.
.
.
.Uchiha Itachi....
Nama itu selalu terngiang dikepalanya sejak semalam, Sakura masih bisa merasakan betapa canggung nya dia ketika duduk bersebelahan dengan Itachi.
Suara berat itu seakan berdenging di telinganya,sehingga membawa sensasi aneh yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya.
Sakura tidak tau kenapa ia harus menahan nafas gugup saat lelaki berusia 22 tahun itu menyuruhnya untuk meminta permohonan dan meniup lilin.
Wajah tampannya tetap datar sama seperti adiknya, tapi yang membedakan disini adalah, Itachi selalu tersenyum kecil saat klorofilnya mencoba mencuri pandangan ke arah bahu tegap sang Uchiha. Otaknya terlalu korslet sehingga terlintas untuk menyenderkan kepalanya di bahu itu.
Sakura menggeleng pelan. Mencoba mengenyahkan bayangan wajah tampan Itachi. Saat ia sudah mendudukan dirinya di kursinya. Sebuah pesan masuk ke ponselnya.
Leon
Aku melihat Hyuuga Hikari melakukan transaksi didekat pelabuhan.Bersama siapa?
Lama tidak ada balasan. Sampai akhirnya pesan dari Leon membuat Sakura tersenyum tipis
Leon
Hyuuga Neji.Ia tau apa yang akan Hikari perbuat setelah ini. Tangannya terangkat untuk membenarkan letak jepitannya, dikelas masih sepi. Hanya ada ia dan Wendy-kutu buku yang pendiam.
Pagi tadi Kizashi menelponnya, Lelaki itu menyuruh ia untuk langsung pulang ke Rumah.Tidak terlalu buruk, ia bisa dengan puas menyiksa Hinata nanti. Dan membuktikan sesuatu di ruang kerja Daddynya.
Pintu kelas berderit kencang, membuat Sakura terkejut, disana Uchiha Sasuke berjalan cepat kearahnya. Wajah lelaki itu memerah secara keseluruhan, rahangnya yang mengeras membuat Sakura bergidik takut.
"Kau, Pelacur!" bisikan sinis itu berhasil menyadarkannya, Sasuke menarik tangannya kasar untuk keluar kelas.
"Apa masalahmu Sasuke?" Sakura kembali memutar tangannya, mencoba untuk terlepas dari genggaman kuat Tunangannya
Lelaki itu membawa nya menuju mobil yang terparkir asal di depan gerbang.
"Apa yang kau lakukan dengan Itachi semalam?" Nada dingin dari Sasuke membuat Sakura bergeming, Gadis itu mengusap bahunya yang terbentur jok mobil saat Sasuke mengempaskan tubuhnya tadi.
"Dia menolongku" Ia menarik nafas pelan, lalu menatap Sasuke yang sibuk dengan mobilnya yang melaju cepat "Mau kemana kita?"
"Bukan urusan mu" Mata tajam lelaki itu bergulir kearah jemari manis Sakura, tidak ada satupun benda perak yang melingkar manis disana
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE WOUNDS
FanfictionSakura berpikir, tidak ada salahnya dia ikut bermain kedalam permainan yang kedua Hyuuga itu persiapkan.