CHAPTER TEN

1.6K 235 37
                                    






Laser hijau sudah dinyalakan, yang berarti penyerangan dihentikan. Mereka semua menurunkan senjata mereka lalu saling memandang satu sama lain. Baiklah, tidak ada yang terluka. Mereka lalu berkumpul kembali ke formasi awal dan melanjutkan perjalanan.

Beberapa jam perjalanan, akhirnya mereka sampai di kawasan yang dituju.

"Jeno, Jaehyun, Guanlin, coba cek dulu didalam aman atau tidak." perintah Johnny yang langsung diangguki oleh ketiga pemuda tampan tersebut.

Rumah yang akan mereka tempati sementara adalah rumah yang sangat simpel namun terlihat elegan. Ada beberapa alasan mengapa Taeil memilih rumah itu untuk ditinggali sementara oleh mereka.

Rumah bertingkat 2 itu terlihat aman. Ada pagar besar nan kokoh yang menjulang, jadi akan susah dirobohkan oleh para zombie itu. Juga halaman yang luas dan garasi tertutup, sehingga memudahkan mereka untuk bersembunyi. Lalu ada semacam menara kecil yang terhubung dengan lantai 2 rumah itu, posisinya agak condong ke depan, jadi memudahkan mereka untuk mengawasi sekitar.

Jeno, Jaehyun, dan Guanlin berjalan memasuki rumah itu. Mereka sudah siap dengan senjata masing-masing, berjaga-jaga jika tiba-tiba ada zombie yang menyerang mereka. Perlahan, mereka bertiga masuk dan mengecek sekitar halaman rumah tersebut. Aman, tidak ada zombie satupun disekitar sana. Lalu, mereka bertiga masuk ke dalam garasi mobil yang tertutup itu. Mereka tidak mendengar suara apapun, dan hanya ada satu mobil di garasi tertutup yang cukup luas itu, menyisakan banyak ruang.

Keadaan disana terang benderang, karena lampu di garasi tersebut menyala. Sepertinya ada yang menghidupkan lampu itu. Dirasa aman, akhirnya mereka bertiga masuk ke dalam rumah tersebut.

"Jeno, Guanlin! Kalian cek lantai atas, Hyung akan mengecek disekitar sini." perintah Jaehyun kepada dua bocah tampan itu dan keduanya langsung mengganguk.

Jeno dan Guanlin menggendap-endap menaiki tangga yang tinggi itu. Sebisa mungkin mereka tidak menimbulkan bunyi-bunyian apapun. Pandangan mereka was-was, senjata selalu siap di tangan mereka. Dua pemuda itu terlihat sangat tampan.

Jeno dan Guanlin kini sudah sampai di lantai atas. Mereka berdua memeriksa lorong-lorong serta kamar yang ada disana. Lalu, yang terakhir, mereka memeriksa ruangan yang ada di menara itu. Saat mendekat ke arah pintu ruangan menara tersebut...

ceklek

Seseorang membuka pintu tersebut dari dalam dan dengan sigap Jeno serta Guanlin langsung menodongkan senjata mereka.

Dihadapan Jeno dan Guanlin ada 2 orang pria, yang satunya tampan dan juga sangat tinggi, yang satunya lagi lebih pendek dan juga mempunyai eyesmile yang manis.

"K-kami manusia biasa! Kami t-tidak berbahaya." kata pria yang lebih tinggi.

Yang lebih mungil pun mengganguk takut, "Bisakah k-kalian menurunkan senjata itu?"

Jeno dan Guanlin menatap kedua pria muda tersebut, menganalisis. Lalu, mereka berdua bertatapan dan mengganguk, setelah itu mereka sama-sama menurunkan senjatanya.

"Baiklah, ikut kami." kata Jeno. Setelah itu mereka berempat turun kebawah.

"Siapa mereka?" tanya Jaehyun saat melihat Jeno dan Guanlin membawa 2 pemuda asing.

"Sepertinya penghuni rumah ini. Kami menemukannya diatas, di kamar menara itu." kata Guanlin.

Jaehyun memanggil teman-temannya yang berada diluar rumah untuk segera masuk. Segerombolan pemuda tampan itupun memasuki halaman rumah bertingkat 2 yang akan mereka tempati untuk sementara.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 21, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Secret Agent: Zombie Attack! [NCT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang