16

19 3 2
                                    

"Mau dong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau dong." Minyoung langsung merebut bungkus itu dari tangan Minchan.

Ets jan salah paham ya
Sebenarnya itu bukan rokok beneran.

"Emang apa istimewanya permen rokok itu?"
Yongseung melihat ke Minchan meminta jawaban tapi tidak dihiraukan olehnya.

"Kalian gak akan tau, mereka berdua tuh sering banget pas kecil rebutan permen rokok, bahkan Mereka pernah saling ngambek selama 3 hari gara-gara permen rokok itu dihilangin, kalo inget masa-masa kecil dulu sih emang banyak banget kejadian yang mungkin kita gak sadari bahwa kenangan itu berharga."
Hoyoung menjelaskan sambil melihat Minchan dan Minyoung terharu.

"Abang bener, kenangan itu terlihat biasa dimata orang lain tetapi terasa berharga bagi yang jalanin."
Yeonho memotret mereka dengan ponselnya, sebenarnya dia sudah lakuin itu sejak gyehyeon yang manjat kamar Minyoung tadi, memotret adalah kesukaannya.

"Yaudah iya, kapan nih makannya, kangmin laper tau."
Semua tertawa melihat kangmin yang cemberut.

Akhirnya mereka makan bersama, tidak lupa dengan saling melempar candaan.

1 memori yang mungkin sulit untuk diulangi lagi.

Minyoung sadar mereka melakukan ini hanya untuk membuatnya tidak marah lagi.

Tapi apa daya seorang perempuan dibawah naungan ketujuh laki-laki yang tidak tahu diri ini, dia yakin sebentar lagi sifat mereka akan kembali seperti semula.

Setidaknya dia ingin menikmati waktu ini sedikit saja.

"Jadi ini ide siapa?"

"Semua."
Hanya itu jawaban untuk pertanyaan minyoung.

"Hmm, jadi tadi tuh gyehyeon ngasih ide untuk Hoyoung biar masak makanan kesukaan kamu, terus Yongseung nyuruh Minchan beliin barang kesukaan kamu, sisanya itu dari Yeonho, tapi kita lakuinnya bareng-bareng, jadi menurut ku ini cocok jika dibilang semua."
Dongheon ingin sekali ke kamarnya, tapi diingat-ingat kamarnya sudah tidak berbentuk kamar saat ini, semua barang berserakan dan juga bungkus snack milik Kangmin.

"Hmm makasih ya." Minyoung tersenyum kepada semua nya tapi hanya beberapa yang membalas senyimannya.

"Young fotoin abang dong."
Yeonho memberikan ponselnya tapi di rebut oleh Hoyoung.

"Gak ada, young cuciin piring dulu, abang capek."
Hoyoung yang tadi membersihkan meja makan langsung tengkurap di sofa ruang tamu.

"Ohh ya young itu sampah penuh juga tolong buangin." Minchan menguap tapi lebih memilih membuat kopi.

"Young, ini jadwalnya Yongseung buat olahraga, tapi mau ngapain."

"Nah bener, Kangmin juga bosen enaknya ngapain ya."

"Young kalau udah selesai bersihin kamar yang gue pake, disana rusuh banget mana banyak sampah kangmin juga, gue gak bisa tidur disana nih."

"Kok banyak banget sih tugas minyoung, kan Yeonho udah minta dia buat fotoin tadi."
Yeonho cemberut tapi tidak ada yang memperhatikan nya.

"Dah lah yeon foto mulu lu."

"Iya nih, Yongseung gak mau ya jadwal Yongseung ini rusak, jadi olahraga apa nih."

"Kangmin mau main, masak gak ada sih yang mau ngajak kangmin main."

"Gue ngantuk sumpah, jangan berisik napa."

"Itu kamar kek gudang aja prasaan, kalian gak ada niatan gitu bantuin."

"Ini tempatnya dah bagus banget loh buat foto."

"Kangmin bosen elah."

"Ini jadwal Yongseung dah telat 10 menit loh,."

"Stop, stop, stop oke, ini Minyoung masih cuci piring kenapa gak ngertiin banget sih.

Bang Yongseung mau olahraga kan, hmm gini aja

Bang lu ambil bola basket di gudang,

Bang dongheon gak mau liat kamar kan yadah ntar we beresin tapi abang main basket aja dulu sama Yongseung.

Kangmin juga basket aja disana bareng mereka kalo bosen.

Bang gyeh? Hmm bentar bang gyeh terserah aja mau ngapain, gak ngeluh juga, bagus.

Kak Minchan juga ikutan aja sana dari pada ngantuk gitu.

Bang hoyoung kalau tidur di kamar jan sofa ntar badan pegel minyoung juga yang disuruh pijetin.

Bang Yeonho mending fotoin aja tuh yang basket dulu ntar minyoung fotoin kalau udah selesai semua.

Udah kan beres. "
Minyoung jelasin antara panjang dan lebar layaknya pidato bapak presiden.

Dah cocok belum?

Yongseung nurut aja yang penting olah raga kan ya, dia ke gudang ngambil bola basket yang di bilang minyoung.

Dongheon dan Kangmin berjalan keluar rumah lebih tepatnya ke sebelah rumah yang biasa di pake buat basket.

Yeonho mengambil handphone nya dari Hoyoung.

Hoyoung pergi ke kamarnya karena benar-benar sudah mengantuk, matanya semakin menyipit bahkan dia hampir nubruk ke pintu kamar yang belum dibuka.

Minchan yang meminum kopi tapi masih saja ngantuk akhirnya mengikuti Yongseung menyusul dongheon dan Kangmin.

Dan lihatlah betapa rajinnya Minyoung, baru saja selesai mencuci piring dia langsung mengambil sapu dan membawanya ke kamar yang di tempati dongheon.

"Mau gue bantu?"

~~~

Jangan lupa kasih vote dan komen sekalian hasil karya author

Follow juga akun author

____________________________________

Babu nak ververTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang