CHAPTER FIVE

1.3K 225 20
                                    







Hendery, Lucas, Jeno, Mark, dan Guanlin sedang menonton televisi di ruang tengah. Televisi itu menyiarkan berita kebakaran rumah. Setelah berita kebakaran rumah, ada siaran langsung dari lab forensik Busan dan universitas ternama Busan yang memberitakan tentang kematian seorang siswa.

"Eh? Bukannya itu Jaemin?" tanya Hendery sambil menunjuk seorang pemuda manis yang sedang diwawancarai di lab forensik.

"Iya! Bener. Gak nyangka si manis itu kerja di lab forensik. Wah, hebat!" kata Lucas.

"Korban bernama Song Hyeongjun, salah satu siswa di universitas itu. Kemungkinan penyebab kematiannya adalah keracunan. Kami menemukan semacam cairan berwarna hijau di dalam perutnya. Kami belum tau itu cairan jenis apa, tapi yang jelas cairan itu dapat menyebabkan manusia bertingkah diluar nalar dan membuat kulit manusia berubah kehijauan. Tapi tenang saja, cairan itu sudah kami lenyapkan, karena dianggap berbahaya." Kata Jaemin yang sedang diwawancarai di berita televisi tersebut.

"Jaemin? Siapa dia?" tanya Jeno penasaran. Pasalnya pemuda yang ada di televisi itu sangat manis!

"Kami duduk bersebelahan saat di kereta" kata Mark antusias. Sepertinya dia tertarik pada pemuda manis itu.

Jeno mengganguk paham. Sedangkan Guanlin hanya menyimak sambil sesekali memakan snacknya.

║▌│█║▌│ █║▌│█│║▌║

Jaemin merebahkan dirinya ke kasur yang empuk. Baru saja ia memejamkan mata, tiba-tiba handphonenya berdering. Terlihat nama
'Noona-nya Nana 🐰' tertera di layar handphonenya itu.

"Nana!" kata seseorang di seberang sana.

"Irene Noona!" jawab Jaemin antusias. Itu adalah kakak kandungnya, Na Irene. Kini mereka sedang video call. Ah, rasanya beban Jaemin langsung hilang begitu saja. Memang, saudara-saudaranya lah penyemangat baginya.

"Hai, bagaimana kasusmu? Apakah sudah selesai?" tanya Irene di seberang sana. Irene tampak tidak memakai make up sama sekali, tapi tentu saja tidak mengurangi kadar kecantikannya.

"Sudah. Namun penyebab kematiannya agak aneh." kata Jaemin.

"Aneh bagaimana?" Irene bertanya sambil mengerutkan keningnya.

"Penyebab kematiannya karena suatu cairan berwarna hijau. Cairan hijau itu berdampak aneh bagi manusia. Kulit manusia berubah menjadi kehijauan dan bertingkah diluar nalar" Jaemin menjelaskan. Sejujurnya dia juga bingung, kenapa bisa ada cairan seperti itu? Cairan itu terbuat dari apa? Kenapa cairan itu dibuat? Siapa yang membuatnya? Banyak pertanyaan terlontar di kepala Jaemin.

"Hm, sangat aneh. Tapi menurut Noona, mungkin ada seseorang yang membuat percobaan? Zombie mungkin?" kata Irene ragu.

"Aish Noona, kau menakutiku! Omong-omong dimana adiku yang nakal itu? Dan sepertinya kau tidak di rumah? Noona dimana sekarang?" tanya Jaemin.

"Ish satu-satu! Ya, Noona memang tidak di rumah, tapi Noona ada di... Bali!" kata Irene sambil memperlihatkan pemandangan di sekitarnya. Kamar dengan kaca bening yang menghadap ke arah pantai. Sangat cantik, apalagi saat ini ada sunset.

"Noona, kau liburan? Dengan siapa? Curang sekali!" kata Jaemin lalu mempoutkan bibirnya.

"Kau kan sibuk! Aku kesini bersama eomma, appa, dan Minhee dong. Minhee sedang di kamarnya sendiri." kata Irene.

"Oh begitu. Yasudah Noona, Nana mau istirahat dulu. Pai pai Noona!" pamit Jaemin sambil melambaikan tanggannya.

"Byee~"

Pip

Sambungan terputus.

Jaemin menaruh handphonenya di nakas sebelah kasur. Setelah itu ia menarik selimutnya dan bersiap untuk tidur. Baru jam 8 malam, tapi dia sudah sangat lelah.

Belum sempat ia bermimpi, suara dering handphone menggangunya lagi.

"Kali ini siapa lagi, ish!" gerutu Jaemin sebal. Hei, dia mau tidur saja susah!

Dejun gege 💛

Jaemin menjawab telfon dari pemuda Cina itu.

"Ada apa, hyung?" tanya Jaemin.

"Na, bisakah kau ke apartemen ku?" kata Xiaojun di sebrang sana.

"Memangnya kenapa hyung? Inikan sudah malam" kata Jaemin. Sebenarnya belum terlalu malam sih, cuman Jaeminnya saja yang malas.

"Perasaanku tak enak. Entah mengapa, aku merasa sesuatu yang besar akan terjadi. Jadi, bisakah kau menginap di apartemenku selama beberapa hari?" kata Xiaojun. Suaranya terdengar sangat memohon.

Karena Jaemin malas berdebat, Jaemin mengiyakan saja. Toh dia juga kesepian di rumah peninggalan neneknya ini. Sepupunya sedang ada kerjaan di Jepang.

Dan pada malam yang sepi itu, Jaemin menginap di apartemen Xiaojun.

║▌│█║▌│ █║▌│█│║▌║

Angin berhembus pelan di sunyinya dini hari. Universitas itu terlihat sepi.

3 orang berjas putih tampak memantau keadaan dari menara di dekat universitas. 1 orang memantau menggunakan teropong, 1 orang menggunakan handphone, dan 1 orang membawa remote.

Setelah melihat keadaan yang cukup sepi, orang yang membawa remote itu menekan salah satu tombol yang terdapat di remotenya.

Setelah itu, terdengar suara gemuruh. Banyak langkah kaki yang terdengar di tengah sunyinya kota tersebut pada dini hari.

Gerbang sudah terbuka, dan zombie pun mulai keluar.
















Dan petualangannya dimulai dari sini.




















║▌│█║▌│ █║▌│█│║▌║



Btw, aku mau ucapin


Selamat Hari Raya Idul Fitri
Mohon maaf lahir dan batin 🙏





-', (Vote n Comment nya ditunggu yaw^^) ꒱ ↷🖇🌷

❱ http:˚♡melliflousisabella ˚ˑؘ🍥 ·˚

The Secret Agent: Zombie Attack! [NCT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang