[ 8 ] : O H . T I D A K

47 26 115
                                    

Ingatlah jangan pernah mengabaikan orang yang selalu mendukungmu.
Kalau tiba saatnya tugasnya telah selesai maka dia akan meninggalkanmu.
Yang dia butuhkan hanya kau bisa menghargainya bukan ocehan kebencian yang terus kau berikan.
Dia nggak salah.

Dia nggak salah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang lelaki itu harus menuruti sepupunya untuk duduk dikursi roda dengan posisi sepupunya lah yang mendorong kursi roda itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang lelaki itu harus menuruti sepupunya untuk duduk dikursi roda dengan posisi sepupunya lah yang mendorong kursi roda itu. Yah dia itu adalah Jaemin dan yang duduk dikursi roda adalah Doyoung.

Hari ini tak seperti biasanya Jaemin mengajak Jeno untuk menjemput kakaknya, karena mungkin lelaki itu sibuk beradu bibir dengan pacarnya di kos-kosan. Rada nggak waras mungkin kembarannya, akibat pergaulan bebas diluar sana membuat kebiasaan buruk mulai menghampirinya.

“Untuk apa kau selalu berada disisi orang jahat sepertiku, Jaemin-ah?” tak ada angin tak ada hujna tib atiba saja Doyoung melontarkan pertanyaan aneh kepada sepupunya Jaemin.

Bukannya untuk apa tapi seharusnya kan Jaemin menjauhi Doyoung karena sikap dingin yang selalu tertuju olehnya. Ya kan? Tapi kenapa dia selalu mendukung dan terus berada disamping Doyoung.

"Orang yang paling bisa memahamimu adalah aku kak, Na Jaemin. Meskipun kau selalu jahat dan keras kepadaku, sejujurnya jauh dilubuk hatimu kau selalu memekik maaf kepadaku karena terus terusan membentakku. Lagian orang baik tak akan berubah menjadi jahat begitu cepat" jelas Jaemin dengan lantang bukannya membuat Doyoung hangat malah semakin naik darah.


Brakk!

Lelaki itu tiba tiba marah dan menggebrak kursi roda dengan kedua tangan kekar miliknya.

“Kamu nggak akan pernah tau isi hatiku dan tak akan pernah bisa memahamiku. Didedapan mataku, kamu hanya kuanggap sebagai anak dari seorang perundung tidak lebih. Dan satu lagi, aku bukan kakakmu jadi Stop bilang kalau kakak didepan mukaku, i hate this"

Padahal yang salah disini kan tantenya kenapa anaknya juga harus disalahkan?

Rasanya lontaran kata kasar itu sudah menjadi kebiasaan Jaemin untuk terus mendengarnya dari mulut Doyoung.

Freaky Bitch . . . || Kim DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang