07

360 92 156
                                    

.
.
.
"Ikan hiu, makan tomat. Apa lo liat-liat?!"

Kia sewot kala Tetehnya bawa masuk cowo asing kerumah, dan kini malah lagi duduk anteng disofa sambil silang kaki.

Sedangkan disebarang sofa, Tama tersenyum. Adik Wendy sama uniknya dengan sang Kaka. Tama yakin rumah ini tidak pernah sepi sama sekali, apalagi ditambah dua orang remaja teman adik Wendy yang kini memandangi dia tak kalah sengitnya.

"Maaf lama, ini Tehnya"

Wendy dateng sambil bawa dua cangkir teh Peppermint hangat ditemani dengan sepiring biskuit oreo.

"Kok kita gak dikasih tehnya sih Teh?"

Kia langsung protes kala liat cuman dua cangkir yang tersimpan diatas meja.

"Iya nih, Kak Dy mah gitu"

"Pilih kasih ih"

Okey jangan lupakan dua anak kembar beda Ibu itu, mereka juga merengut gak suka.

"Heh! Biasanya juga kalian bikin sendiri! Kenapa sekarang pengen dibuatin si hah?!"

Wendy nampolin kepala mereka satu-satu pake nampan, sampai tiga kuyuk itu meringis kesakitan.

Tama yang liat itu semua, tersenyum lagi.

Wendy dan keluarganya emang unik bahkan teman-temannya pun ikutan unik juga.

"Sorry ya, mereka emang ngeselin"

Wendy garuk sisi kepalanya pelan.

Meringis kecil kala lupa ada Tama yang lagi duduk nontonin mereka, bahkan liat tinggah absrud Wendy juga.

"Gak papa, kamu lucu"

Tama senyum bahkan bisa dibilang ketawa.

Wendy dalem hati menjerit, komat-kamit baca mantra.

"Jangan bapereu, jangan bapereu"





"SAMLEKOM"

Dan tambah lagi satu orang absrud yang masuk kerumah ini.
.
.
.
"Oh jadi Elu yang namanya Tama"

Asep langsung nimbrung duduk dempet-dempetan diantara Kia, juga Jeje Enu. Dia dilipat tangan, terus natap Tama dari atas sampai bawah.

Sementara Wendy lagi kedapur buat miringin gorengan yang dibawa oleh Asep. Pas udah selesai dia masuk lagi keruang tengah terus liat, empat cowo plus satu cowo lagi saingan tatap-tatapan.

"Hayoloh, tatap-tatapan aja terus sampai jadi suka"

Ucap Wendy sambil nyamperin lalu taruh dua piring isi gorengan tadi diatas meja.

Kelima cowo itu langsung mengernyit jiji, kebayang kalau cerita ini malah jadi belok dan berubah genre jadi ya*i. Hiyyy 😨

"Wen, sini bentar"

Asep bangkit, manggil manggil Wendy pake gerakan tangan.

Wendy nyamperin.

"Apa?"

"Ngapa ada dia disini?"

Asep langsung bisik sambil bibirnya monyong-monyong nunjuk Tama yang lagi anteng nyesep teh Peppermintnya ngehirauin tiga bocah gendeng yang gak bosen-bosennya melototin dia.

"Gue tadi ditolongin dia Sep, dianterin pulang juga. Jadi gue suruh mampir deh"

Denger jawaban dari Wendy buat Asep mesem mesem.

"Cie, Wendy"

Wendy angkat sebelah alis, gak ngerti arti cie-an tiba-tiba dari Asep.

"Apa cie cie?"

Jodoh 💕 Taehyung ♡ WendyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang