Aelah pake kode kode segala, sumpah yaa Jingga rasanya mau ngamuk terus nangis.
"Bubur ayam." ucap Mama.
Jingga mengangguk, "Terus?" tanya Jingga.
Mama menoleh kearah Jingga sambil tersenyum manis. "Beliin dong buat mama! ya ya ya?" pintanya.
Jingga menghembuskan nafasnya secara kasar. Akhirnya pun ia mengangguk.
Jingga beranjak dari duduknya, mau ajak Senja untuk ikutan membeli bubur ayam. Tapi sang mama menahan Jingga.
