Jadi gue tuh adeknya nak kembar
Bae hoyoung dan Bae Minchan
Nama gue Bae Minyoung
Mereka punya band in the school namanya verivery yang beranggotakan anak-anak bobrok/ogeb tapi pinter/suka perintah, dll.
Si bapak leader namanya dongheon, terus an...
Gyehyeon melanjutkan memanjat tangga dan meloncat ke balkon kamar minyoung, sebenarnya gak perlu lompat tapi ya dia setengah gaya-gaya an aja.
"Minyoung nya tidur." Gyehyeon mengatakan itu dengan sedikit lirih karena tidak mau membangunkan minyoung, tapi lihatlah orang-orang yang berada di bawah tangga tidak bisa mendengar nya dan hanya mengatakan apa-apa?
Karena gyehyeon termasuk orang yang cerdas akhirnya dia mengeluarkan ponselnya dan menelpon Yeonho
Kenapa Yeonho? Karena dia yang selalu memegang ponsel.
"Minyoung nya tidur."
"Yaudah lu bangunin, ketok aja kacanya."
"Seriusan nih di bangunin?"
"Iye, lu mau nunggu disitu sampe lumutan."
"Ya kagak."
Gyehyeon mematikan sambungan telponnya dan melihat Minyoung,
"Pas tidur gitu kenapa tetep keliatan cantik sih young." Hanya gyehyeon yang bisa mendengar ucapannya sendiri.
Huh dengan berat hati gyehyeon mengetuk kaca kamar minyoung, sebenarnya segalak-galak nya gyehyeon dia gak tegaan kalo bangunin orang tidur. Karena dia sendiri adalah tukang tidur, dia tau gak enaknya dibangunin pas lagi enak-enak nya.
Minyoung mengerjakan matanya saat mendengar ketukan kaca, dia bangun dan melihat bayangan seseorang di balkonnya, Sebenarnya dia malas untuk menemui orang itu, tapi minyoung juga ingin tahu kenapa dia bisa ada disitu.
Minyoung berjalan dan membukakan pintu balkonnya yang memang berbentuk kaca.
"Ada apa?"
Tidak ada jawaban, gyehyeon menarik nafas sekali lalu bersandar di pagar balkon, tidak lupa dia juga memakai gitar yang akan dimainkan nya.
Sebuah lagu yang dinyanyikan gyehyeon terlintas di telinga minyoung, ada lirik yang mengatakan permintaan maaf yang tulus saat itu juga gyehyeon menatap minyoung dan tatapan mereka bertubrukan.
Minyoung merasa terhura, yang selama ini dianggapnya sebagai abang killer tapi bisa romantis juga.
Saat Selesai menyanyikan nya gyehyeon menyisipkan kata "sorry" dan membuat minyoung tersenyum.
"Hmm oke, bagus, aku suka lagunya, tapi__"
"Tapi apa?"
"Kenapa harus manjat sih kan ada pintu, bisa aja gue bukain pintunya."
Gyehyeon melihat kearah pintu sejenak,
"Gak, ada pecahan vas bunga disana."
Minyoung baru ingat bahwa ia tadi memecahkan vas bunga,
"Iya sih, yaudah lah gue laper."
"Tunggu, gue bersihin dulu itu."
Gyehyeon berlari mendahului minyoung sedangkan minyoung menatapnya cengo, padahal dia mau bersihin muka dulu ke kamar mandi.
Saat Minyoung keluar dari kamar mandi dia bisa melihat bahwa gyehyeon sudah selesai membereskan beling itu tapi ada sesuatu yang menarik mata Minyoung untuk tetap melihatnya.
"Tangan abang kenapa?"
"Ohh ini. Kena beling dikit tadi."
Minyoung langsung menarik gyehyeon ke kamar mandi dan membersihkan darahnya.
"Bahaya tau, harus segera diobati." Setelah mengatakan itu dia membawa gyehyeon keluar kamar mandi dan mengambil kotak p3k.
Minyoung menutup luka gyehyeon dengan plester setelah mengoleskan obat merah.
"Udah ditungguin yang lain." Gyehyeon berjalan mendahului minyoung dan membukakan pintu. Dan minyoung hanya mengikuti nya saja.
Diluar ada Yongseung yang membawa papan dengan bertuliskan "Minyoung"
Dibelakang Yongseung ada Yeonho yang membawa papan bertuliskan "kami"
Dibelakang Yeonho ada Kangmin yang membawa papan bertuliskan "minta"
Dibelakang Kangmin ada Dongheon yang membawa papan bertuliskan makan ehh gak deng hahaha, papannya bertuliskan "maaf"
Minyoung lagi-lagi hanya tersenyum, lalu dia melihat Minchan yang membelakangi nya,
Minyoung sebenarnya enggan menghampiri nya, tapi karena yang lain terus mengatakan untuk menghampiri nya jadi ya minyoung lakuin
Sekarang minyoung tepat di belakang Minchan,
"Kak?"
"Akhirnya kamu manggil kak juga." Minchan berbalik dan memberikan bunga kepada Minyoung.
"Bunga palsu. Kek cinta kakak ya."
"Dih, bukan lah dek, kakak kan gak mau kalo cintanya kakak dikalahin sama bunga ini keasliannya, mangkanya pake bunga palsu."
Minyoung tersenyum dan melihat banyak makanan di meja.
"Mau pesta makan?"
"Gak dong, Minyoung kan belum makan dari pagi jadi abang masakin yang banyak, sini makan yuk."
Minyoung menghampiri Hoyoung yang berdiri di sebelah meja makan, sebenarnya dia masih marah dengan abangnya yang 1 ini, dari kecil memang Hoyoung yang selalu dekat dengannya, makannya saat Hoyoung terlihat tidak perduli dengannya hati Minyoung seperti terbakar, bukan karena kebakar cemburu tapi kebakar amarah.
Minyoung duduk dan melihat bungkusan kresek di kursi sebelahnya, Karena penasaran Minyoung membuka tas kresek itu dan terkejut dengan isinya,
"Kenapa ada pembalut di sini? Dan siapa yang beli coba?"
Minyoung menatap ketujuh pria itu satu-satu, ada yang memalingkan wajahnya, ada yang sok gak tau dan ada juga yang menahan tawa.
"Minchan dan gyehyeon yang beliin itu buat kamu."
"Hah?"
~~~
Jangan lupa kasih vote dan komen sekalian hasil karya author