Istriku

1.2K 82 3
                                    

Istriku

Syafa

Akhirnya hari ini tiba juga, dan semenjak pagi tadi aku sudah sibuk menyiapkan segala sesuatunya. Tidak hanya aku yang sibuk disini tetapi seluruh keluarga. Bahkan  Umiku juga ikut sibuk.

"Ish tau jika semuanya akan sibuk seperti ini, Lily tidak akan mengadakan pesta," Itu dia putri kesayanganku. Ya semenjak 2 hari ini sibuk, dia memang selalu menggerutu.

"Tidak boleh bicara seperti itu sayang, ini kan buat kakak. Bunda tidak suka jika kakak tidak mensyukuri semua yang sudah di siapkan sama semua orang yang sudah menyumbangkan tenaganya untuk pesta ini," Aku mengusap kepalanya lembut.

"Bukan begitu Bunda, Lily hanya tidak suka semua orang sibuk. Termasuk Bunda," Ujarnya cemberut, ku kecup pipi nya.

"Ini untuk putrinya Bunda, jadi daripada cemberut begini. Lebih baik bantu Bunda menyiapkan red velvet nya," ujarku lagi.

Dia hanya mengangguk dan mengikutiku kedapur. Ya, aku memang membuat kue ulang tahun, dan ini untuk Lily karena hari ini tepat ulang tahunnya yang ke 15th Semalam pun kami sudah memberinya kejutan dan harus kalian tahu, semalam itu putri cantikku itu sangat lucu.

Flashback

"Abang, aaa ini semua jadi berantakan terus ini juga bau," Teriak gadis cantik itu.

"Hahaha, maaf dek, ini sebenarnya idenya abang. Maaf ya sudah membuatmu bau," Balas Ed dengan tawanya.

"Ish, awas ya abang. Lily janji hari ulang tahun abang akan lebih parah dari yang Lily alami," Dengan kesal Lily menghentakan kaki.

"Bunda sama Ayah juga ikutan, Lily kan tidak suka dingin. Dan sekarang Lily harus mandi, lagian kenapa nyiramnya pake adonan donat sih bukan pake air es. Kan kalau pake air es biar keren seperti ice bucked chalenge gitu," Balasnya sewot.

Semua tertawa mendengar perkataan Lily, Lily yang di tertawakan hanya bisa mendengus sebal.

"Kau itu ada-ada saja, mana ada orang ulang tahun di kasih surprise pake ice bucked chalenge." Ed masih terus menertawakan Lily.

"Ish abang rese, pokonya Lily tidak mau mandi kalau tidak di temani," Ujarnya duduk diatas tempat tidurnya dengan kondisi tubuh penuh terigu dan telur.

"Ya sudah, bunda temani mandi. Ayah sama abang tidur lagi saja, nanti Bunda nyusul Yah," Balas Syafa melihat suami dan anaknya yang menguap lebar-lebar.

"Yasudah mas tunggu di kamar. Dan Lily selamat ulang tahun sayang, Ayah sayang Lily," Ujar Hilman menatap putrinya sayang.

"Abang tidur duluan dek, Bunda Ed tidur duluan," Ujar Ed.

"Iya Ed, jangan lupa berdoa," Ujar Syafa.

"Makasih bang, Lily sayang abang," Lily mengecup pipi Ed,

"Lily, abang membencimu adik jelek," Ujar Ed murka, gimana tidak Lily mengecup pipinya dengan telur dan tepung menempel di pipinya.

"Hahaha, Lily juga sayang abang. Selamat tidur bang," Balas Lily. Ed hanya tersenyum melihat tingkah konyol adiknya.

"Ayo, Bunda bantu mandi. Kakak harus segera mandi takut nanti masuk angin malah sakit. Bunda tidak bisa biarin kakak sakit lagi," Syafa mengguyur tubuh Lily dengan air Hangat.

Malam ini Lily benar-benar merasakan cintanya Syafa, dan malam ini malam terindah untuk Lily meskipun harus merasakan bau dan kedingin. Ini adalah momen terbaik bagi Lily.

Flashback off

Aku tersenyum memikirkan kejadian semalem, kulihat putri cantikku yang sedang sibuk mencolek cream. Aku memang memutuskan untuk membuat kue sendiri, bukan karena sayang untuk membeli. Tapi ini khusus untuk putriku dan aku mampu membuat kue. Jadi kupikir kenapa tidak.

Pria TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang