ABOUT SHE
Hari ini seperti yang sudah sudah saja, pukul 4 pagi aku bangun dan menunaikan ibadah.
"Ting...!".
Tiba-tiba notifikasi masuk dari handphone.
Walau sudah terbiasa mendapatkannya, tetap saja ketika menerima atau membukanya pesan dari dia pasti jantung ini akan berdebar lebih keras dari lazim nya.
Pengiriman pesan-pesan tersebut adalah Chyntia Az-Zahra, anak dari salah satu pemilik sekolah agama terkemuka di Sumatra.
Aku sendiri tidak tahu dapat mendefinisikan kami itu dalam hubungan apa, kalau dibilang teman, tidak karena kami chat hampir 24 jam, sahabat juga tidak karena kami berdua menyimpan perasaan yang sama, ataupun pacaran tentu saja tidak karena berdua sama sekali belum menyepakati itu.
Sebetulnya awal pertemuan kami tidak seperti drama-drama romantis, hanya terjadi karena mengikuti event menulis online yang sama.
Ia tidak termasuk pemenang namun diriku termasuk, dengan sportif ia mengucapkan selamat pada diriku.
Kami menjadi akrab dan masuk di beberapa grup chat yang sama dan tanpa sadar perasaan tumbuh dalam diriku.
Namun, entah karena apa aku sedikit lupa, kami terlibat dalam kesalahan pahaman yang membuatku terpaksa menjauh dan kupikir hubungan ini tak seharusnya terjadi.
Bulan berganti, beberapa hari setelah pergantian tahun aku membuat suatu status di aplikasi WhatsApp dan ia mengkomentari nya.
Awalnya aku tak ingin terlalu ingin merespon dengan baik karena takut jatuh dilubang yang sama.
Bagai otak menerima tapi hati berkata lain, seiring waktu muncul pikiran untuk mulai serius dengan dirinya.
Pada tanggal 22 Januari 2021, dengan mantap
menyatakan perasaan yang sudah lama terpendam ini kepadanya."Maaf, aku juga menyukaimu namun agama kita melarang kita untuk berpacaran, bukan?".
Aku tak menyalahkan dia, namun hati ini tetap sakit.
Tetapi mengetahui ia juga menyimpan perasaan padaku, membuat perlahan aku menerima hubungan tanpa kepastian ini.
"Ting...!".
Suara notifikasi berbunyi kembali menyadarkan diriku dari lamunan.
Chyntia :
"Selamat pagi Sam".
"Sudah bangun ?".
"Ayo solat dulu".Aku :
"Good morning too".
"Sudah bangun kok".
"Aku baru selesai solat".Walaupun terkesan sederhana, chat itu sendiri menjadi mood booster tersendiri untukku dimasa pandemi ini.
Ketika sedang bad mood karena orang rumah, pelajaran ataupun pekerjaan aku terbiasa cerita padanya.
Maka dari itu aku ingin menjadi sandaran dan meyakinkannya bahwa aku dapat membahagiakannya dimasa kedepannya.
🗺️
CLOSE FRIEND'S
Sejak kecil aku mempunyai geng pertemanan, berawal dari teman sepermainan saat disekolah dasar.
Mengingat diriku yang mempunyai orang tua dengan pekerjaan yang mewajibkan berpindah-pindah tempat tinggal, membuat diriku susah mempunyai teman dekat.
Menginjak umur 8 tahun, ayahku memutuskan untuk pensiun dini dari pekerjaan dan kami menetap di kota Bogor, Jawa barat.
Semulanya sangat sulit untuk diriku untuk beradaptasi pada daerah yang memiliki budaya dan bahasa yang berbeda dari yang sebelum-sebelumnya.
"Hai..!!, Salam kenal namaku Fikri, duduk sama aku yuk.." suara cempreng khas anak kecil laki laki itu mengagetkanku yang sedang berdiri didepan kelas.
Seminggu berlalu kami sudah menjadi tak terpisahkan, karena ia berlatar belakang orang Jakarta memudahkan diriku berbasa Indonesia dengan dirinya.
Lama kelamaan temanku bertambah lagi, yaitu Chris ia adalah bos dari anak anak sepantar dan perkenalan kami membuatku menjadi lebih akrab dengan teman yang lain.
3 tahun kemudian, kami sudah berada di kelas 6.
Ada siswa pindahan baru dikelas, semula ia seperti diriku sangat susah mendapatkan teman.
Karena merasakan hal yang sama, aku berusaha untuk menjadi temannya walau agak sulit karena ia adalah siswa yang pendiam namun berhasil juga, ia adalah Fachrul.Fachrul mempunyai kakak sepupu yang tinggal bersamanya yaitu Bang Zidan, dan karena kami sering berkunjung kerumahnya kami menjadi akrab.
Pertemanan kami sampai sekarang sangat erat ditambah saat kita masuk SMA bertambah lagi satu member yaitu, Arakha.
Dan kami sepakat untuk membuat geng yang bernama "Pejalan Bogor".
Nama itu mempunyai arti tersendiri, karena walau kami berasal dari tempat tempat yang berbeda, tapi di kota Bogor lah kami bertemu.
🎶 Menyerukan🎶
Hoo...
Kita semua berbeda
Mulai dari suku, bangsa dan bahasa
Namun dengan rasa yang sama
Semua halangan hanya tinggal kataEntah apa yang kita sedang pikir
Dengan sekali pandang saja
Kita dapat menyatukan dunia
Serta mewujudkan keinginan kitaKuingin kita tak terpisah
Musibah menghadang kita merapat
Perselisihan datang kita terbuka
Hanya itu deskripsi dariku
Untuk kalian.
___________________________________Vote and comments, please 🙏
Don't just be a sider.Karya pertama aku, semangatin ya hehe
Vote
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMUEL - Long Distance Friendzone [Revisi]
Random[Slow Update] [Non Baku] Tak jujur, penuh kode, stalker. Tiga kata itu dapat menggambarkan secara jelas apa yang akan cerita ini. Samuel, cowok blasteran Indonesia - Belanda yang terkenal playboy, cool dan tukang tebar pesona tiba - tiba saja...