ocht

4K 204 1
                                    

Thiyya's POV

"Mrs. Fray akan menjadi wali kelas kalian selama kurang lebih 1 tahun. Saya harap,kalian akan nyaman selama dibina oleh saya. Sekarang,Mrs. Fray akan mengabsen." ucap Guru itu -Mrs. Fray- yakni wali kelasku.

Mrs. Fray terlihat ramah. Mungkin 1 tahun ini,aku akan betah.

Mrs. Fray pun mulai mengabsen. Sekarang aku sudah tau nama anak-anak di kelasku.

"Thiyya Liana Smith!" kata Mrs. Fray mengabsen.

"I am here,Ma'am!" ucapku.

Mrs. Fray pun mengangguk dan tersenyum kepadaku.

"Cie,bakal jadi anak kesayangan guru nih!" kata Ian sambil menyenggol bahu-ku.

"Apa sih? Aku ga ngerti." kataku jujur.

"Polos amat jadi orang." kata Ian.

"Ah masa? Gak polos kok!" kataku membantah.

"Iya Ms.Smith." kata Ian

"Oh,iya. Maksud kata-kata kamu yang tadi tuh apa?" tanyaku.

"Yang mana?" tanya Ian.

"Yang tentang anak kesayangan guru itu,lho!" kataku.

"Oh,yang itu. Maksudku,aku yakin kamu jadi anak kesayangannya Mrs. Fray,menurut aku." kata Ian.

"Hahaha gak mungkin." kataku sambil tertawa kecil.

"Serius!" kata Ian sambil jarinya membentuk huruf V

"Gak jelas!" kataku.

Ian pun menatapku dengan tatapan terserah-apa-katamu.

Aku hanya tersenyum menatap Ian yang terlihat sebal karena sikapku. Harus aku akui,Ian memang lucu.

He's the best classmate ever!!

***

Author's POV

Kedua remaja itu melangkah keluar kelas dengan riang.

"Aku gak nyangka kita sekelas,Thiy!" kata Ian sambil tersenyum.

"Iya." kata Thiyya.

Tiba-tiba,Ian menggandeng tangan Thiyya. Thiyya pun kaget. Thiyya langsung melepaskan tangan Ian.

"Kamu kenapa megangin tangan aku sih?" kata Thiyya.

"Loh? Emang gak boleh?" tanya Ian.

"Aku gak suka tanganku dipegang sama orang yang belum aku kenal." kata Thiyya sedikit kesal.

"Tapi,kan kita udah kenal." kata Ian mengelak.

"Baru 3 jam lebih yang kemaren sama 2 jam yang sekarang. Jadi totalnya baru 5 jam kamu kenal aku dan kamu berani megang tangan aku?" tanya Thiyya.

"Eh? Maafin aku. Maaf banget. Aku gak mau kamu musuhin aku. Aku gak mau kehilangan kamu." kata Ian memelas.

Seketika,Thiyya tertawa terbahak-bahak.

"OMG IAN YOU'RE SO FUNNY!!" kata Thiyya sambil tertawa.

Ternyata,dari tadi Ian hanya dikerjai oleh Thiyya.

"KAMU NGERJAIN AKU?" tanya Ian.

"Hehehe,iya.. Maaf ya,tapi kamu lucu!" kata Thiyya sambil menyubit pipi Ian.

Ian pun hanya bisa tersenyum. Muka Ian pun memerah.

"Aku baru tau kalo ada cowok bisa blushing." kata Thiyya sambil tertawa kecil.

Ian pun langsung malu.

"Gak mungkin aku blushing!" kata Ian membela dirinya.

"Tuh mukanya merah." kata Thiyya sambil menunjuk pipi Ian.

"Abaikan aja!" kata Ian sedikit ketus.

"Dih,jangan ngambek dong! Kan aku cuma bercanda!" kata Thiyya.

"Hm." kata Ian.

"Ih,kamu mah baper-bawa perasaan- sih!' kata Thiyya agak ngambek.

"Suka-suka aku,lah!" kata Ian dengan ketus.

"Maaf deh.." kata Thiyya.

"Satu syarat." kata Ian.

"Jangan yang aneh-aneh!" perintah Thiyya.

"Iya." kata Ian.

"Okay, what's your wish?" tanya Thiyya.

"Aku boleh ngerangkul kamu." kata Ian dengan tatapan kena-kau-sekarang.

"What?!" kata Thiyya tidak terima.

"Ya udah,aku gak mau maafin kamu!" kata Ian.

Thiyya pun merasa sedikit kesal. Digandeng cowok aja baru pertama kalinya. Terus,sekarang mau dirangkul. Huft!

"Hm,your wish is my command." kata Thiyya.

Dengan senang,Ian pun langsung merangkul Thiyya. Muka Ian pun memerah. Di satu sisi,Thiyya pun merasa senang. Thiyya baru pertama kali dirangkul cowok. Dia merasakan kehangatan dari rangkulan Ian.

"Apa ini rasanya dirangkul seorang cowok?" kata Thiyya dalam hati.

***

Author's Note :

Pic on mulmed is Freddie Highmore as Ian Gilbert

Haii semuaa!! Maaf banget aku baru update dan ini short chapter hehe..

I love u my lovely readers🙈🙈💕

TRY {Completed}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang