Dilain sisi, seorang pemuda manis tengah mondar mandir di dalam lift. Perasaan gugup menyelimutinya. Ia harus berjuang untuk bertahan hidup sendirian disini. Teman temannya hilang entah kemana. Ia harap teman temannya berhasil bertahan hidup. Ia tidak mau teman temannya berubah menjadi zombie yang menjijikkan.
Ting!
ah! sudah sampai di lantai 8, lantai apartemennya berada. ia menahan dulu lift itu agar tetap tertutup. Lalu ia menempelkan telinganya ke pintu lift, mencoba mendengarkan suara suara dari luar lift. Sepertinya sepi, ia tidak mendengar suara apapun. Sepertinya belum ada zombie di lantai ini. Dengan perlahan, Xiaojun menekan tombol untuk membuka pintu dan akhirnya pintu lift itu terbuka.
Xiaojun mengecek dulu di sekitar lift, ketika menurutnya aman, ia keluar dengan sangat perlahan dan tidak menimbulkan suara. Xiaojun berlari kecil menuju apartemennya yang ada disebelah apartemen milik Ten. Ia menekan password apartemennya dan segera masuk kedalam. Setelah itu ia menekan tombol untuk menghidupkan listrik di dalam apartemen nya. Xiaojun lalu mengunci pintu dengan erat, mendudukan dirinya di sofa, dan segera mengecek handphone miliknya. Ah, untung saja WiFi disini masih berkerja. Ia segera mengabari Taeyong.
Xiaojun :
Hyung
Hyung
Aku berada di apartemen kuSetelah mengabari hyungnya, ia mengistirahatkan diri di kamar, walaupun dengan perasaan yang tidak tenang.
══════ 『 ♡ 』══════
Pagi harinya, Xiaojun terbangun dengan perasaan yang lebih lega. Ia turun dari tempat tidurnya dan membuka pintu kamarnya. Apartemennya sudah dipastikan aman karena ia mengunci rapat semua pintu di apartemennya. Saat keluar dari kamarnya, ia mendengar kegaduhan dari luar kamarnya. Karena rasa penasaran yang tinggi, ia mengintip lewat jendela.
Keadaan dibawah benar-benar kacau. Ia tidak menyangka jika wabah virus zombie merebak dan tersebar begitu cepat. Bisa ia dengar banyak geraman dari bawah, sangat ribut.
Ada beberapa orang yang masih berlari lari dibawah, berusaha untuk menghindari diri dari serangan para Zombie. Xiaojun menatap miris keadaan itu, ia berharap teman-temannya baik baik saja dimanapun mereka berada.
Xiaojun menutup tirai jendelanya. Lalu berjalan kearah dapur, setelah itu ia mengecek penyimpanan makanannya dan kulkas. Ah, masih sangat banyak karena dua hari yang lalu dia sudah menyetok banyak makanan dengan Jaemin dan Ten.
Sebelum melakukan apapun, ia mengecek pintu apartemennya, ia pastikan ia mengunci pintu itu rapat rapat sehingga tidak ada seorang pun bisa menembusnya dari luar.
Ia merasa beruntung karena sampai di apartemennya dengan selamat. Ia aman disini, setidaknya untuk beberapa minggu. Di apartemennya, sudah terdapat banyak makanan, tempat tidur yang nyaman, tempat yang lumayan luas, lalu apartemennya juga kedap suara, jadi kalaupun nanti dia ribut di dalam apartemen nya, tak akan ada seorangpun yang akan mendengarnya. Apartemennya juga sangat tertutup dan terkunci aman.
Xiaojun berjalan ke dapur, memasak bahan makanan yang ada di tempat penyimpanannya. Ia pikir, ia harus berhemat agar dapat bertahan hidup selama mungkin di dalam apartemennya ini.
Setelah memakan masakannya sendiri, ia duduk di sofa ruang tengahnya. Ia mengecek ponselnya,
"Ah, untung saja WiFi nya masih berjalan dengan lancar." ucapnya lega, ia masih bisa mengirim pesan, bermain game di ponselnya, masih bisa scroll media sosialnya, dan tentu saja bisa melihat berita serta kabar terbaru saat ini.
Sepertinya sebelum melakukan aktivitas apapun, ia sebaiknya pergi mandi agar tetap segar ditengah kondisi yang sangat kacau ini.
Xiaojun berjalan kedalam kamar mandi lalu membersihkan badannya. Ia berusaha tetap tenang dan tidak panik, ia memikirkan teman-temannya. Dimana ya teman-temannya yang lain? Apakah mereka selamat? Atau sudah menjadi zombie? Xiaojun sih berharap mereka selamat.
Xiaojun yakin mereka akan selamat, ia sudah mengenal teman-temannya itu sejak lama. Taeyong yang pasti akan memimpin, Doyoung dan Haechan yang cerdas dalam membuat rencana, Yangyang juga pintar membuat taktik, lalu ada Jungwoo dan Jaemin yang hebat dalam hal kesehatan serta pengobatan, Ten dan Renjun yang sangat lincah, Chenle yang berisik namun juga sangat pintar, dan ada Winwin yang sangat peka terhadap sekitarnya.
Mereka memanglah team yang sangat klop dan kompak, sudah seperti keluarga sendiri. Mereka selalu ada saat senang maupun sedih. Xiaojun tersenyum kecil ketika membayangkan memori memori bersama mereka. Walaupun kadang terkesan cuek, Xiaojun sebenarnya sangat menyayangi mereka, lebih dari apapun.
Tak ingin berlarut dalam kesedihan, ia segera menyelesaikan acara pembersihan dirinya. Ia hanya bisa berdoa agar mereka tetap selamat.
Setelah berpakaian, ia lalu duduk di kasurnya, setelah itu ia mengecek ponselnya dan mengetik sesuatu di Google,
"Fakta-fakta tentang Zombie"
Munculah banyak artikel dengan judul itu. Ia mengklik artikel paling atas lalu munculah fakta-fakta tentang Zombie itu. Ia harus mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan Zombie, agar nanti ia tau bagaimana cara melindungi diri dari zombie.
"Ah, jadi zombie itu penglihatannya buruk, bahkan ada beberapa yang buta ya?" guman Xiaojun.
Xiaojun kembali melanjutkan kegiatannya, ia harus benar-benar paham dengan sosok zombie ini. Setelah beberapa menit ia membaca artikel itu, ia menutup ponselnya dan memutuskan untuk mengecek keadaan diluar kamar apartemennya, ia juga ingin ke kamar milik Ten untuk menggambil beberapa makanan, beberapa peralatan mandi, dan juga senjata-senjata untuk bertahan hidup.
Apartemen Xiaojun dan Ten sebenarnya tersambung, ada pintu di pojok ruangan apartemen Xiaojun yang terhubung dengan apartemen Ten. Xiaojun lalu berjalan ke pintu itu, mencoba membuka gagang pintu.
"Ah sial, ternyata Ten hyung menguncinya." kata Xiaojun lalu ia merenggut.
Dengan sangat terpaksa, ia harus lewat jalur luar yang agak beresiko. Ia mengambil pisau lipat nya dan menaruhnya di kantong celananya. Ia lalu melihat keadaan diluar dengan kamera kecil di pintu apartemennya. Ia tidak melihat siapa-siapa disana. Sepertinya zombie itu tidak bisa menaiki lift.
Xiaojun perlahan-lahan membuka gagang pintu itu, lalu keluar. Sebisa mungkin ia tidak menimbulkan suara apapun. Lalu, ia menutup lagi pintu apartemennya. Ia melihat-lihat ke sekitarnya. Masih kosong dan sepi. Setelah dirasa benar-benar aman, dia berjalan ke arah apartemen Ten yang berada tepat disamping unit apartemennya.
Xiaojun memang tahu password apartemen milik Ten. Ten sudah memberitahu nya. Ia menekan beberapa tombol angka, lalu apartemen itu terbuka. Setelah itu, ia langsung saja masuk.
Xiaojun menekan saklar yang bisa menghidupkan listrik di unit apartemen itu. Ten menata apartemennya dengan baik, sangat rapi. Ia lalu berjalan ke arah kulkas, ah masih sangat banyak ternyata makanannya. Ia menggambil semua makanan itu, lalu memasukannya ke tas belanja yang ada di pantry dapur.
Lalu, selanjutnya ia berjalan ke kamar Ten yang ada di lantai atas. Iya, apartemennya dan apartemen Ten memang bertingkat. Lalu ia memasukan beberapa odol, sabun, sabun cuci muka, dan shampoo. Xiaojun melihat kearah meja kecantikan Ten. Wah, ada cream wajah yang mahal yang biasa dipakai Ten agar kulitnya tetep cerah.
Xiaojun berjalan ke meja itu, lalu mengambil cream wajah itu.
"Walaupun ditengah kerumunan zombie ini, aku tetep harus yang paling glowing dong. Nanti aku ganti." kata Xiaojun sambil cekikikan sendiri dan memasukan cream itu ke kedalam tasnya.
Ia lalu turun kebawah dan membawa dua tas yang sudah penuh itu. Ia memutuskan untuk kembali ke apartemennya lewat pintu yang terhubung itu. Dia membuka kuncinya lalu masuk kembali ke apartemennya.
══════ 『 ♡ 』══════
-', (Vote n Comment nya ditunggu yaw^^) ꒱ ↷🖇🌷
❱ http:˚♡melliflousisabella ˚ˑؘ🍥 ·˚

KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Agent: Zombie Attack! [NCT]
FanficDua kelompok agen rahasia sedang menjalankan misi yang berbeda. Namun, saat mereka sedang menjalani misi masing-masing, mereka malah dihadapkan oleh masalah yang lebih besar, wabah zombie! BxB/Yaoi/Homo Action, Zombie NCT ft Guanlin -', (Vote n Com...