Part 6

18.2K 1.2K 237
                                    

Changbin mengemudi dengan tergesa terus menggenggam tangan sang kekasih yang duduk dengan lemas di jok depan. Sementara hyunjin mengusap kepala jeongin yang tak sadarkan diri dan tangan satunya menahan luka tembakan di perutnya.

Sesampainya di rumah sakit, mereka berdua segera menggendong jeongin dan felix ke dalam IGD. Changbin tampak frustasi melihat sang kekasih dari balik jendela. Andai saja ia tak bertengkar dulu dengan orang tua nya, pasti ia bisa menyelamatkan felix sebelum tertangkap. Suster keluar dari ruang itu untuk menanyai identitas korban. Si sopir yang sedari tadi bungkam akhirnya bersuara.

"Apa yg terjadi dengan tuan muda?"

Hyunjin yakin changbin tak akan menjawab. Jadi ia yang jawab.

"Dia tertembak" seketika si sopir kaget.

"Tertembak? Kok bisa?"

"Orang jahat itu mau nembak kami, tapi dia udah lemes jadi gak fokus mungkin" Hyunjin menjawab ala kadar.

"Ya dan habis ini saya yg akan di tembak Tuan Jeno dan tuan jaemin" cicit si sopir.

Karena siapapun tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika Duo j tau adik kesayangan mereka terluka begini. Sopir jadi dilema. Apakah ia harus menelfon tuannya atau tidak.

"Ah telfon aja.. Tuan Jeno, tuan jaemin harus tau keadaan Tuan muda" Si sopir pun menelfon tuannya.

......

"Aaaahhh.. Oohh.." Jeno dan Jaemin pelepasan sama. Bahkan renjun sudah pingsan dari tadi tapi nafsu mereka begitu besar hingga menggempur lubang itu bersama2.

Kaki tangan renjun telah terikat dimasing2 sudut ranjang. Tubuhnya penuh bercak keunguan. Dan sprei putih bersih telah ternoda oleh bercak darah. Dan yakinlah untuk beberapa hari renjun tidak akan bsa berjalan.

Jeno dan jaemin memutuskan tidur di samping  renjun. Dan kini posisi nya renjun di tengah.

~shwit olchi saljjak momchilhan..

"Jaem.. Hp lu noh" kata Jeno dengan mata tertutup.

"Ah males palingan si heejin"

~drippin drippin..

"Tuh hp lu" balas jaemin.

"Biarlah.. Ngantuk"

Akhirnya jeno dan jaemin pun benar2 tertidur.

.......

~nomor yang anda tuju

~nomor yang anda tuju

"Astaga.. Kenapa gak ada yang angkat" gumam si sopir.

Sekitar 1 jam menunggu akhirnya dokter keluar.

"Lee felix" panggil dokter.

"Saya tunangannya dok" ucapan changbin.

"Kami sudah menjahit luka di perutnya. Lukanya tidak terlalu dalam. Pasien akan segera kami pindahkan ke ruang rawat inap." dokter segera kembali ke dalam.

"Eh dok.." panggil hyunjin membuat langkah dokter terhenti.

"Jeongin?"

"Masih di usahakan"

Hyunjin menghela nafas. Apa ini. Kenapa ia merasa begitu cemas. Bahkan baju kaos nya sudah berlumuran darah jeongin.

Tak beberapa lama, perawat keluar mendorong brankar. Felix tak sadarkan diri sepertinya di bius. Changbin pamit pada hyunjin untuk mengikuti perawat. Jadilah sekarang hyunjin menunggu dengan gelisah.

ᴀᴅᴅɪᴄᴛᴇᴅ || Norenmin 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang