Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . . . . . . . .
"Sasuke" merasa dipanggil, lelaki itu berbalik menghadap belakang, tepat menatap Uchiha Itachi yang baru saja berdiri dari duduknya, ia berjalan kearah Sasuke yang terdiam, lelaki itu menunggu Itachi menghampiri nya.
"Apa yang kau katakan sampai ibumu kini membenci Sakura?"
Sasuke mengangkat wajahnya, lelaki Adonis itu menampilkan ekspresi datar, terkesan tidak suka dengan apa yang baru saja dikatakan Kakak lelakinya itu.
"Kau datang ke sini hanya untuk menanyai itu?" Bukannya menjawab, Sasuke malah balik bertanya, ia menipiskan bibirnya kala Itachi memandang dingin dirinya.
"Jika ini sudah sampai ke telinga Kakek, jangan menyesal jika aku akan merebut Sakura"
"Dia Tunanganku!"
Pernyataan kasar dari Sasuke mampu membuat Itachi mengurungkan niatnya untuk melangkah pergi.
"Kau masih menginginkan Sakura saat posisi mu saat ini adalah kekasih dari Hyuuga Hinata? Itu sangat tidak pantas"
Sasuke mengepalkan tangannya, wajahnya memerah tiba tiba, mendengar itu membuat hati kecilnya menjadi panas.
"Itu bukan urusanmu"
Untuk seperkian detik Itachi mampu menampilkan senyum congkaknya, dagunya terangkat tinggi, menatap dalam kearah mata hitam adiknya yang tampak berkobar.
"Akan menjadi urusanku jika itu menyangkut Sakura"
"Kau bukan siapa siapanya"
"Benarkah? Jadi menurutmu, sebutan apa yang cocok untuk seseorang yang berhasil bercinta dengan Sakura?"
"Brengsek!"
Bugh!
Sasuke meninju Itachi tepat saat Ayah mereka menuruni tangga "APA YANG KALIAN LAKUKAN?!" Suara berat itu menggelegar keseluruh penjuru ruangan, dibelakang lelaki itu terdapat sang isteri yang mengekor, raut terkejut tampak jelas di wajahnya
"Sasuke?" Ia berlari menuju anaknya yang akan melayangkan tinjunya untuk yang kedua kali. "Jangan mengotori tanganmu, ada apa ini?"
Sasuke dapat merasakan tamparan yang ia dapatkan saat sang Ayah mendekati mereka, lelaki itu terlihat murka, wajah tuanya memerah, lalu dengan suara tegas menyuruh Itachi untuk berdiri.
"Sasuke! apa yang kau lakukan sampai berani memukul kakak mu sendiri"
Lelaki itu hanya diam, wajahnya masih berpaling, tidak ingin menatap sang Ayah barang sedetik. Elusan ringan di tangannya membuat ia melihat Ibunya yang mengisyaratkan untuk segera menjawab pertanyaan dari Lelaki tua dihadapan mereka.