.
.
.
.
."Apa yang kau lakukan Sakura, lepaskan!!" Hinata menjerit dengan keras, Sakura menghempaskan tubuh nya kearah anak tangga. wajah gadis Hyuuga itu menjadi pias saat matanya menatap kearah anak tangga, pikirannya tentang Sakura akan mendorongnya kebawah membuat jantungnya berdetak kencang
"AHH Sakit Sakura" Sakura menginjak telapak kaki Hinata dengan keras, wajahnya masih terlihat datar, mataya masih memandang kosong kearah Hinata yang mencoba berdiri dan melepaskan diri darinya.
"Lepaskan atau akan ku adukan kau dengan Daddy!" Sakura tergelak kencang, dirinya semakin semangat untuk menginjak kaki Hinata bertubi tubi.
"Kau tau apa kesalahan mu dan Ibu mu jalang?" Suara Sakura bagaikan lonceng kematian bagi Hinata, gadis itu menggeleng kuat, rambutnya sudah lepek dengan keringat.
Berbagai spekulasi mulai bermunculan di kepalanya, "A-aku tidak tau apa maksudmu" Hinata sudah siap untuk menangis, mata peraknya menatap para maid yang hanya menatap lalu berlalu tanpa mau menolongnya
"Katakan pada ibumu untuk tidak usah mencampuri urusanku dengan keluarga Uchiha"
Tanpa menunggu lama, Hinata langsung mengangguk, bibir bawahnya bergetar ketakutan, ia masih meringis ngilu saat melihat bahwa Sakura masih senantiasa menginjak kakinya.
"Jangan pernah mengadu apapun jika masih ingin selamat di dunia ini" Setelah puas menginjak Hinata, Sakura langsung meninggalkan gadis itu yang menunduk dalam, tangannya di kepalkan begitu kuat
"Sakura brengsek"
.
.
.
.
."K-kau berangkat dengan Sasuke?"
Sakura melirik kedua sahabatnya tanpa minat,kepalanya hanya mengangguk malas sedangkan matanya kembali fokus dengan buku seni yang ia baca.
Ino gusar ditempat, mulutnya yang selalu terbuka membuat Karin harus menepuknya menggunakan buku tulis
"Apa yang terjadi diantara kalian?"
Karin bertanya, gadis berkacamata itu mendudukkan diri tepat di bangku Hinata dengan tubuh yang sepenuhnya menghadap belakang. Ino yang disebelah Sakura kini menopang dagu, siap mendengar cerita yang keluar dari mulut gadis itu.
"Entahlah, aku tidak berminat membahasnya, lelaki itu berubah saat Itachi menemaniku malam itu" Karin dan Ino memang tau segala sesuatu yang Sakura alami. tanpa terkecuali,Sakura selalu bercerita pada mereka bahkan tentang Itachi yang menemaninya ataupun tentang Sasuke yang menciumnya. tidak ada tempat curhat lagi selain pada sahabat sahabatnya bukan?
Ino memeluk Sakura tiba tiba, "Kau masih suka dengan Sasuke Sakura?" suara gadis pirang itu sangat lirih, seolah takut jika Sakura akan terjebak lagi kedalam permainan sang bungsu Uchiha.
Sakura tersenyum lembut, tangannya beralih menepuk kepala Ino dengan sedikit kencang "Kau tau aku dengan baik Ino"
Karin yang didepannya hanya berekspresi datar "Aku lebih setuju jika kau beralih ke Uchiha Itachi" ucapannya membuat Sakura sedikit memerah, Ino reflek berdiri dari pelukan eratnya pada Sakura. senyuman gadis itu tampak mengerikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE WOUNDS
FanfictionSakura berpikir, tidak ada salahnya dia ikut bermain kedalam permainan yang kedua Hyuuga itu persiapkan.